Share

13. Keras Kepala



Dua jam lamanya gadis itu memainkan kecapi di depan Brawijaya. Namun, tidak sedikit pun menarik perhatian Raja itu. Amarawati hanya bisa bernapas lirih melihat Brawijaya yang justru menatap dalam kekosongan.

"Bolehkah saya masuk?" Gadis itu menunduk setelah Raja memintanya memainkan musik di dalam kamar miliknya. 

"Saya tidak bisa tidur. Musikmu terdengar sangat indah hingga saya merindukan alunan nadanya. Tidak perlu khawatir, saya yang akan menjamin keselamatanmu, Nara."

Kinara masih ragu, tetapi ia memberanikan diri untuk menerima ajakan Raja. "Jika begitu, saya akan membawa alat musik saya ke dalam kamar Yang Mulia."

Raja mengangguk. Ia menunggu kedatangan Kinara di dalam kamarnya. Tidak berselang lama, Kinara datang. Gadis itu duduk di bawah ranjang milik Raja. Sedang Raja tersenyum sembari membaringkan tubuhnya. Jari-jemari Kinara mulai bermain memetik kecapi. Alunan merdu membuai siapa pu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status