"Hei sampah kemarilah!" seru seseorang kepada sosok pria yang sedang beristirahat di trotoar.
Pria itu menoleh kearah suara, ia menghela napas ketika melihat orang yang memanggilnya. Namun, pria kurus itu langsung berlari menghampirinya."Ya tuan Moses, ada apa?" tanyanya sambil menyunggingkan senyum."Telan ini, aku akan berikan satu Drago untuk kamu," ucap Moses mengeluarkan permen karet dari mulutnya.Teman-teman Moses yang berada di sana menertawakan pria kurus yang di panggil Moses, mereka semua tahu kalau pria itu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang.Sesuai dugaan mereka, pria kurus mengambil permen karet tersebut dan langsung menelannya tanpa ragu."Gila, dia benar-benar menelannya!""Hahaha ... anjing jalanan memang sangat penurut.""Dasar sampah tidak berguna, mencari uang sampai segitunya."Teman-teman Moses menertawakan dan menghina pria kurus. Namun, pria kurus tidak masalah sama sekali, pasalnya itu semua sudah menjadi kesehariannya."Sudah saya telan tuan Moses," ucapnya sambil membuka mulutnya lebar-lebar."Cih, tutup mulut baumu itu!" bentak Moses sambil menutup hidungnya.Pria kurus menurut, ia segera menutup mulutnya, berharap bisa di berikan uang yang dijanjikan Moses.Moses mengambil uang satu Drago, meremas, melemparkannya ke tanah begitu saja. "Ambil itu sampah!"Pria kurus tanpa ragu mengambil uang tersebut. "Terima kasih tuan Moses," ucapnya tulus."Sudah Pergi sana! Baumu sangat mengganggu!" ucap kekasih Moses ketus.Pria kurus mengangguk, dia bergegas pergi dari sana dengan wajah sedikit berseri-seri mendapatkan uang satu Drago.Sudah seharian dia mencari orang yang butuh bantuannya. Namun, tidak ada sama sekali yang meminta bantuannya, sebab itulah ia menunggu Moses di sana untuk mendapatkan uang, walaupun harus melakukan hal-hal menjijikan seperti tadi."Aku heran kenapa orang tidak berguna sepertinya masih ada di dunia ini," celetuk kekasih Moses."Hahaha ... kalau tidak ada dia, kita tidak bisa bersenang-senang menghinanya, betul tidak?" ujar Moses tertawa senang."Benar itu, setidaknya kita memiliki hiburan sesaat," timpal teman Moses.Mereka yang sudah terbiasa mempermainkan pria kurus itu sangat senang, pasalnya hanya dengan satu Drago saja mereka bisa menyuruhnya melakukan apa pun.Bagi keturunan sendok perak seperti mereka, mempermainkan kasta rendah sudah biasa hanya untuk sekedar bersenang-senang.***Rey Asmodeus, pria kurus yang hidup sebatang kara, tidak memiliki apa-apa sejak ia meninggalkan panti asuhan yang ada di kota kecil Bueno.Awalnya Rey dengan bangga ingin mencari pekerjaan di Ibukota Andalas, menurutnya dengan ia pergi ke Ibukota bisa mendapatkan pekerjaaan yang layak dan akan kembali dengan sukses.Namun, semua itu tidak seindah bayangannya, begitu sampai di Ibukota, Rey kesulitan mencari pekerjaan.Kemampuannya yang terbatas tidak bisa membuat dirinya mendapatkan pekerjaan yang layak, hingga akhirnya Rey menjadi gelandangan setelah dua tahun meninggalkan Kota Bueno.Rey tidak berniat kembali ke kota Bueno sebelum dia sukses, pria itu masih memiliki keyakinan bisa sukses di Ibukota.Sayangnya keyakinan Rey sudah mulai menghilang, ia sekarang sudah tidak berharap banyak, bisa makan setiap hari saja sudah untung. Karena hidup di Ibukota lebih keras daripada dugaannya.Melamar pekerjaan diberbagai tempat tentu sudah Rey lakukan, hasilnya mereka hanya menerima dia beberapa hari saja sebelum akhirnya dipecat.Rey selalu melakukan kesalahan, entah itu atau kutukan atau bukan, ia selalu saja mendapatkan masalah dengan tempat kerjanya.Pada akhirnya Rey sekarang sudah pasrah, ia mulai tidak menghargai dirinya sendiri, hingga julukan sampah dan anjing liar melekat padanya.***Sementara itu Rey sedang membeli Roti untuk mengganjal perutnya, dengan uang satu Drago dia bisa mendapatkan sepotong roti kecil.Rey tampak sangat menikmati Roti yang ia belinya itu dengan penuh penghayatan, pasalnya dari pagi ia belum makan juga.Brug!Aw!Rey ditabrak seseorang hingga tubuhnya yang kurus kering itu jatuh terduduk, roti yang baru ia gigit jatuh ke tanah."Rotiku!" Rey bergegas mengambil rotinya yang jatuh ke tanah dengan tergesa-gesa membersihkannya.Rey tidak peduli sama sekali dengan orang yang menabraknya, pria itu hanya peduli dengan makanan satu-satunya itu."Ma-Maafkan aku," ucap seorang yang menabrak Rey.Rey menoleh melihat orang tersebut yang ternyata seorang wanita cantik sedang mengulurkan tangan padanya.Wanita dengan rambut sebahu, tubuhnya proposional dengan pakaian khas Mahasiswa itu membuat pria kurus itu tertegun."Kamu tidak apa-apa?" tegur wanita itu.Rey seketika tersadar, ia bergegas berdiri tanpa berani memegang tangan si wanita. "Aku tidak apa-apa," jawabnya pelan."Syukurlah, sekali lagi maaf aku sedang terburu-buru," ucap wanita itu.Rey hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan wanita itu lalu pergi meninggalkannya begitu saja.Wanita itu mengerutkan kening, ini pertama kalinya ada seorang pria yang tidak meliriknya sama sekali. Namun, ia mengabaikan Rey dan pergi begitu saja.Dijalan Rey menggerutu kesal, kepercayaan dirinya benar-benar sudah hilang, boro-boro mengajak kenalan wanita cantik, memandangnya saja ia sudah tidak sanggup.Ternyata benar jika kita tidak memiliki apa-apa pasti merasa minder sendiri, berbeda kalau memiliki segalanya, kepercayaan diri itu akan datang dengan sendirinya."Sial, apakah hidupku akan selamanya seperti ini?" gerutu Rey kesal pada dirinya sendiri.Rey menghela napas panjang, ia bergegas memakan rotinya lalu mencari pekerjaan kembali, ia berharap hari ini bisa mendapatkan pekerjaaan.Pria kurus itu terus menyusuri jalanan dengan wajah suram, beberapa kali ia menawarkan diri untuk membantu seseorang selalu saja ditolak.Tin ... tin ....Terdengar suara klakson mobil beberapa kali saat Rey sedang berjalan dekat dengan penyebrangan orang.Rey reflek menoleh, di sampingnya terlihat pria sepuh yang sedang menyebrang jalan sementara lampu lalu lintas sedang hijau.Mata Rey membelalak lebar karena terkejut, tanpa berpikir panjang pria kurus itu berlari kearah pria sepuh tersebut."Awas!" teriaknya sambil mendorong pria sepuh.Bruak!Ciitt ....Terdengar suara mobil menginjak Rem dengan sangat keras, tubuh Rey terlempar puluhan meter kedepan berguling-guling di jalan.Semua orang yang mendengar kecelakaan tersebut langsung berkumpul di lokasi kejadian.Rey terkapar dijalan dengan tubuh bersimbah darah, pria itu mendengar suara jeritan orang-orang yang melihat dirinya tertabrak mobil."Ah ... apakah ini akhir dari hidupku? Akhirnya aku terbebas juga dari kesulitan ini," gumamnya lirih.Perlahan pandangan mata Rey mulai kabur, walaupun ia masih mendengar orang-orang yang menyuruh menelpon ambulan. Namun, kondisi pria kurus itu sangatlah parah.Sebelum matanya menutup penuh, Rey sekilas melihat pria sepuh yang di selamatkannya tersenyum.Rey balas tersenyum hingga pandangannya benar-benar gelap, tidak ada yang bisa ia lihat sama sekali.[Ding][ Memulai pemasangan System Terhebat dalam tubuh Host ....]Terdengar suara robot dalam benak Rey. Namun, pria kurus itu mengira kalau itu hanyalah ilusi, mengingat dirinya sudah tidak bisa merasakan apa pun lagi.Rey dibawa ke rumah sakit terdekat dengan mobil bak terbuka, pasalnya mereka takut nyawa pria kurus itu tidak tertolong saat menunggu ambulan datang. Namun, keanehan terjadi ketika Rey dalam perjalanan ke rumah sakit, darah yang merembes keluar dari tubuhnya tiba-tiba masuk kembali.Tidak sampai di situ saja, patah tulang dan luka goresan yang menganga akibat berguling-guling di aspal tiba-tiba pulih dengan perlahan.Rey bagaikan hewan yang terkena tabrak lari, tidak ada yang menjaganya sama sekali, ia tergeletak di bak mobil sendirian. Akan tetapi dengan begitu tidak ada yang melihat tubuhnya yang sedang beregenerasi.[Sistem Terhebat terpasang!]Status System Terhebat level 1 ( 0 / 100 )Nama : Rey AsmodeusUmur : 26 tahunKemampuan : Regenerasi /Menyelesaikan Misi : 0Saldo : 1.000.000 Drago.Selesaikan misi untuk mendapatkan hadiah dan mengupgrade System.]Bersamaan dengan System terpasang, tubuh Rey tiba-tiba yang tadinya kurus menjadi sedikit lebih berisi seperti orang-orang pad
Rey tersentak kaget saat wanita yang mengajaknya itu menanyakan namanya."R-Rey, Rey Asmodeus," jawabnya gugup."Bagus juga nama kamu, seperti aktor film. Salam kenal Rey, aku Avril Selia," ucap wanita itu sambil mengulas senyum."Kita mau kemana Rey?" lanjutnya bertanya."M-Mall, aku mau beli baju," jawabnya masih gugup."Oh ... oke, kebetulan aku juga mau ke Mall," ucap Avril ramah sambil fokus menyetir.Rey tidak berbicara sama sekali setelah itu, ia masih gugup berada satu mobil dengan seorang wanita cantik.Avril sesekali melirik Rey yang tampak tegang duduk bersamanya. Wanita itu melihat penampilan pria di sampingnya tampak sangat lusuh, ditambah pakaiannya bolong-bolon, ia bertanya-tanya dalam hati. Entah mau apa pergi ke Mall.Rey tidak berbicara apa-apa hingga mobil sampai di parkiran Mall. Ia segera turun dari mobil Avril."Terima kasih banyak tumpangannya Nona Avril," ucap Rey saat baru turun dari mobil."Sama-sama," jawabnya sembari tersenyum.Rey menutup pintu mobil berge
Avril jelas saja bingung ketika Rey memberikan barang belanjaan kepadanya. "Rey! Kamu mau kemana?!" panggil Avril keras.Rey masih berlari kearah wanita yang sedang dibawa paksa kedalam sebuah mobil. Terlihat wanita itu mencoba untuk berontak dengan kondisi mulut dibekap."Diamlah, atau ku bunuh!" hardik salah satu penculik sambil menodongkan pisau.Wanita itu seketika terdiam, matanya berkaca-kaca tidak berani berontak lagi melihat pisau penculik yang tampak sangat tajam.Saat penculik baru saja akan memasukkan si wanita, tiba-tiba sebuah batangan besi menghantam kepala pria yang memegangi si wanita.Duak!Brug!Darah segar mengalir dari kepala pria yang memegangi si wanita, ia pun langsung ambruk ke lantai parkiran.Penculik yang lainnya terkejut, begitu juga si wanita, mereka reflek menoleh kearah orang yang memukul pria tersebut. Tampak Rey yang sedang memegang batangan besi yang ia temukan di sekitar parkiran."Cepat lari!" seru Rey.Si wanita tersadar, ia bergegas melarikan dir
Avril menatap Rey lekat-lekat dari atas sampai bawah, penampilannya tidak terlihat sama sekali seperti orang kaya pada umumnya, malah terkesan seperti gelandangan."Hati-hati bisa gak sih?" gerutu Rey sambil memegangi kepalanya yang terbentur."Rey, kamu tinggal di sana?" tanya Avril memastikan, mengabaikan perkataan Rey.Rey hanya mengangguk pelan, pasalnya akan menjawab iya, tapi belum pernah sama sekali tinggal di sana. Boro-boro tinggal melihatnya saja ia tidak pernah.Avril menutup mulutnya tidak percaya, wanita itu menggelengkan kepalanya terheran-heran, seorang pria berpenampilan lusuh memiliki apartemen Golden Home."Kamu kenapa Vril?" tegur Rey kepada wanita yang sudah sangat baik terhadapnya itu."Tidak apa-apa," jawabnya singkat sambil menghirup napas dalam-dalam kemudian membuangnya.Ada banyak hal yang ingin di tanyakan Avril kepada Rey. Namun, wanita itu takut pria yang sedang bersamanya itu ilfil kepadanya, sehingga ia kembali melajukan mobilnya menuju Apartemen Golden H
Mereka berdua masih saling beradu pandang satu sama lain dengan posisi Rey yang merangkul tubuh Avril.Jantung Avril berdegup dengan kencang, walau penampilan Rey lusuh, tapi menurut pandangannya, pria yang sedang bertatap muka dengannya itu memiliki karisma tersendiri."Apa kamu mau terus seperti ini?" tanya Rey sedikit gugup. Namun, mencoba untuk tetap tenang."Eh ... ma-maaf," jawab Avril yang langsung berdiri tegap.Wajah Avril merah merona, ia tidak berani menatap Rey lagi. Wanita itu memegangi dadanya yang masih terasa berdebar-debar setelah beradu pandang dengan Rey.Berbeda dengan Avril yang yang merasa getaran dalam hatinya. Rey hanya merasakan takut, ia yang tidak pernah berhubungan dengan wanita jelas saja takut jika tindakannya barusan salah."Bagimana ini? Apakah dia akan marah denganku?" tanyanya pada diri sendiri dalam hati.Sementara Avril sedikit mencuri pandang pada Rey dan bergumam dalam hati, "astaga, apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?"Kedua a
Tanpa Rey sadari ia mulai bersinggungan dengan seseorang yang sudah memiliki kekuasaan di kota Andalas. Meskipun, niatnya baik untuk menyelamatkan seorang wanita yang akan di culik, tapi pria itu tidak tahu telah terlibat dengan masalah orang lain.Caesar Santana, merupakan pebisnis cukup ternama di kota Andalas, banyak saingan bisnisnya yang menghalalkan segala cara untuk menghancurkan usahanya.Salah satunya dengan menculik anggota keluarga pria itu, untung saja Rey ada di sana. Jika tidak, mungkin Caesar bisa saja kehilangan anak perempuannya.***Di Apartemen Rey berada, pria itu sedang berdiri di balkon sambil melihat mata hari terbenam. Matanya terlihat berkaca-kaca, menyaksikan keindahan yang dulu tidak pernah ia lihat."Indahnya, apa begini cara orang kaya menikmati hidup?" tanyanya pada diri sendiri.Semenjak kecil Rey sudah hidup susah, wajar saja jika dia sangat terharu dengan apa yang dimilikinya sekarang. Walau masih hanya sebatas memiliki tempat tinggal dan uang yang pas
Setelah sudah selesai meminta keterangan kepada Rey dan Security yang tersadar. Polisi membawa dua orang yang telah mengintai Rey ke kantor mereka."Tuan, sekali lagi saya berterima kasih," ucap Security sopan sambil sedikit membungkukkan badan.Rey menepuk bahu Security. "Bukan masalah, buatku," jawabnya percaya diri.Security hanya bisa tersenyum penuh arti, ia baru melihat ada anak orang kaya yang begitu ramah seperti Rey, biasanya mereka yang tinggal di Apartemen tersebut sangatlah arogan. Namun, Rey sangatlah berbeda, ditambah pria itu memiliki kemampuan beladiri, jelas saja hal tersebut menambah kekaguman Security kepada Rey.Tiba-tiba sebuah mobil Lamborghini Veneno datang ke parkiran Apartemen, berhenti tepat di samping Rey dan Security yang sedang membangunkan rekannya dengan menepuk-nepuk kedua pipinya.Seorang pria dengan tubuh gempal turun dari mobil, tampangnya sangat arogan ketika melihat Rey dan Security yang tertegun menatapnya."Hei, apa benar tuan Asmodeus tinggal di
Wanita yang akan menabrak Rey Monica Santander, orang yang pria itu selamatkan dari para penculik.Monica menatap Rey lekat-lekat, ia yakin kalau pria itu memang penyelamatnya ketika akan diculik dalam pusat perbelanjaan."Ka-Kamu pria yang menyelematkan aku 'kan?" tanyanya memastikan dan bersemangat, sehingga membuat wanita itu gugup.Rey tersadar dari lamunannya, ia bingung dengan pertanyaan dari wanita cantik dihadapannya itu."Maaf kamu siapa?" Rey balik bertanya dengan raut wajah bingung.Monica tersenyum sambil langsung menggenggam tangan Rey. "Monica Santander, aku orang yang kamu selamatkan dari penculik sewaktu diparkiran pusat perbelanjaan," jawabnya bersemangat.Rey tidak fokus mendengar perkataan Monica, pria itu melihat tangannya yang sedang digenggam seorang wanita cantik.Sangat lembut dan halus, membuat Rey benar-benar lupa kalau Monica sedang berbicara dengannya. "Hei, malah melamun! Siapa nama kamu?!" tegur Monica dengan suara sedikit keras."Eh ... i-iya, a-aku Rey