Share

Bab 47

Suasana semakin menegang. Husein pum semakin murka terhadap Areta. Tidak ada lagi kepercayaan di hatinya untuk istri pertama.

"Saya sudah tak ingin mendengar omong kosongmu itu, Areta! Mulai hari ini kamu akan saya pulangkan ke kampung! ingat, kau baru boleh kembali, jika kau sudah menyadari kesalahanmu!" ujar Husein lantang.

"Saya tidak mau, Tuan. Tolong jangan lakukaan itu!" rintih Areta memohon di kaki suaminya.

"Menyingkir!" hardik Husein.

"Tuan, tolong dengarkan saya! Saya tidak mau pulang ke kampung. Saya tak sanggup hidup tanpamu, Tuan." Areta tak mau melepaskan dekapannya di kaki sang suami.

Namun, Husein sudah tak menaruh simpati lagi. Sikap Areta dianggapnya sangat keterlaluan.

"Percuma kau memohon, Area. Saya tetap pada keputusan yang saya pilih. Salim, antarkan wanita ini ke kampung sekarang juga!" titah Husein.

Areta menangis histeris. Hidupnya benar-benar kacau, semenjak hadirnya Khana dalam cerita rumah tangganya.

"Kau kejam, Tuan! Saya hanya berniat melepaskan diri dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status