Home / Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / Bab 157. Gaun yang indah

Share

Bab 157. Gaun yang indah

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-05-05 09:10:01

Ia berbalik cepat, melangkah keluar tanpa menunggu tanggapan, meninggalkan keheningan yang menyiksa. Bahkan gaun itu tidak diambilnya. Gaun mahal itu dibuang seperti layaknya kotoran tak berharga.

Para desainer tak tahu harus berkata apa. Beberapa mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk dengan kertas sketsa. Yang lain hanya menunduk, memberi waktu agar Dea bisa menenangkan diri. Atau menunggu perintah selanjutnya. Mereka benar-benar bingung harus melakukan apa.

Dea berdiri mematung. Beberapa pelayan segera memberikan handuk untuk membersihkan wajah dan tubuh Dea dari muntahan, tetapi Dea masih juga tidak percaya apa yang sudah diucapkan Pangeran itu.

Dadanya naik turun cepat, antara menahan malu, sakit hati, dan perasaan hancur yang sulit dijelaskan. Ia memegangi perutnya. Kandungan menjijikkan? Apakah itu yang orang pikirkan tentang bayi yang tumbuh dalam rahimnya?

Air mata mulai menggenang di pelupu

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 158. Pernikahan di belahan dunia yang berbeda

    Karena keterbatasan waktu, Pangeran Frans membuat gaun yang lebih sederhana tetapi sangat elegan di banding gaun sebelumnya.Sebuah kalung berlapiskan permata biru melingkar di leher Dea. Betapa cantik dirinya saat ini dengan riasan make up yang natural.Pelayan berdiri terpaku. Bahkan mereka tak mampu menyembunyikan kekaguman. Tapi wajah Dea? Pucat. Matanya sedikit bengkak. Bibirnya diam, seolah menolak untuk ikut merayakan. Make up artist terpaksa menampakan gincu merah pada bibirnya supaya wajahnya terlihat lebih cerah.Seorang petugas mendekat dengan ponsel, bisik-bisik. Layar kecil itu menunjukkan siaran langsung dari pernikahan Yama.“Yama-sama… sudah tiba di altar…” lapor pelayan, setengah takut, namun itu adalah perintah Ratu. Ratu ingin Dea sadar bahwa pernikahannya hari ini adalah langkah yang benar karena pria yang dia harapkan juga melakukan hal yang sama.

    Last Updated : 2025-05-05
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 159. Kesedihan Yama

    “Saya bersedia.”Satu kalimat dari Dea. Ringan di bibirnya, tapi berat seperti batu karang di dada Yama.Tangannya yang memegang gelas bergetar. Getaran kecil yang hanya Meisya di sampingnya yang bisa rasakan.“Yama…” bisik Meisya lembut, menggenggam lengannya. “Tenanglah... Semua orang sedang melihat…”Tapi Yama tidak mendengar. Dia menunduk, menatap lantai marmer di bawah kakinya. Hatinya seperti dihantam ribuan pisau kecil—perlahan, tapi pasti mematikan.Meisya segera mengambil alih gelas yang dipegangnya agar tidak terjatuh.Tamu-tamu tertawa, musik berganti irama menjadi lebih cepat, champagne dituangkan lagi dan lagi. Namun bagi Yama, dunia menjadi sunyi. Ia merasa tidak berada di pesta. Ia merasa terjebak dalam neraka sunyi miliknya sendiri.Senyum palsu menyebar di seke

    Last Updated : 2025-05-06
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 1. Salah Paham

    “Bagaimana kalau kita bersenang-senang sedikit sebelum Tuan Yama tiba?” Suara seorang pria membuat Dea berusaha sadar dari pengaruh wine yang diminumnya setengah jam yang lalu.“Iya, Tuan hanya menginginkan nyawanya. Toh, dia akan dibuang ke jurang sesudah itu.” Seorang pria lain menyahut sambil tertawa."Tuan Y-yama? J-jurang?" Perkataannya membuat kedua mata Dea membulat seketika dan panik. Melihat beberapa pria yang sedang mengelilinginya saat ini. Dea menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali, berusaha sadar dari pengaruh alkohol yang sudah semakin kuat menjalar di tubuhnya. Sebuah kamar mewah! Dia sadar harus segera melarikan diri walau kepalanya terasa sangat berat. Dia setengah mabuk.“Kalian siapa? Pergi!”Dea masih tidak mengerti bagaimana dia bisa terbangun di ranjang dengan beberapa pria berwajah sangar menatapnya seolah-olah mereka sangat lapar.Satu jam sebelumnya, dia menyaksikan bagaimana kekasihnya berlutut di hadapan salah seorang teman kerjanya. Sebuah cincin memb

    Last Updated : 2025-02-04
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 2. Penguasa Pertama

    "Arghh, kalian pintar membuat drama!" pekik Dea kegirangan. Efek mabukbercampur obat perangsang sudah menguasainya sepenuhnya. Sementara Yama tidak bisa menahan diri lagi. Dia mulai membuat gerakan yang membuai Dea sehingga gadis itu tidak sanggup menolak pesona yang ditawarkan pria dengan tubuh atletis yang sedang menuntunnya dengan cara unik tersebut.Beberapa pagutannya malah membuat Dea yang terpengaruh alkohol dengan kesadaran minim, tidak berkuasa menolak sama sekali. Sentuhan ringan yang diberikan pria bernama Yama itu membuat Dea mabuk benaran.Dea memekik tertahan saat bagian intinya robek dan kehormatan yang dia miliki selama dua puluh tahun akhirnya direngut oleh pria tampan yang tidak dikenalnya. Lebih tepatnya, dia tahu sebagai pria yang disewa oleh sahabat untuk menghibur hatinya yang luka.“Ternyata aku penguasa yang pertama bagimu,” bisik Yama setelah berhasil menerobos pertahanan Dea, “ini bayaran yang sepadan.” Yama bukan hanya melakukannya satu kali, dia membiarkan

    Last Updated : 2025-02-04
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 3. Salah Kamar ?

    Yama dengan santai menarik sebuah handuk lalu melilitkannya ke pinggang. Tatapannya berubah tajam, tapi Dea, alih-alih takut, justru bergerak lebih cepat.Dengan cekatan, dia menyambar celana Yama yang tergeletak di lantai. "Ini milikmu, kan?" tanyanya dengan nada mengejek. Tanpa menunggu jawaban, Dea berlari ke arah pintu."Hei! Kembalikan itu!" seru Yama, tapi langkahnya terhenti saat Dea sudah membuka pintu kamar. Dengan hanya handuk melilit tubuhnya, tidak mungkin dia mengejar Dea.Di luar pintu, tawa Dea menggema. "Sampai jumpa, pria bayaran! Nikmati sisa waktumu dengan handuk itu!" katanya sambil berlari menjauh.Yama hanya bisa berdiri di tengah ruangan, matanya berkilat penuh kemarahan bercampur rasa penasaran. "Gadis ini..." gumamnya, mengulum senyum tipis lalu berbalik, melihat ke arah bungkusan kertas yang tadi dilempar Dea ke ranjang bersama dengan dompet kecil berwarna merah.Isi bungkusan kertas itu adalah pakaian wanita, awalnya itu diperuntukkan kepada gadis yang bahka

    Last Updated : 2025-02-04
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 4. Pernikahan mantan

    Jean, yang masih di telepon meskipun suara Dea terdengar dari jauh, berteriak, "Hei! Dea, hei! Apa yang kau rencanakan sekarang? Hei! Jangan lakukan sesuatu yang bodoh lagi, Dea!"Dea tidak menjawab. Dia sudah punya satu rencana di kepalanya, meskipun belum jelas apa yang akan dia hadapi."Mantan kekasihku yang harus disalahkan karena semua ini!" seru Dea dengan nada geram. Tangannya terkepal, rahangnya mengeras. "Dia yang memulai kekacauan ini, dan aku akan memberi pelajaran kepadanya!"Pernikahan sang mantan pacar adalah hari ini, dan Dea sudah memutuskan akan hadir. Bukan untuk memberikan restu, melainkan untuk memastikan dirinya tidak dianggap remeh lagi."Dia pikir dia bisa hidup bahagia setelah meninggalkanku begitu saja? Tidak semudah itu!" katanya pada dirinya sendiri sambil bergegas pulang. Dea mengabaikan panggilan dari Jean yang masih juga berteriak di ujung panggilan dan langsung menekan tombol mengakhiri panggilan.Sesampainya di rumah, Dea langsung menuju kamarnya. Dia me

    Last Updated : 2025-02-04
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 5. That's my Lady D

    Lestari- Ibu Sanjaya, perempuan berpenampilan mewah dan elegan dengan wajah yang dipenuhi kebencian dan tatapan sinis, berkata lantang, “Aku tidak pernah menyukaimu sebagai kekasih anakku, Dea. Lihat dirimu, terlihat rendahan sekali. Kau tidak pantas untuk putraku.”"Status putra tercintaku satu-satunya saat ini sudah menjadi Kepala Cabang perusahaan ternama sementara Melia, menantuku yang cantik ini adalah anak pengusaha, hanya dia yang cocok menjadi menantuku."Lestari mengambil alih microphone yang dipegang putranya, lalu menceritakan sedikit tentang Dea di depan para tamu. Dengan nada tegas namun penuh kekecewaan, Lestari memulai ceritanya."Para tamu yang terhormat, mohon maaf jika saya harus mengambil waktu sejenak untuk berbicara. Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan tentang keputusan putra saya, Sanjaya, untuk menikah dengan Melia. Ini bukan hal yang mudah bagi saya, sebagai seorang Ibu, untuk mengungkapkan hal ini di depan kalian semua, namun saya merasa ini adalah waktu yang

    Last Updated : 2025-02-04
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 6. Perkelahian

    Di depan pintu keluar pesta, Dea tiba-tiba berjongkok, memeluk lututnya yang bergetar. Air matanya jatuh begitu saja, membasahi gaun elegan yang tadi membuatnya tampak begitu anggun di atas panggung. Ia berusaha menahan isakannya, tetapi dada yang terasa sesak tak bisa dibohongi.Samar-samar terdengar suara tangis yang tertahan.Yama berdiri tak jauh darinya, terpaku. Sosok Dea yang tadi kuat dan penuh percaya diri kini terlihat rapuh. Sejak awal, dia tahu ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan di balik tatapan tajam dan senyum tipisnya. Tapi baru saja ia melangkah mendekat, niatnya terhenti oleh suara nyaring dari ponsel Dea.**Drrtt... Drrtt...**Dea tersentak. Dengan cepat, ia mengusap wajahnya yang basah lalu merogoh tas kecilnya. Ketika melihat nama yang tertera di layar, jantungnya seolah berhenti berdetak."Ibu"—nama yang jarang muncul di layar ponselnya kecuali dalam keadaan darurat atau dia melakukan kesalahan sehingga pantas diomeli.Dea segera menghapus air matanya dengan

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 159. Kesedihan Yama

    “Saya bersedia.”Satu kalimat dari Dea. Ringan di bibirnya, tapi berat seperti batu karang di dada Yama.Tangannya yang memegang gelas bergetar. Getaran kecil yang hanya Meisya di sampingnya yang bisa rasakan.“Yama…” bisik Meisya lembut, menggenggam lengannya. “Tenanglah... Semua orang sedang melihat…”Tapi Yama tidak mendengar. Dia menunduk, menatap lantai marmer di bawah kakinya. Hatinya seperti dihantam ribuan pisau kecil—perlahan, tapi pasti mematikan.Meisya segera mengambil alih gelas yang dipegangnya agar tidak terjatuh.Tamu-tamu tertawa, musik berganti irama menjadi lebih cepat, champagne dituangkan lagi dan lagi. Namun bagi Yama, dunia menjadi sunyi. Ia merasa tidak berada di pesta. Ia merasa terjebak dalam neraka sunyi miliknya sendiri.Senyum palsu menyebar di seke

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 158. Pernikahan di belahan dunia yang berbeda

    Karena keterbatasan waktu, Pangeran Frans membuat gaun yang lebih sederhana tetapi sangat elegan di banding gaun sebelumnya.Sebuah kalung berlapiskan permata biru melingkar di leher Dea. Betapa cantik dirinya saat ini dengan riasan make up yang natural.Pelayan berdiri terpaku. Bahkan mereka tak mampu menyembunyikan kekaguman. Tapi wajah Dea? Pucat. Matanya sedikit bengkak. Bibirnya diam, seolah menolak untuk ikut merayakan. Make up artist terpaksa menampakan gincu merah pada bibirnya supaya wajahnya terlihat lebih cerah.Seorang petugas mendekat dengan ponsel, bisik-bisik. Layar kecil itu menunjukkan siaran langsung dari pernikahan Yama.“Yama-sama… sudah tiba di altar…” lapor pelayan, setengah takut, namun itu adalah perintah Ratu. Ratu ingin Dea sadar bahwa pernikahannya hari ini adalah langkah yang benar karena pria yang dia harapkan juga melakukan hal yang sama.

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 157. Gaun yang indah

    Ia berbalik cepat, melangkah keluar tanpa menunggu tanggapan, meninggalkan keheningan yang menyiksa. Bahkan gaun itu tidak diambilnya. Gaun mahal itu dibuang seperti layaknya kotoran tak berharga.Para desainer tak tahu harus berkata apa. Beberapa mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk dengan kertas sketsa. Yang lain hanya menunduk, memberi waktu agar Dea bisa menenangkan diri. Atau menunggu perintah selanjutnya. Mereka benar-benar bingung harus melakukan apa.Dea berdiri mematung. Beberapa pelayan segera memberikan handuk untuk membersihkan wajah dan tubuh Dea dari muntahan, tetapi Dea masih juga tidak percaya apa yang sudah diucapkan Pangeran itu.Dadanya naik turun cepat, antara menahan malu, sakit hati, dan perasaan hancur yang sulit dijelaskan. Ia memegangi perutnya. Kandungan menjijikkan? Apakah itu yang orang pikirkan tentang bayi yang tumbuh dalam rahimnya?Air mata mulai menggenang di pelupu

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 156. Gaun pengantin yang kotor

    Yama membaca setiap kata dalam berita itu seperti sedang menelan racun bersamaan dengan mata belati yang tajam. Pandangan matanya mengeras. Sesuatu dalam dirinya berdesir. Sakit yang dipendam terlalu lama mulai meledak dalam bentuk yang tak terkontrol.“Baik,” ujarnya datar. “Lakukan saja.”Meisya langsung memeluk lengan Yama, matanya berkaca-kaca. “Terima kasih... terima kasih, Yama. Aku janji akan menjadi istrimu yang paling setia...”Yama tidak memeluk balik. Ia hanya membiarkan Meisya bersandar di bahunya, sementara dirinya membeku seperti patung. Tatapannya kosong, dan tubuhnya seolah bukan miliknya sendiri.***Malam itu, Dea menangis dalam tidurnya. Ia bermimpi melihat Yama berjalan menjauh darinya di lorong istana yang gelap. Ia berlari, memanggilnya, tapi suara tak keluar. Hanya gema langkah Yama yang menjauh, dan tiba-tiba... tangan Meisya menggenggam tangan Yama dan menariknya pergi. Semua begitu jelas.Saat ia terbangun, bantalnya basah oleh air mata. Tapi tak ada yang tah

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 155. Menikah dua hari lagi

    "Anak yang tidak bersalah itu harus mendapat kedudukan di kerajaan daripada menjadi budak bagi Nenek munafik itu!" geramnya.Ratu mulai memikirkan taktik untuk tetap mempertahankan Dea di sisinya."Atur pernikahan Dea dengan Pangeran Frans dalam dua hari lagi!" perintahnya kepada seorang asistennya.***Dea menghela napas panjang saat lagi-lagi langkahnya dibatasi oleh bayangan hitam para pengawal kerajaan. Di mana pun ia berada, entah itu taman belakang istana, ruang baca, bahkan lorong menuju kamarnya, selalu ada setidaknya dua pasang mata yang mengawasi. Entah sada berapa banyak pengawal yang berkeliaran di dalam rumah besar yang dia tempati saat ini.Ia tahu maksud Ratu baik. Pengawalan itu adalah bentuk perlindungan, katanya. Alasannya adalah karena Dea adalah seorang Lady yang dihormati dan akan memiliki status tinggi saat menikah dengan Pangeran Frans.Tapi bagi Dea

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 154. Dea hamil

    Pintu terbuka, seorang pelayan masuk, membawa kabar bahwa Yama sudah selesai terapi pagi dan sedang membaca buku di taman.Wanita tua itu segera menenangkan ekspresinya lalu memberikan isyarat dengan tangan agar pelayan itu kembali ke posisinya.“Kamu boleh pergi sekarang,” katanya pada pria itu. “Dan pastikan laporan ini tidak bocor ke siapa pun, termasuk Meisya.”"Baik, Nyonya."Setelah ruangan kembali sepi, wanita tua itu duduk dengan perlahan di kursi empuknya. Rasa lelah mulai merambat ke seluruh tubuhnya, tapi pikirannya terus bekerja. Ia tidak akan membiarkan satu momen pun luput dari perhitungannya.***Tiba-tiba, telepon antik di meja berdering. Nenek Yama mengangkatnya dengan cepat.“Ya?”“Yang Mulia Ratu Inggris ingin berbicara,” ujar suara di ujung sana.

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 153. Disfungsi

    “Tetap di sini sebentar lagi,” potong Yama pelan. Suaranya berat, masih serak pagi.Meisya membeku. Lalu tersenyum tipis, dan kembali menyandarkan kepala di dadanya. Memeluk pinggang pria itu dengan erat.Namun, diam-diam, Yama hanya ingin mencoba membangunkan sesuatu dalam dirinya.Beberapa menit berlalu dan Yama kembali merasa kesal dengan dirinya serta ketidakmampuan yang dia miliki saat ini. Bagian bawah celananya sama sekali tidak beraksi walau kedua bukit depan milik Meisya menempel erat di tubuhnya.Hari itu, sesi terapi Yama lebih semangat dari biasanya. Ia mulai bisa berjalan beberapa langkah tanpa tongkat, hanya dengan bantuan tangan Meisya yang menggenggamnya erat dari samping. Walau beberapa kali terjatuh dan peluh keringat membasahi wajah dan pakaiannya, Yama tidak menyerah.“Bagus, Tuan Yama,” ucap fisioterapis dengan kagum. “Luar biasa untuk pasien

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 152. Kamu begitu tampan

    Meisya tertegun. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Hati Meisya berdebar, sangat takut terhadap penolakan untuk kesekian kalinya.Yama diam. Menunggu kelanjutan kalimat wanita itu.“Karena... aku tidak tahu sampai kapan aku akan seperti ini. Aku tidak bisa berpaling darimu," sahut Meisya beberapa saat kemudian.Meisya tersenyum, menatap bintang. “atau mungkin karena aku tidak mencintai orang lain. Hanya kamu, Yama.”Yama menatap wajah Meisya dalam keremangan cahaya. Gadis itu terlihat sangat cantik dan tanpa celah. Secara keseluruhan melebih Dea yang mencuri hatinya selama ini.Lalu perlahan, ia menyentuh jemari gadis itu.Untuk pertama kalinya, sentuhan itu bukan karena ingin dibantu berjalan. Tapi karena keinginan untuk berterima kasih.“Kalau waktu bisa menyembuhkan kakiku,” bisik Yama, “apa waktu jug

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 151. Kamu bisa sembuh, Sayang

    Hari-hari itu panjang, melelahkan, dan penuh luka yang tidak pernah benar-benar terucap. Namun Meisya bertahan. Dia mencintai Yama sejak kecil. Semua kelicikan yang dia perbuat kepada Dea adalah karena kecemburuannya.Adapun kesalahan terbesarnya adalah bahwa dia mencelakakan hidup mendiang ibu Yama, namun semua itu adalah karena perintah Nenek Yama sendiri dan dia hanya melakukan beberapa tugas yang tanpa sengaja mencelakakan wanita malang itu. Meisya berada dalam ketakutan setiap mengingat kapan waktunya Yama mengetahui rahasia terdalamnya, namun lebih takut lagi bila kehilangan diri Yama.Ketika dokter mengatakan Yama harus mulai menjalani terapi jalan agar saraf di kakinya kembali aktif, Meisya adalah orang pertama yang menawarkan diri untuk membantu. Dengan sabar, ia menggenggam tangan Yama, melangkah pelan-pelan menyusuri lorong rumah sakit.“Kamu tidak harus cepat. Satu langkah saja sudah cukup hari ini,” ucap Meisy

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status