Beranda / Romansa / LONELY TOGETHER / Semua orang membenciku

Share

Semua orang membenciku

Penulis: Tami ilmi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-25 12:24:32

Mobil masuk ke halaman rumah dan laki-laki yang mengemudi menoleh melihat ke samping, perempuan yang kini sudah menjadi istrinya itu masih terpejam. Laki-laki itu membuka sabuk pengamannya perlahan dan kemudian membuka pintu mobil perlahan. Dia menutup pintu pagar dan membuka pintu rumah terlebih dahulu. Setelahnya dia mendekati pintu di sisi Gaia duduk. Ketika pintu dibuka, perempuan itu masih memejamkan mata. Raga menunduk, meski tidak mudah baginya melakukan ini, dia teringat memeluk Gaia dengan posisi ini ketika mereka berdua pulang dari jogja beberapa bulan yang lalu. Sama seperti saat ini, kondisi Gaia cukup kacau, hanya saja yang lebih membuat Raga khawatir adalah karena Gaia tidak histeris. Raga melepaskan sabuk pengaman dengan lembut dari tubuh Gaia. Perempuan itu terlihat menggerakkan kepalanya perlahan, seolah hendak bangun.

“Lanjutkan tidur saja, aku akan menggendongmu ke kamar.” Raga berbisik lirih mencoba untuk memberitahu Gaia. Tapi perempuan itu sudah membuka mat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • LONELY TOGETHER   Kamu Boleh Jadi Jahat

    Gaia menyadari sesuatu ketika nafasnya sedang memburu. Dia kemudian menjauhkan tubuh dan wajah Raga secara tiba-tiba.“Um… Maaf… Aku…. Tidak bermaksud melakukannya.” Gaia terlihat bingung, dan Raga hanya memperhatikan dengan pandangan kecewa. Gaia kemudian merasa tidak enak dan sudah duduk sedangkan Raga juga sudah duduk masih menghadap istrinya yang terlihat cukup bingung, canggung dan malu. “Aku akan mengganti bajuku dulu.” Raga terlihat cukup tenang meski Gaia masih merasa dia kecewa. Jika itu Raga yang dulu, laki-laki itu sudah meluapkan kekesalannya dengan jelas. Tapi kali ini laki-laki itu terlihat cukup tenang meski wajahnya kecewa. Gaia melihat laki-laki itu mengambil baju dan kemudian keluar dari kamar, dia kembali dengan cepat dengan sebuah handuk di bahunya. Gaia memperhatikan Raga masuk ke dalam kamar mandi. Perempuan itu kemudian segera beranjak dari tempat tidur dan mengambil pakaian yang akan dia kenakan untuk tidur. Dia masih berfikir, mungkin sebaiknya dia

  • LONELY TOGETHER   Semua orang membenciku

    Mobil masuk ke halaman rumah dan laki-laki yang mengemudi menoleh melihat ke samping, perempuan yang kini sudah menjadi istrinya itu masih terpejam. Laki-laki itu membuka sabuk pengamannya perlahan dan kemudian membuka pintu mobil perlahan. Dia menutup pintu pagar dan membuka pintu rumah terlebih dahulu. Setelahnya dia mendekati pintu di sisi Gaia duduk. Ketika pintu dibuka, perempuan itu masih memejamkan mata. Raga menunduk, meski tidak mudah baginya melakukan ini, dia teringat memeluk Gaia dengan posisi ini ketika mereka berdua pulang dari jogja beberapa bulan yang lalu. Sama seperti saat ini, kondisi Gaia cukup kacau, hanya saja yang lebih membuat Raga khawatir adalah karena Gaia tidak histeris. Raga melepaskan sabuk pengaman dengan lembut dari tubuh Gaia. Perempuan itu terlihat menggerakkan kepalanya perlahan, seolah hendak bangun.“Lanjutkan tidur saja, aku akan menggendongmu ke kamar.” Raga berbisik lirih mencoba untuk memberitahu Gaia. Tapi perempuan itu sudah membuka mat

  • LONELY TOGETHER   Lelaki yang ada bersama Margia

    Suara di ruangan tadi masih terdengar di ruangan yang dipilih Raga untuk menenangkan Gaia. Perempuan itu terjaga, tapi masih tetap diam dan tidak bicara apapun. Dia hanya menunduk tidak menatap Raga. Dan laki-laki itu tidak juga bicara dan mengatakan apapun. Dia hanya memanggil Haris untuk memeriksa Gaia, dan sampai pada sebuah keputusan untuk kembali memberikan waktu untuk Gaia istirahat.“Lebih baik aku membawanya pulang?” Raga meminta pendapat Haris di luar ruangan.“Sebaiknya begitu, jika acara sudah selesai.” Haris terlihat memberikan pendapat yang sangat disetujui Raga. Laki-laki itu kemudian masuk, tapi mendapati Gaia sepertinya sudah bangun dari tempat duduknya.“Kita harus melanjutkan acara bukan?” Gaia terlihat tersenyum, Raga tahu jika perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu terlihat memaksakan diri. Raga duduk di sebuah kursi di ruangan itu.“Mau bicara dulu?” Raga terlihat memasang wajah serius, kali ini dia benar-benar merasa khawatir. Gaia masih

  • LONELY TOGETHER   Seperti Sebuah Serangan

    Kali ini Gaia terlihat tersenyum, ada Raga di sisinya yang juga sedang bersamanya di hadapan semua orang yang datang malam ini. Acara dimulai dan semua terjadi cukup santai. Gaia hanya mengenalkan Raga dengan santai kepada orang-orang yang dekat dengannya, begitu juga laki-laki itu. Sampai juga akhirnya dia mengenalkan Margia pada rekan kerjanya. “Ada banyak hal yang membuat para hadirin penasaran? Jadi boleh memberikan pertanyaan untuk kedua mempelai malam ini.” Sebuah pernyataan yang membuat Gaia dan Raga berpandangan dan kemudian tersenyum. Gaia menggenakan gaun hijau tosca yang cukup simple dan Raga juga menggenakan setelan dengan warna tosca senada.“Kalian sudah mengenal begitu lama, jadi kapan kalian berdua benar-benar jatuh cinta?” Ragas tersenyum seolah sedang menggoda saudara kembarnya yang masih duduk untuk menjawab pertanyaan yang sudah pasti membuat malu dua orang yang baru menikah hari ini. Tentu ada riuh dari semua yang datang di ruangan yang cukup besar itu.

  • LONELY TOGETHER   Bersiap Cemburu

    Laki-laki itu sudah terbangun lagi memeriksa perempuan di sebelahnya. Dia juga memeriksa ponsel pintarnya yang sudah bergetar lagi. Raga bangun dan buru-buru berjalan menuju pintu. “Masih tidur?” Sebuah pertanyaan membuat Raga mengangguk dan membimbing orang-orang yang datang menuju ruang tengah. Dua anak kecil dan juga semua yang Raga kenal sebagai keluarga Gaia. Adik laki-laki Gaia menarik tangan Raga setelah laki-laki itu menunjukkan kamar yang digunakan Gaia untuk istirahat kepada kedua orang tuanya. Raga mengikuti ketika melihat wajah temannya itu seolah ingin bicara sesuatu secara pribadi. Raga mengarahkan menuju ke taman di sisi dapur. “Dia hamil?” Adik laki-laki Gaia bertanya dengan wajah tenang. Tapi pertanyaan itu membuat Raga tersenyum sedikit sebelum menjawab.“Hamil?” Adik laki-laki Gaia mengulangi pertanyaan itu sambil tersenyum sedikit juga. Raga menggeleng dan kali ini menahan tawa.“Gia tidak seperti aku, kamu harusnya tahu itu. Dia tidak akan memb

  • LONELY TOGETHER   Tumbang

    Perempuan dengan gaun putih yang panjang, riasan yang sederhana. Dia duduk di sebelah laki-laki yang menggenakan jas berwarna putih juga. Gaia memasang wajah datar meski sesekali dia tersenyum, perempuan itu tidak berani memandang ke arah lain, hanya banyak menunduk. Ada rasa gugup yang luar biasa membuatnya menangkupkan kedua tangannya dipangkuannya sendiri. Laki-laki di sebelahnya jelas melihat kegugupan dari perempuan di sebelahnya. Dia kemudian meraih tangan perempuan itu perlahan hingga genggamannya terlepas dan menggenggam satu tangan perempuan itu dengan lembut. Perempuan itu menoleh sebentar, tapi kemudian menunduk lagi. Dia hanya tidak ingin membuat orang yang menonton mereka berdua pagi ini bereaksi yang membuat laki-laki di sebelahnya mungkin akan merasa lebih gugup. Raga juga bukan hanya gugup, dia juga sangat khawatir dengan Gaia. Laki-laki itu tahu pasti kapan terakhir Gaia makan. Meski saat ini dengan riasan itu tentu saja tidak ada orang yang tahu.Acara dimulai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status