Share

Ch 25

Arumi tersenyum, dia melangkah ke bawah pohon di mana itu adalah depat mereka akan menikmati bintang. Dia duduk di atas rumput tebal bersama Randika. Namun, suasana sedikit hening karena ciuman tiba-tiba Randika tadi.

Entah harus bersikap seperti apa sekarang. Saat ini Arumi benar-benar sangat gugup. Harusnya dia marah karena Randika karena lagi-lagi pria itu menciumnya dengan sesuka hati tapi, yang terjadi dia malah sebaliknya. Pipi Wanita dengan manik cokelat itu bersemu menjadi pink dengan jantung yang berdebar tidak teratur. 

"Jangan sampai kau menyukainya Arumi, kau harusnya sadar dia tidak akan bisa membalas cintamu. Marah ... marahlah, jangan tunjukan kepolosanmu saja Arumi," batinnya memperingati diri sendiri.

"Apa kau suka gunung?" 

Pertanyaan Randika membuat dia mevngerjab kaget. "Tidak! Aku membencinya sama seperti aku membencimu."

Randika terkekeh. Apalagi nada suara Arumi saat mengatakan benci seakan sedang menegaskan ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status