Share

71. Polos, Bodoh, atau Tidak Peka?

"Mau kuambilkan lagi? Masih ada satu kantong lagi di kulkas. Aku sudah membaginya ke kantong lain," ucap Tarissa disambut anggukan cepat Demian.

"Tolong ...." Demian mendorong gelas kosongnya ke arah Tarissa.

Sambil menunggu Tarissa kembali dengan segelas cairan merah yang manis, semanis Acasha, Demian meletakkan tangannya di depan rusuknya. Degupan jantungnya terdengar keras dan cepat bersamaan dengan perasaan tidak nyaman yang bergelayut di hati.

"Kenapa aku merasa kesal?" gumam Demian tanpa sadar terus mengingat kejadian malam mencekam itu.

"Tidak mungkin kamu merasa kesal tanpa ada penyebabnya. Pasti ada, kan?" timpal Tarissa seraya meletakkan gelas berisi cairan merah yang menggiurkan di atas meja, di depan Demian.

Demian mengangkat kepala, menatap Tarissa.

"Nah, sekarang coba ceritakan," pinta Tarissa sembari menyandarkan punggung di sandaran sofa dengan kaki menyilang dan sebelah tangannya menggoyang-goyangkan gelas miliknya yang baru diminum sedikit.

Dem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status