Share

72. Kenangan Paling Spesial

"Apa yang kalian bicarakan sampai jam segini? Aku sudah sangat merindukanmu," bisik sang pria, menghujani kecupan mesra di bibir tebal Tarissa.

"Oh, apa kau percaya? Demi sudah besar sekarang. Dia bertanya padaku, apa itu cinta? Padahal, rasanya baru kemarin dia tersenyum dengan gusi ompongnya yang imut. Ah, waktu cepat sekali berlalu," balas Tarissa, melingkarkan lengan di pinggang sang pria.

Sang pria menaikkan kedua alis tinggi-tinggi. "Apa dia sudah berhasil?"

Tarissa mengangguk cepat. "Ya, dia berhasil. Apa kamu tidak mencium aroma manisnya? Masih tercium, lho!" sahut Tarissa sangat antusias.

Sang pria menarik napas dalam-dalam, lalu menoleh pada gelas kaca kosong di atas meja. "Ah, kau benar. Dia berhasil."

"Jadi, tidak lama lagi, kan?" ucap Tarissa dengan perubahan intonasi yang terdengar lebih dalam dan serius, tatapan tajamnya tertuju pada lensa merah di hadapannya.

"Benar. Persiapan juga hampir selesai. Semuanya akan beres lebih cepat, sebelum hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status