Share

Lahirnya sang Milyarder Terkuat
Lahirnya sang Milyarder Terkuat
Author: Pein

Rey Asmodeus

"Hei sampah kemarilah!" seru seseorang kepada sosok pria yang sedang beristirahat di trotoar.

Pria itu menoleh kearah suara, ia menghela napas ketika melihat orang yang memanggilnya. Namun, pria kurus itu langsung berlari menghampirinya.

"Ya tuan Moses, ada apa?" tanyanya sambil menyunggingkan senyum.

"Telan ini, aku akan berikan satu Drago untuk kamu," ucap Moses mengeluarkan permen karet dari mulutnya.

Teman-teman Moses yang berada di sana menertawakan pria kurus yang di panggil Moses, mereka semua tahu kalau pria itu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang.

Sesuai dugaan mereka, pria kurus mengambil permen karet tersebut dan langsung menelannya tanpa ragu.

"Gila, dia benar-benar menelannya!"

"Hahaha ... anjing jalanan memang sangat penurut."

"Dasar sampah tidak berguna, mencari uang sampai segitunya."

Teman-teman Moses menertawakan dan menghina pria kurus. Namun, pria kurus tidak masalah sama sekali, pasalnya itu semua sudah menjadi kesehariannya.

"Sudah saya telan tuan Moses," ucapnya sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

"Cih, tutup mulut baumu itu!" bentak Moses sambil menutup hidungnya.

Pria kurus menurut, ia segera menutup mulutnya, berharap bisa di berikan uang yang dijanjikan Moses.

Moses mengambil uang satu Drago, meremas, melemparkannya ke tanah begitu saja. "Ambil itu sampah!"

Pria kurus tanpa ragu mengambil uang tersebut. "Terima kasih tuan Moses," ucapnya tulus.

"Sudah Pergi sana! Baumu sangat mengganggu!" ucap kekasih Moses ketus.

Pria kurus mengangguk, dia bergegas pergi dari sana dengan wajah sedikit berseri-seri mendapatkan uang satu Drago.

Sudah seharian dia mencari orang yang butuh bantuannya. Namun, tidak ada sama sekali yang meminta bantuannya, sebab itulah ia menunggu Moses di sana untuk mendapatkan uang, walaupun harus melakukan hal-hal menjijikan seperti tadi.

"Aku heran kenapa orang tidak berguna sepertinya masih ada di dunia ini," celetuk kekasih Moses.

"Hahaha ... kalau tidak ada dia, kita tidak bisa bersenang-senang menghinanya, betul tidak?" ujar Moses tertawa senang.

"Benar itu, setidaknya kita memiliki hiburan sesaat," timpal teman Moses.

Mereka yang sudah terbiasa mempermainkan pria kurus itu sangat senang, pasalnya hanya dengan satu Drago saja mereka bisa menyuruhnya melakukan apa pun.

Bagi keturunan sendok perak seperti mereka, mempermainkan kasta rendah sudah biasa hanya untuk sekedar bersenang-senang.

***

Rey Asmodeus, pria kurus yang hidup sebatang kara, tidak memiliki apa-apa sejak ia meninggalkan panti asuhan yang ada di kota kecil Bueno.

Awalnya Rey dengan bangga ingin mencari pekerjaan di Ibukota Andalas, menurutnya dengan ia pergi ke Ibukota bisa mendapatkan pekerjaaan yang layak dan akan kembali dengan sukses.

Namun, semua itu tidak seindah bayangannya, begitu sampai di Ibukota, Rey kesulitan mencari pekerjaan.

Kemampuannya yang terbatas tidak bisa membuat dirinya mendapatkan pekerjaan yang layak, hingga akhirnya Rey menjadi gelandangan setelah dua tahun meninggalkan Kota Bueno.

Rey tidak berniat kembali ke kota Bueno sebelum dia sukses, pria itu masih memiliki keyakinan bisa sukses di Ibukota.

Sayangnya keyakinan Rey sudah mulai menghilang, ia sekarang sudah tidak berharap banyak, bisa makan setiap hari saja sudah untung. Karena hidup di Ibukota lebih keras daripada dugaannya.

Melamar pekerjaan diberbagai tempat tentu sudah Rey lakukan, hasilnya mereka hanya menerima dia beberapa hari saja sebelum akhirnya dipecat.

Rey selalu melakukan kesalahan, entah itu atau kutukan atau bukan, ia selalu saja mendapatkan masalah dengan tempat kerjanya.

Pada akhirnya Rey sekarang sudah pasrah, ia mulai tidak menghargai dirinya sendiri, hingga julukan sampah dan anjing liar melekat padanya.

***

Sementara itu Rey sedang membeli Roti untuk mengganjal perutnya, dengan uang satu Drago dia bisa mendapatkan sepotong roti kecil.

Rey tampak sangat menikmati Roti yang ia belinya itu dengan penuh penghayatan, pasalnya dari pagi ia belum makan juga.

Brug!

Aw!

Rey ditabrak seseorang hingga tubuhnya yang kurus kering itu jatuh terduduk, roti yang baru ia gigit jatuh ke tanah.

"Rotiku!" Rey bergegas mengambil rotinya yang jatuh ke tanah dengan tergesa-gesa membersihkannya.

Rey tidak peduli sama sekali dengan orang yang menabraknya, pria itu hanya peduli dengan makanan satu-satunya itu.

"Ma-Maafkan aku," ucap seorang yang menabrak Rey.

Rey menoleh melihat orang tersebut yang ternyata seorang wanita cantik sedang mengulurkan tangan padanya.

Wanita dengan rambut sebahu, tubuhnya proposional dengan pakaian khas Mahasiswa itu membuat pria kurus itu tertegun.

"Kamu tidak apa-apa?" tegur wanita itu.

Rey seketika tersadar, ia bergegas berdiri tanpa berani memegang tangan si wanita. "Aku tidak apa-apa," jawabnya pelan.

"Syukurlah, sekali lagi maaf aku sedang terburu-buru," ucap wanita itu.

Rey hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan wanita itu lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Wanita itu mengerutkan kening, ini pertama kalinya ada seorang pria yang tidak meliriknya sama sekali. Namun, ia mengabaikan Rey dan pergi begitu saja.

Dijalan Rey menggerutu kesal, kepercayaan dirinya benar-benar sudah hilang, boro-boro mengajak kenalan wanita cantik, memandangnya saja ia sudah tidak sanggup.

Ternyata benar jika kita tidak memiliki apa-apa pasti merasa minder sendiri, berbeda kalau memiliki segalanya, kepercayaan diri itu akan datang dengan sendirinya.

"Sial, apakah hidupku akan selamanya seperti ini?" gerutu Rey kesal pada dirinya sendiri.

Rey menghela napas panjang, ia bergegas memakan rotinya lalu mencari pekerjaan kembali, ia berharap hari ini bisa mendapatkan pekerjaaan.

Pria kurus itu terus menyusuri jalanan dengan wajah suram, beberapa kali ia menawarkan diri untuk membantu seseorang selalu saja ditolak.

Tin ... tin ....

Terdengar suara klakson mobil beberapa kali saat Rey sedang berjalan dekat dengan penyebrangan orang.

Rey reflek menoleh, di sampingnya terlihat pria sepuh yang sedang menyebrang jalan sementara lampu lalu lintas sedang hijau.

Mata Rey membelalak lebar karena terkejut, tanpa berpikir panjang pria kurus itu berlari kearah pria sepuh tersebut.

"Awas!" teriaknya sambil mendorong pria sepuh.

Bruak!

Ciitt ....

Terdengar suara mobil menginjak Rem dengan sangat keras, tubuh Rey terlempar puluhan meter kedepan berguling-guling di jalan.

Semua orang yang mendengar kecelakaan tersebut langsung berkumpul di lokasi kejadian.

Rey terkapar dijalan dengan tubuh bersimbah darah, pria itu mendengar suara jeritan orang-orang yang melihat dirinya tertabrak mobil.

"Ah ... apakah ini akhir dari hidupku? Akhirnya aku terbebas juga dari kesulitan ini," gumamnya lirih.

Perlahan pandangan mata Rey mulai kabur, walaupun ia masih mendengar orang-orang yang menyuruh menelpon ambulan. Namun, kondisi pria kurus itu sangatlah parah.

Sebelum matanya menutup penuh, Rey sekilas melihat pria sepuh yang di selamatkannya tersenyum.

Rey balas tersenyum hingga pandangannya benar-benar gelap, tidak ada yang bisa ia lihat sama sekali.

[Ding]

[ Memulai pemasangan System Terhebat dalam tubuh Host ....]

Terdengar suara robot dalam benak Rey. Namun, pria kurus itu mengira kalau itu hanyalah ilusi, mengingat dirinya sudah tidak bisa merasakan apa pun lagi.

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mikayla Zahra
seru cerita nya menrik
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status