Share

Bab 40

Rombongan itu mendekat, dan terlihat kaget dengan pemandangan yang ada di depan mereka. Lelaki yang tidak kukenal mendekat dan bertanya nama seseorang, betapa lemasnya lututku ketika pertanyaan itu meluncur.

"Rumahnya masih dua kilometer lagi dari sini, Pak," Radit yang menjawabnya.

Tadi, aku dan Mbak Naura yang sedang bersedih, mendadak menjadi terpana dan jantung berdetak kencang. Telinga kami seperti menangkap perkataan yang sama, yaitu 'Di mana rumah Attar'. ternyata yang ditanyakan, 'Di mana rumah Ratar!'

Setelah rombongan yang salah tempat, pergi. Aku kembali menatap Mbak Naura yang sempat tersenyum kikuk, kemudian menajaknya bicara dari hati ke hati.

"Biarkan di sisa umur ibu mendapatkan kebahagian yang sangat dia inginkan, Mbak mohon bantu mbak untuk memenuhin apa yang ibu harapkan," Mbak Naura mengatupkan kedua tangannya, dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mbak," lirihku dengan mengenggam tangannya erat. "Ibu pasti akan sembuh," Aku mencoba meyakinkan Mbak Naura, jika mukjizat i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status