Share

Bab 27

“Masih ingat jalan pulang, hm?”

Tuan Guru Tan memasang wajah cemberut.

“Ayah, aku hanya sedikit bersenang-senang di luar,” sahut Puti Tan, merengek manja.

Seperti biasa, Tuan Guru Tan tidak pernah bisa mempertahankan kemarahan pada sang putri semata wayangnya untuk waktu yang lama.

“Setidaknya, ayah senang kau pulang baik-baik saja.”

Senyum ceria terbit di wajah Puti Tan. Ia melepaskan diri dari dekapan sang ayah, lalu menyambar lengan Kuranji.

“Berkat dia. Ayah tidak lupa, ‘kan?”

Netra tenang dan berwibawa milik Tuan Guru Tan menyipit untuk sesaat. Mungkin sedang mencoba menelanjangi sebagian wajah Kuranji yang tersembunyi di balik topeng.

Menyadari sang guru menatapnya dalam, Kuranji mengulurkan tangan, menjabat erat sembari mencium takzim punggung tangan lelaki berjenggot itu.

“Kuranji?” tebak Tuan Guru Tan.

“Iya, Tuan Guru.”

“Ih, ayah curang. Kok bisa sih ayah mengenali Kuranji secepat itu?”

Awalnya, Puti Tan berniat untuk mengerjai Tuan Guru Tan, agar ia bisa menggoda lelaki tua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status