Share

MENCURI

Author: PENA BERDANSA
last update Last Updated: 2025-03-15 15:13:31

    Terdengar suara ayam sedang bernyanyi membangunkan matahari dari tidurnya, pagi ini aku terbangun tanpa aku sadari semalam aku tertidur berpelukan dengan bayi yang aku ambil setelah peperangan melawan geng bar-bar, bayi tersebut adalah anak dari rival ku yaitu Daniel, karena aku tak sanggup untuk membunuh bayi tersebut dan pikiran ini di bayang-bayangi oleh wajah bayi itu, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membawa bayi dari salah satu rival ku.

saat aku beranjak dari ranjang tempat tidur, bayi itu pun menangis seolah-olah dia tidak ingin ditinggalkan oleh diriku, aku pun menggendong bayi itu tetapi dia masih menangis membaut ku sedikit kebingungan "berteriak" Rara mendengar teriakan itu Rara langsung menghampiri.

Rara : Ada apa tuan? astaga "terkejut" bayi siapa lagi tuan.

Anggoro : Apanya yang bayi siapa lagi, emang saya pernah membawa bayi kesini? 

Rara : Maaf tuan maksud saya itu bayi siapa?

Anggoro : Sudah jangan banyak tanya kamu, kamu urus bayi ini agar dia tidak menangis.

Rara : Baik tuan.

Setelah aku keluar dari kamar dan bayi tersebut aku serahkan kepada Rara aku menuju ruang televisi, "mengambil remote televisi" aku sangat terkejut  seluruh stasiun televisi memberitakan semua tentang diri ku terkait penyerangan terhadap geng bar-bar semalam, kring... kring... "suara telepon dari ponsel" ternyata itu telepon dari Albert.

Albert : Halo bos, sudah melihat berita hari ini?

Anggoro : Ya, aku sudah melihatnya.

Albert : Apa yang harus kita lakukan saat ini bos ?

Anggoro : Tidak usah dipikirkan Albert "sambil memotong buah Apple".

Albert : Kami takut kalau bos balik lagi masuk ke penjara bawah tanah itu.

Anggoro : Tambahkan anggota geng kita untuk berjaga di rumah ku, jadi saat polisi tiba kita akan memeranginya.

Albert : Baik bos.

Anggoro : Tugaskan anak yang baru kita rekrut itu si Baret untuk berjaga di atas rumah ku untuk sniper pengganti Musa.

Tut... Tut... Tut... "suara telepon di tutup"

Albert : "Menghubungi Baret".

Baret : Ada apa Albert? pagi-pagi sudah menghubungi?

Albert : Kamu dapet tugas dari bos Anggoro.

Baret : "panik langsung beranjak dari tempat  tidur" Tugas apa Albert yang diberikan untuk ku?

Albert : Kamu di diminta untuk berjaga dari atas rumah bos Anggoro.

Baret : Baik saya akan segera kesana.

Tak lama dari Albert menghubungi Baret, Baret pun tiba di rumah Anggoro dan di susul beberapa anggota yang lainya.

Baret : Ada apa bos? tadi Albert menelpon ku dan bos meminta ku berjaga disini.

Anggoro : Kamu sudah lihat pemberitaan semua di setasiun televisi hari ini? "berbicara dengan kaki di atas meja".

Baret : Iya bos sebelum aku jalan kesini tadi aku melihat sebentar.

Anggoro : Ya kamu berjaga dari atas rumah ku, bila nanti ada yang menyerang kamu tembak mereka semua.

Aku pun membawa Baret ke bagian atas rumah ku.

Anggoro : Disini lah kamu akan berjaga.

Baret : Siap bos.

Anggoro : Nanti kamu akan di temani oleh Musa untuk berjaga disini.

Baret : Baik bos.

Anggoro : Hari ini juga aku akan mengunjungi Farhat, dia memiliki pabrik senjata aku juga sudah memesan salah satu mesin penembak dengannya.

Owee... Owee... "Suara bayi menangis".

Baret : Bos, maaf aku mendengar suara bayi, apakah disini ada bayi ?

Anggoro : Kamu tidak usah pikirkan dengan hal itu.

Setelah aku menjelaskan kepada Baret yang baru masuk kedalam anggota geng gagak, aku pun pergi mengunjungi ke pabrik senjata milik Farhat dan di kawal dengan beberapa anak buah ku untuk berjaga-jaga bila ada serangan, kini setatus ku menjadi buron dan dikalangan geng lainya juga banyak yang mengincar ku karena saat aku menyingkirkan geng blue dan geng bar-bar, geng gagak sekarang kini menduduki daerah kekuasaan pasar gelap yang cukup luas, mereka menganggap geng gagak menjadi ancaman terbesar dari kalangan beberapa geng yang bergerak bisnis di bidang yang sama.

Saat aku tiba di tempat Farhat, dia menyambut ku dengan suka cita dan membawa ku untuk melihat-lihat beberapa mesin penembak yang nantinya ingin aku beli untuk persenjataan geng gagak.

Farhat : Selamat datang Anggoro, sepertinya kamu cukup terkenal hari ini.

Anggoro : "Hanya tertawa tipis".

Farhat : Mari.. Mari.. Silahkan kita melihat-lihat.

"Berjalan melihat beberapa koleksi senjata milik Farhat".

Farhat : "melepas kain yang menutupi" Ini lah dia Anggoro salah satu prodak kita yang terbaru kuat dan canggih.

Anggoro : Apa bisa senjata ini melepaskan ratusan peluru dengan cepat?

Farhat : Ha ha ha tentu saja sangat bisa, kelebihan senjata ini memang seperti itu, melesatkan ratusan peluru dengan cepat.

Anggoro : Berikan saya yang terbaik "membakar rokok".

Farhat : Ha ha ha sudah pasti kami akan memberikan yang terbaik untuk pemimpin geng paling hebat saat ini, mari Anggoro kita berbincang-bincang di dalam ruang kerja ku sebentar.

Farhat mengajak ku kedalam ruangan kerja miliknya itu, setelah asik berbincang-bincang dengan Farhat aku langsung melesatkan senjata ku ke arah dahi Farhat sehingga peluru dengan cepat menembus kepala bagian belakang Farhat, seketika Farhat pun tewas di tempat , krek "suara pintu terbuka" saat aku keluar dari ruangan Farhat sudah banyak mayat yang tergeletak dimana-mana, ternyata anggota geng ku sudah menghabisi seluruh pekerja  dan orang-orang Farhat hal ini sudah aku rencanakan sebelum pergi ke pabrik persenjataan milik Farhat, agar aku bisa mengambil seluruh senjata yang ada di dalam pabrik itu.

Setelah mengambil semua persenjataan milik Farhat, kami pun pergi meninggalkan pabrik persenjataan milik Farhat dan membakarnya untuk menghilangkan jejak, seolah-olah pabrik itu  terbakar dan seluruh yang ada di dalam pabrik itu tewas karena kecelakaan kebakaran.

Tiba lah aku dirumah dan salah satu anggota ku membukakan pintu mobil yang aku duduki, selamat datang bos "ucap seluruh anggota yang berjaga" aku pun langsung masuk kedalam rumah di ikuti beberapa anggota geng, simpan seluruh senjata itu kedalam gudang persenjataan "ucap ku kepada salah satu anggota geng".

Tak lama berselang Rara menghampiri aku yang sedang menyusun strategi bersama beberapa anggota geng untuk berjaga-jaga kediaman ku nantinya.

Rara : Maaf tuan mengganggu "sambil menggendong bayi".

Anggoro : Bodoh!! kamu tidak lihat aku sedang apa?

Rara : Maaf saya sudah lancang, tapi anu tuan "sedikit gugup".

Anggoro : Anu.... Anu Apa "membentak".

Rara : Bayi ini tidak punya popok dan baju bayi tuan.

Anggoro : "Memberikan kartu kredit" beli apa yang dibutuhkan bayi itu.

Rara : Baik tuan terima kasih, tetapi saya tidak mungkin membawa bayi ini ke pusat perbelanjaan, karena pakaian yang di kenakan penuh dengan bercak darah tuan.

Anggoro : "berteriak" Albert tolong jaga bayi ini sebentar.

Albert : Baik bos.

Rara : "Memberikan bayi kepada Albert" saya permisi tuan.

Setelah Rara menyerahkan bayi tersebut kepada Albert aku pun melanjutkan menyusun strategi, karena anggota geng ku melihat ada bayi mereka pun saling berbisik-bisik membuat ku sedikit menjadi marah, ada apa kalian berbisik-bisik mau nasib kalian seperti Farhat hari ini "bentak ku", melihat aku yang sedang marah seluruh anggota geng langsung menundukkan kepala karena ketakutan, mungkin mereka heran melihat aku yang peduli dengan bayi tersebut biasanya aku adalah orang yang tidak mempunyai hati nurani.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • LULUH JIWA MAFIA   MASA LALU ANGGORO

    Malam sudah terlalu malam hingga sinar rembulan sajah tampak lelah memancarkan cahaya di langit yang terlalu gelap, Anggoro yang masih bersama beberapa anggota geng gagak masih asik berbincang-bincang di kediaman nya sekaligus tempat persembunyian ia selama ini, sehabis merayakan pesta ulang tahun Anggun sebagian dari anggota geng gagak ada yang sudah tertidur dan juga masih ada yang asik mengobrol termasuk Anggoro, ia hari ini terlihat begitu senang tergambar dari raut wajah nya yang penuh dengan senyum, sambil berbisik Albert berucap kepada Roy. Albert : "suara berbisik" Roy lihat deh bos kita tampaknya ia terlihat begitu bahagia yak? Roy : "suara berbisik" Ya Albert sepertinya begitu mungkin ia baru pertama kali merasakan menjadi sosok seorang ayah. Albert : Aku juga seperti itu beranggapan. Karena melihat anak buahnya berbicara berbisik-bisik Anggoro yang sedang mengobrol bersama anggota geng gagak lainya memanggil Albert dan Roy, Hay kalian ber dua sini kita bersulang kemb

  • LULUH JIWA MAFIA   MUSUH BARU

    Malam sudah semakin larut dimana para binatang malam sudah tak terlihat lagi berkeliaran mungkin ia semua sudah terlalu lelah dan akan beristirahat, tetapi berbeda dengan kelompok geng gagak mereka semua masih asik merayakan pesta ulang tahun Anggun dan terlihat dari beberapa anggota geng gagak sedang asik menikmati kue ulang tahun, Anggoro yang menemani Anggun melihat ke arah kolam renang dimana Albert dan Roy sedang berbincang-bincang serius hal tersebut membuat Anggoro menjadi penasaran apa yang sedang di perbincangkan Albert dan Roy, Anggoro pun berjalan menghampiri mereka berdua.Anggoro : Apa yang sedang kalian perbincangan sepertinya obrolannya sangat serius.Roy : "dengan muka panik" Tidak Bos hanya obrolan ringan saja.Albert : "menuangkan minuman kedalam gelas" Silahkan bos diminum.Anggoro : Terima kasih Albert, apa aku mengganggu obrolan kalian?Albert & Roy : Oh tidak bos "menjadi gugup"Roy : Jadi seperti ini bos, saat perjalanan ku bersama Jarot sebelum kesini kami

  • LULUH JIWA MAFIA   PESTA ULANG TAHUN

    Srup... "suara menyeruput kopi" Tejo yang asik di dalam ruangannya itu sambil menikmati secangkir kopi sampai sekarang ia belum bisa menemukan dimana posisi Anggoro sekarang, Tejo selama lima tahun ini bersama anggotanya sudah berbagai cara untuk mencari keberadaan Anggoro tetapi masih belum bisa menemukan dimana dia, tok... tok... "suara pintu di ketuk" salah satu orang kepercayaan anggoro datang menghampiri yaitu Firdaus.Firdaus : Permisi pak.Tejo : ya silahkan masuk, bagaimana apakah kamu sudah menemukan posisi Anggoro dimana ia berada?Firdaus : Saya sudah mencoba mencari di setiap tempat tetapi sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi tentang dia pak.Tejo : "Berteriak" Kurang ajar kamu Anggoro dimana kamu berada sekarang.Firdaus : Mengapa kita tidak langsung menyerang ke markas dia saja pak.Tejo : Kita tidak perlu menyerang ke markas Anggoro, walau seluruh anggota geng gagak kita habiskan kalau Anggoro masih hidup geng gagak akan melahirkan anggotanya kembali, te

  • LULUH JIWA MAFIA   PERSIAPAN PESTA

    LIMA TAHUN KEMUDIAN. Hari-hari Anggoro sudah ia lalui dan bertahan di tempat persembunyiannya ini selama lima tahun lebih, Anggoro sudah menghabiskan waktu bersama Anggun ia hari demi hari perilaku dan sikap Anggoro kini telah berubah semenjak kehadiran Anggun, Anggoro yang sedang membaca koran melihat Anggun yang sudah tumbuh menjadi anak-anak sedang beramian bersama Rara di halaman rumahnya, hari ini usia Anggun genap memasuki lima tahun Anggoro sudah mempersiapkan pesta untuk merayakan ulang tahun Anggun ia juga sudah menghubungi beberapa anggota dari geng gagak untuk ikut serta dalam perayaan ini.Plak... Plak... "suara langkah kaki" mendengar suara langkah kaki seperti ada yang datang Anggoro segera menoleh ke arah depan ia ingin memastikan siapa yang telah datang ke kediamannya, dari pelataran rumah Anggoro ternyata Albert yang di dampingi beberapa anggota dari geng gagak menghampiri Anggoro yang sedang membaca koran.Albert : Selamat pagi bos?Anggoro : "dalam posisi fokus

  • LULUH JIWA MAFIA   KEBINGUNGAN TEJO

    Malam yang terlalu malam dan sebentar lagi akan datang fajar yang menyongsong pagi ini, berbeda dengan Tejo dimana Anggoro yang asik berpesta bersama beberapa anggotanya, Tejo yang baru sampai di pertigaan jalan dalam pandangan matanya ia sangat terkejut melihat beberapa sudut di area tersebut sangat kacau dan berantakan, ia juga melihat pembatas jalan yang terbuat dari beton dan besi hancur seperti ada benda keras yang menabrak pembatas tersebut, dimana pembatas tersebut membatasi pejalan kaki atau pengendara agar tidak terjatuh ke dalam aliran sungai yang begitu deras arusnya, dalam hati tejo berkata sebenarnya apa yang terjadi disini "gumam hati Tejo yang bertanya-tanya" dan salah satu dari anggota kepolisian menghampiri Tejo menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Anak buah Tejo : Pak sebenarnya apa yang terjadi disini?Tejo : Saya juga kurang begitu mengerti tetapi sepertinya di area ini sebelum kita datang ada keributan antara dua kubu.Anak buah Tejo : Apa mungkin ini kelompok

  • LULUH JIWA MAFIA   PESTA KECIL-KECILAN

    Anggoro yang sambil menggendong Anggun terlihat baru keluar dari dalam mobil lalu di susul oleh Albert dan Rara, mereka bertiga berjalan menuju pintu masuk dimana saat ini Anggoro bersembunyi, belum juga masuk ke dalam rumah anggoro memerintahkan Albert untuk memastikan bagaimana dengan beberapa anak buah mereka yang sedang dalam pengejaran oleh kelompok geng jeruji bersama Ruben yang ikut serta dalam pengejaran tersebut.Anggoro : Albert coba kamu pastikan bagaimana kondisi Roy dan yang lainya.Albert : Baik bos.Anggoro : "melepaskan gendongan Anggun yang tertidur dan memberikannya ke Rara" tolong taruh Anggun di kamar ku dan jangan sampai terbangun.Rara : Baik tuan.Albert : Terakhir aku menghubungi Roy agar pergi ke per pertigaan di ujung jalan karena ini perintah dari anda bos, karena mendengar ini perintah dari anda lalu Roy menjawab oke pasti akan ada kejutan disana seperti itu bos.Anggoro : "hanya tersenyum tipis sambil menyalakan sebatang rokok" Hehe dasar memang bocah itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status