Share

Bab 93

Author: Delly Asmal
last update Last Updated: 2025-05-02 23:38:09

Aryan seperti sedang di kepung, dia sangat tidak suka hal tersebut. Sosok putih itu yang bergerak maju ke hadapannya membuat dia sangat kesal. Mereka menggunakan kain kafan yang menempel di tubuhnya untuk menarik dan mengikat Aryan.

“Lepaskan!”

Aryan teriak tidak ada yang pedulikan ucapannya, sementara manusia kerdil tadi terkekeh, melihat Aryan yang sedang kesakitan.

“Bagaimana Aryan?” tanya manusia kerdil.

“Lepaskan aku brengsek! Kenapa kekuatan aku tak bisa di gunakan?” tanya Aryan.

Mereka semua terdiam atas pertanyaan Aryan, dibalik sosok putih keluar seseorang yang menyerupai manusia namun, tinggi besar memegang sebuah besi besar.

“Aryan, kau lemah, tidak bisa menggunakan kekuatanmu saat seperti ini.”

“Hem, manusia iblis kenapa kau masih hidup?” tanya Aryan.

“Ha-ha-ha, kamu jadi manusia itu naif banget ya. Aku menunggu kedatanganmu, sampai hari ini.” Ucap Dika.

Aryan tampak marah dan geram terlihat dari sorot matanya yang tajam, dia juga berusaha melepaskan ikatan tu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 101

    Sekelebat bayangan itu mencoba mencegah Ari, akhirnya dia terjatuh. “Ari!” seru Aryan.“Ha-ha-ha, enak saja kau tidak bisa mengambil Ari begitu saja.“ Ucapnya. Aryan yang melihat makhluk itu merasa sangat emosi. Dia akhirnya melawannya, kali ini dengan kekuatan yang sedikit membabi buta. Dia merasa tidak menerima semua hal. Setiap kitab yang dia dapatkan, disembunyikan di balik tubuhnya.“Jika kau menyentuh Ari, akan aku masukkan kau ke neraka!” seru Aryan.“Sombong sekali kau bocah gendeng.” Aryan semakin marah, dia melawannya dengan jurus tendangan tanpa bayangan, makhluk itu bingung begitu melihat banyaknya tendangan yang di terimanya. Karena merasa terancam dia menyandera Ari dengan sebuah cambuk api.Ari masih dengan wajahnya tanpa senyum dan tawa. Dia tak bicara sedikit pun namun, kelihatan di wajahnya kesakitan yang amat sangat. Aryan berusaha menyelamatkannya. Sedikit berhati-hati, sedikit lengah akhirnya dia bisa merebut Ari, dengan segera Ari di tarik oleh Aryan untu

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 100

    “Kenapa kau masih di sini?” Aryan balik bertanya pada sosok penunggu padepokan tersebut, anehnya dia santai tidak menggubris ucapan Aryan. Mereka semua diam, tidak ada pergerakan sama sekali. Aryan hanya menunggu apa yang akan di lakukan padanya. Tiba-tiba dia mengatakan sesuatu pada Aryan.“Aryan kau ingin menikahi Laila?” Aryan yang mendengarkannya, bingung mereka saling pandang. Makhluk ini tidak emosi justru seperti ingin membantunya. Dia mendekati Aryan lalu memperhatikan Aryan. Namun, Aryan dan Zian justru bersiap-siap agar tidak tertipu oleh yang tak kasat mata ini.“kalian jangan takut, justru aku ke sini ingin meluruskan niat kalian.” “Maksudmu apa?”Makhluk itu diam saja, lalu dia membentangkan tangannya ke langit untuk memperlihatkan sesuatu. Ternyata sebuah bayangan masa depan, terlihat Aryan dan Laila yang tampak hidup bahagia. “Kau jangan merekayasa, kau siapa?”“Jangan bingung Aryan, ini nyata.”Laila terdiam, dia menatap Aryan. Memastikan dia akan percaya h

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 99

    Aryan yang melihat kedatangan Jin Marid, membuat dia muak. Dia perhatikan dari ujung kepalanya sampai ke kakinya. “Apa yang kau lihat?” tanya Jin itu.“Aku ingin segera memusnahkanmu!” jawab Aryan.“Ha-ha-ha, bocah kau baru umur berapa, lagakmu sombong sekali!” Aryan terdiam, saat ini dia hanya menunggu apa yang akan di lakukan oleh Jin tersebut. Tak lama benar saja, ternyata tangan Jin tersebut sudah bersiap akan menyerangnya. Wuushhh!Untung Aryan berusaha mengelaknya, dia melesat bak angin bersama Laila. Saat itu keluar manusia yang sudah tak berbentuk seperti manusia dari dalam tanah. Bau busuk yang menyengat membuat Aryan dan Laila mual.“Makhluk apa mereka Aryan?” tanya Laila.“Ehm, itu manusia yang sudah lama mati. Dibangkitkan oleh Jin.” Jawab Aryan.Mereka menutup mulutnya masing-masing, yang dihadapi kali ini bukan manusia. Tapi bangkai manusia yang di hidupkan. Mereka menyerang secara bergantian, Aryan melumpuhkan mereka satu persatu.Begitu juga dengan Laila, merek

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 98

    Laila menunggu apa yang akan terjadi di langit, saat dia melihat sebuah kilatan dan cahaya yang bersinar. Seolah-olah kilat itu akan menyambar tubuhnya.“Apa lagi ini?” Laila bingung, dia merasa tidak sanggup menghadapi apa yang terjadi, di bawah serigala lapar menunggunya terjatuh. Sedangkan padepokan sudah menjadi rumah para jin peliharaan Sudiro.Tak lama sebuah cahaya melesat ke hadapannya, berubah menjadi sosok yang dia kenal, Dika. “Ha-ha-ha, akhirnya kau sendiri kan!” Dika mendekati Laila.“Jangan coba-coba kau menyentuhku!” ucap Laila. “Kenapa kau takut?” tanya Dika dengan angkuh.Laila terdiam, dia merasakan hal buruk akan menimpanya, dia melihat Dika yang tampak lebih kuat. Rasa khawatir merasuk ke dalam hatinya, apakah dia bisa mengalahkan Dika. Bingung bercampur menjadi satu, Laila hanya bisa menunggu Aryan yang sedang memulihkan kekuatannya. Dika memperhatikan perlindungan yang dibuat olehnya, dia menyentuhnya akhirnya hilang. Laila yang melihatnya kaget, itu art

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 97

    Zian tidak main-main dengan kekuatannya, dia juga melayangkan tendangan tanpa bayangan. Kepala makhluk itu bingung, mencari kaki Zian yang sebenarnya. “Kurang ajar!!” seru makhluk itu.“Kau akan rasakan ini!!” “Buugkhhh!!” “Duugkkhh!” Makhluk itu terjatuh, tersungkur, sedangkan Zian hanya tersenyum sinis. Begitu dia melihat makhluk itu terjatuh.Dia tidak memberi peluang sedikit pun. Hingga Naga hitam pun tak memberi kesempatan padanya. Dia berteriak lalu mengeluarkan api dari mulutnya.Makhluk itu terbakar, hangus seperti kayu bakar. Zian merasa puas apa yang telah dia lakukan. Naga hitam kembali ke pedang yang di pakai Zian. Lalu berubah menjadi sinar berwarna biru yang melesat ke tubuh Aryan. Zian menolong Laila yang terluka, dia melihat Laila yang sudah tak berdaya. “Kak Laila, bertahanlah.” Ucap Zian yang tengah memberi energi murni padanya.Wuushhh ... Sebuah sinar masuk ke tubuh Laila, tak lama dia pun siuman. Saat dia bangun sebuah darah berwarna hitam keluar. “

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 97

    Aryan mengambil waktu untuk bertapa, Laila hanya bisa menemaninya. Sosok yang sejak tadi memperhatikan mereka akhirnya menampakkan dirinya. Laila kaget begitu melihatnya. Sosok itu seolah-olah ingin menerkamnya atau menghabisinya. “Siapa kau?” tanya Laila. “Ha-ha-ha, jangan pernah kalian bersatu!” Laila bingung dengan ucapan sosok tersebut, wajahnya menyerupai seekor kadal. Namun, tubuhnya berwujud manusia. Wajahnya yang sangar tidak membuat Laila takut sedikit pun. “Jika kau mengganggu Aryan hadapi aku lebih dahulu!” “Gadis kecil yang sombong!” Laila bersiap-siap untuk menyerangnya, tapi justru sosok itu malah mengejar Aryan. Laila kaget bukan main, tak menyangka dia secepat itu mengejar Aryan. Untung Aryan tidak bisa di sentuhnya, Laila sudah memberi perlindungan buatnya. “Sialan!!” “Hem, kau licik, aku atur strategi.” Ucap Laila percaya diri. Sosok itu geram saat Laila mengatakan hal tersebut, akhirnya dia menyerang Laila. Dia mengeluarkan kayu yang berada di ta

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 95

    Aryan di letakkan di sebuah bangku panjang yang terbuat dari bambu, Zian membangunkan anak buah Aryan agar mereka bisa membantu. Saat mereka sadar, semua kebingungan, mereka merasakan tidur yang amat lama, Zian menjelaskan kalau mereka terkena sihir, Zian memberikan minum agar mereka tidak merasakan sakit. “Bagaimana dengan tuan muda?” tanya salah satu dari mereka. “Dia tidak apa-apa kok!” jelas Zian. Laila mencoba menyalurkan energi positif padanya, padahal dia sendiri terluka. Zian yang melihat hal itu segera membantunya, dengan masuk kembali ke dalam tubuhnya. “Sudah hentikan kak! Aku akan masuk ke tubuh Aryan.” Ucap Zian. Saat itu juga dia bergegas masuk ke dalam tubuhnya, beberapa menit kemudian dia terjaga dari pingsannya. “Huk, huk, huk.” Aryan batuk mengeluarkan sebuah cairan kuning. “Aryan ...” panggil Laila. Aryan yang melihat Laila juga terluka, dia bergegas mendekatinya, lalu memegang kepalanya. Aryan memberikan pengobatan pada Laila, ternyata hantaman da

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 94

    Laila masih bisa bertahan jika Zian juga mempertahankan benteng dirinya, agar tidak terluka. Kekuatan mereka itu melebihi kekuatan Zian. Aryan dan Zian jika di satukan baru akan seimbang dengan mereka.“Zian, hati-hati kita hanya berdua.” Ucap Laila.“Baik kak, tenang saja!” seru Zian semangat.Sedangkan Dika bersama yang lainnya sudah mengepung, Zian yang sejak tadi diam. Ternyata dia menyiapkan sesuatu agar tidak lengah, anak buah Dika berhamburan menyerangnya. Dengan lincah Zian mengelaknya terlebih dahulu. Laila yang melihat hal tersebut sedikit lega. Lalu Laila mengeluarkan jurus penghilangnya, guna mengelabuinya. Dika memasang mata gaibnya. Walaupun Laila tak terlihat namun, dia melihatnya.“Mau lari ke mana kau?” tanya Dika.“Hem, sejak kapan kau bisa tahu?” Laila heran.“Ha-ha-ha ...! Kamu ini bodoh, kita sudah lama bersama-sama di padepokan. Aku tahu ilmu apa saja yang ada padamu.” Laila hanya bisa terdiam mendengar jawaban Dika. ‘Manusia licik seperti ular, yang di pe

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 93

    Aryan seperti sedang di kepung, dia sangat tidak suka hal tersebut. Sosok putih itu yang bergerak maju ke hadapannya membuat dia sangat kesal. Mereka menggunakan kain kafan yang menempel di tubuhnya untuk menarik dan mengikat Aryan. “Lepaskan!” Aryan teriak tidak ada yang pedulikan ucapannya, sementara manusia kerdil tadi terkekeh, melihat Aryan yang sedang kesakitan. “Bagaimana Aryan?” tanya manusia kerdil. “Lepaskan aku brengsek! Kenapa kekuatan aku tak bisa di gunakan?” tanya Aryan. Mereka semua terdiam atas pertanyaan Aryan, dibalik sosok putih keluar seseorang yang menyerupai manusia namun, tinggi besar memegang sebuah besi besar. “Aryan, kau lemah, tidak bisa menggunakan kekuatanmu saat seperti ini.” “Hem, manusia iblis kenapa kau masih hidup?” tanya Aryan.“Ha-ha-ha, kamu jadi manusia itu naif banget ya. Aku menunggu kedatanganmu, sampai hari ini.” Ucap Dika. Aryan tampak marah dan geram terlihat dari sorot matanya yang tajam, dia juga berusaha melepaskan ikatan tu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status