Share

bab 2

last update Huling Na-update: 2024-04-16 16:26:20

“Kita sekarang ke rumah mama ya, biar kujelasin semuanya, tentang keadaan kamu."

Nara yang sedang bingung pun pun langsung menyetujui saja saran dari Pras, dan segera naik ke atas motor tua itu.

“Tapi aku ragu, Mas ... takut kalau mama kamu marah,” lirihnya menunduk.

“Kalau soal itu urusan belakangan yang penting dia tau dulu kalau kamu sedang mengandung anakku. Biar kita segera dinikahkan.” jelasnya lagi untuk menenangkan hati sang kekasih.

Motor pun melaju kencang membelah jalan raya. Hati Nara merasa sedikit cemas namun sebisa mungkin ia tepis perasaan itu.

***

Mereka telah sampai di bangunan yang tak terlalu besar dan bisa dikatakan sangat sederhana. Dengan pagar yang terbuat dari bambu, yang mengelilingi rumah pria berambut ikal itu.

Tak berapa lama seorang wanita setengah tua keluar dari pintu kayu berwarna coklat muda, lalu menyapa mereka yang sudah turun dari motor.

“Kamu mau kemana bawa tas pakaian begini?” tanya Dinta, ibu dari Pras dengan alis yang bertaut. Dia memang sudah mengenal Nara sebelumnya, karena beberapa waktu lalu Pras pernah mengajak Nara untuk datang ke rumahnya.

“Aku diusir sama papa, Bu.” Ia menjawab seraya menundukkan kepala.

“Hah? Kok bisa,” Wanita bersanggul itu kembali mengernyit.

Nara hanya terdiam tanpa kata. Tak bernyali untuk menceritakan semua kebenaranya.

“Terus kamu mau tinggal di sini?” tanya Dinta setelah gadis itu tak menjawab pertanyaan darinya.

Nada ibu dari Pras itu kini berubah sengit.

“Emm ... begini Ma ... Nara diusir dari rumahnya itu gara-gara aku. Jadi aku membawanya ke sini,” Pras mencoba menjelaskan.

“Gara-gara kamu? Kok bisa, memangnya apa yang kamu lakukan sampai-sampai wanita ini diusir dari rumah?” cetusnya menatap bola mata Pras, menunggu jawaban.

“Dia ... sedang hamil anakku, Ma!”

“Apa?! Kamu telah ....”

Plak!

Satu tamparan yang sangat keras mendarat di pipi anak semata wayangnya itu.

“Anak kur4ng ajar kamu, ya! Saya tidak pernah ngajarin untuk merusak anak orang! Kalian memang pantas untuk diusir, buat malu orang tua!” rongrongnya.

Pras masih memegangi pipi yang sudah memerah bergambar jari tangan.

“Tolong-lah Ma, kami ingin menikah, mama seharusnya bahagia sebentar lagi akan punya cucu,” balas Pras yang enggan keluar dari rumah itu karena merasa belum bisa hidup mandiri.

“Eh Nara, lagian kamu kok mau-maunya sih menyerahkan harga dirimu sama laki-laki ini. Dia pengangguran, pemalas, nggak mau kerja. Sehari-harinya cuma ngabisin jajan dan rokok di warung sembako saya!” ungkapnya kepada wanita bertubuh langsing yang kini tengah bersimbah air mata itu.

“Saya tidak tau kalau dia pengangguran, Bu. Karena dia bilang ke saya ... kalau dia kerja di sebuah perkantoran,”

“Oh rupanya kau sudah ngarang cerita? Ya sudah silahkan urus masalahmu sendiri. Mencukupi dirimu sendiri aja belum bisa, bagaimana mau menafkahi anak dan istri? Itu namanya kamu menambah beban orang tua!” sergahnya pada pria berusia 25 tahun itu.

“Maafin Pras Bu, Pras sadar ini salah.”

“Tapi izinkan aku menikahi Nara, Bu.” rengeknya pada wanita yang telah melahirkannya itu.

“Terserahmu, kamu sudah dewasa. Cari sendiri maharnya, itu tanggung jawabmu!” tandasnya lalu kemudian pergi ke warung sembako yang berada di depan rumah untuk melayani para pembeli yang datang.

“Jadi bagaimana, Mas? Kamu nggak ninggalin aku sendirian dalam kondisi seperti ini kan, Mas?”

isak perempuan yang masih berumur 22 tahun itu.

“Nggak, Sayang. Kamu tenang aja. Aku akan selalu ada buat kamu!”

“Udah, sekarang kamu jangan nangis ya, kita akan segera menikah, tapi dengan mahar seadanya. Kamu bersedia kan, Sayang?”

Nara hanya mengangguk pelan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kusangka Suami Idaman   bab 55

    Beberapa waktu kemudian, Pras melenggang penuh semangat berjalan ke dalam rumah seraya menenteng surat cerai dari kantor pengadilan agama yang didapatnya tadi siang. Ia begitu lega bisa lepas dari wanita jahat itu. Kalau sampai berlama-lagi ia bersama perempuan itu bisa-bisa ia kehilangan ibunya. Beruntung semua itu cepat ketahuan, hingga kejadian buruk bisa diminimalisir.Ia berniat akan mendatangi buah hatinya. Sudah tak ada lagi yang ia takuti. Biasanya dia selalu bergerak secara sembunyi-sembunyi. Yang membuat ia sangat merasa tidak nyaman dan terkungkung.Ia sudah mendapatkan seorang suster baru untuk ibunya. Yang kali ini pasti berbeda, bukan perawat abal-abal. Karena ia memesannya dari suatu yayasan terkenal di daerahnya.Ia pun pamit kepada Dinta untuk pergi menemui Rio, cucu yang selama ini tak pernah dia akui. Wanita itu lantas memanggut saja bagai seeokor ayam yang sedang memakan butiran beras. Lalu dia harus bagaimana lagi? Mau mencegah sang anak pergi, itu juga sangat t

  • Kusangka Suami Idaman   bab 54

    “Lisa, jadi kau sudah mengetahui se-semuanya?” ucapnya terbata. Ia bingung akan menjelaskan apa kepada wanita yang duduk di hadapannya itu.“Serapat-rapatnya kau menyimpan bangkai, pasti suatu saat akan terbongkar juga, Mas. Seperti sekarang ini. Kau sudah berhasil membohongiku selama sepuluh tahun lamanya, kau sangat hebat dan luar biasa.” sarkasnya menyindir.“Aku bisa jelaskan ini semua sama kamu, Lisa. Aku sengaja tidak mem-”“Sudah, cukup, Mas. Aku tak mau mendengar alasan apapun yang keluar dari mulutmu.” potongnya dengan cepat, sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya. Sudah tak ada lagi yang perlu dibahas. Sampai jumpa di pengadilan Mas,” tutupnya, lalu beranjak pergi menuju pintu keluar cafe itu.Pras hanya bisa menatap punggung wanita yang sebentar lagi akan resmi menjadi mantan istrinya itu. Ia merasa sedikit kehilangan, meski bapak hakim pengadilan belum mengetuk palunya.Dia sedih. Semua tak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya ketika di rumah tadi. Perlahan

  • Kusangka Suami Idaman   bab 53

    “Sudah Mas, jangan kau lanjutkan lagi ucapanmu. Aku sudah paham, maksud dari perkataanmu itu apa. Tak perlu kau bicara panjang lebar lagi. Intinya kau memang tak pernah mencintaiku.” pungkasnya kecewa.Sepuluh tahun lamanya ia mendampingi pria itu. Namun setitik cinta pun sama sekali tak ia dapatkan. Wanita mana yang tak akan bersedih jika berada di posisi seperti dirinya?“Jadi, kapan kamu akan pulang? Ingat ya, aku ini suamimu, kau harus mengurus segala yang aku perlukan, jadilah istri yang baik,” tukasnya tanpa memperdulikan perasaan istrinya yang sedang kesal kepadanya.“Jangan ditunggu, Mas. Karena aku tidak akan pernah kembali!” tegasnya.“Hah? Maksud kamu gimana? Jangan aneh-aneh, deh!” cetusnya dengan jantung yang sedikit berdebar, karena suara wanita itu terdengar sangat serius. Tangannya sedikit bergetar saat menggenggam benda pintar yang biasa disebut smartphone itu.“Aku ingin kita cerai, Mas.”Deg!Jantung Pras seketika lepas dari tempatnya, saat mendengar penuturan d

  • Kusangka Suami Idaman   bab 52

    “Kamu melupakan istrimu yang ada di rumah. Jangan suka menyakiti hati wanita lah!” ucapnya nyelekit.“Iya, kamu benar. Aku tidak lupa kok, aku hanya merindukan anakku, itu saja. Tak ada maksud lain.” tutupnya.Melihat Rio yang baru selesai berganti pakaian, Nara langsung mengajaknya pulang. Tanpa menoleh lagi ke belakang untuk memperhatikan pria yang pernah berarti di masa lalunya itu.“Kita kok pulang duluan, Ma? Terus ayah sendirian dong, di sini?” “Sudahlah, Rio. Tak perlu kamu pikirkan dia. Ayahmu sudah dewasa, dia tau mana yang baik dan buruk untuk hidupnya.” jelas wanita yang memakai baju kaos hitam itu.“Tapi besok, ayah datang lagi kan, Ma?” Dia bertanya pada sang ibu dan berharap ia akan mendapatkan jawaban iya. Namun ternyata sebaliknya.Wanita itu malah menjawab lain, yang sama sekali tak sesuai dengan harapan bocah itu.“Rumah ayahmu itu jauh Nak, dia tidak bisa setiap hari datang ke sini.”“Ya sudah, kita aja yang datang kesana, Ma.” serunya antusias, karena ia juga ingi

  • Kusangka Suami Idaman   bab 51

    “Kenapa diam Om? Tolong jawab pertanyaan Rio tadi?” Rio merengek setengah memaksa. Ia ingin sebuah penjelasan yang sebenarnya.“Bukan apa-apa kok, Sayang, Om Pras tadi hanya salah sebut.” ucap Nara menyela diantara percakapan mereka.“Nggak! Aku mau dengar dari Om Pras sendiri.” Rio menolak alasan ibunya, ia yakin pria itu tak mungkin berkata sembarangan. Dia pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu yang menyebut dirinya sebagai ‘ayah’.“M-jadi begini, Rio, sebenarnya-”“Kamu jangan percaya ucapan laki-laki ini, Nak. Dia orang jahat.” potong Nara di saat Pras sedang berbicara untuk menjelaskan segalanya.“Stop, Ma! Aku tak ingin mendengarkan apa pun dari mulut Mama. Aku ingin mengetahui yang sebenarnya, Om tolong bicara Om, katakan yang sejujurnya.” Anak itu terus memaksa Pras untuk berterus terang. Seketika pria berusia matang itu pun menghela napasnya dengan berat.“Baiklah, Nak. Kali ini Om akan bicara yang sebenarnya sama Rio. Tapi sebelum itu Om mau tanya dulu, seandainya meman

  • Kusangka Suami Idaman   bab 50

    “Om, Rio boleh minta sesuatu nggak?” lirihnya seraya menggenggam pergelangan tangan pria berbadan sedikit berisi itu.“Mau minta apa, Sayang. Kalau Om mampu, maka Om akan turutin.” sahutnya yang membelai rambut anak itu. Begitu indah yang ia rasakan. Saat menyentuh sang anak hatinya menjadi bergetar.“Rio pengen jalan-jalan sama Om, dan juga mama.” pintanya, kini kedua tangannya memegang tangan kedua orang tuanya, di kiri dan kanannya.“Tapi, Mama belum ada waktu libur, Rio!”Mendengar kata penolakan itu yang keluar dari mulut ibu kandungnya membuatnya emosi dan menghempaskan tangan wanita itu.“Mama memang selalu sibuk sama pekerjaan! Mama nggak pernah punya waktu buat aku!” sergahnya, kemudian dia berlari entah kemana.“Rio … tunggu Nak!” Pras berusaha mengejar, mengikuti setiap jejak langkah kaki anak itu.Betapa sedih hatinya. Bahkan di saat sedang sakit seperti ini pun wanita itu masih tidak mau meluangkan waktu untuknya. Anak mana yang tidak akan merasa kecewa jika berada di pos

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status