Home / Fantasi / Legenda Dewa Racun / Bab 130 - Season 1 End

Share

Bab 130 - Season 1 End

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-05-16 19:24:33
Du Shen berdiri diam, tak terpengaruh oleh tatapan penuh amarah dari pria kekar di hadapannya itu. Sorot matanya dingin, tak menyiratkan sedikit pun rasa gentar atau simpati.

Kebencian yang membara dalam dirinya tak meledak hanya lewat kata-kata belaka, melainkan dalam keheningan yang mengerikan. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Bibirnya terkunci rapat, seperti menahan gelombang emosi yang terlalu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Yang ada di benaknya kini hanya satu hal—menghancurkan sekte Kapak Darah sampai ke akar, hingga tak tersisa satu pun dari mereka yang bisa melihat hari esok.

Wu Zhang, pemimpin sekte itu, mungkin mengira hanya dialah yang setara dan cocok melawannnya. Namun Du Shen bahkan tidak menoleh ke arahnya. Dalam sekejap mata, tubuhnya menghilang, dan sebelum siapa pun menyadari, ia telah berada di belakang Wu Zhang.

Namun ia tak mengincar pria paruh baya itu, melainkan mengincar ke arah ratusan anggota sekte yang masih terpana di atas tanah.

La
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Kog gak sambungannya.. Gak jelas'
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Legenda Dewa Racun   Bab 130 - Season 1 End

    Du Shen berdiri diam, tak terpengaruh oleh tatapan penuh amarah dari pria kekar di hadapannya itu. Sorot matanya dingin, tak menyiratkan sedikit pun rasa gentar atau simpati. Kebencian yang membara dalam dirinya tak meledak hanya lewat kata-kata belaka, melainkan dalam keheningan yang mengerikan. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Bibirnya terkunci rapat, seperti menahan gelombang emosi yang terlalu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Yang ada di benaknya kini hanya satu hal—menghancurkan sekte Kapak Darah sampai ke akar, hingga tak tersisa satu pun dari mereka yang bisa melihat hari esok. Wu Zhang, pemimpin sekte itu, mungkin mengira hanya dialah yang setara dan cocok melawannnya. Namun Du Shen bahkan tidak menoleh ke arahnya. Dalam sekejap mata, tubuhnya menghilang, dan sebelum siapa pun menyadari, ia telah berada di belakang Wu Zhang. Namun ia tak mengincar pria paruh baya itu, melainkan mengincar ke arah ratusan anggota sekte yang masih terpana di atas tanah. La

  • Legenda Dewa Racun   Bab 129 - Pertarungan Singkat Para Tetua Agung

    Energi Qi yang pekat dan suram mulai merembes dari tubuh ketujuh Tetua Agung sekte Kapak Darah. Masing-masing dari mereka dikelilingi aura kelam yang membentuk pusaran, seolah mereka menghidupkan kembali roh-roh terkutuk dari dunia bawah. Aura mereka tidak hanya menggetarkan tanah dan langit, tetapi juga menghantarkan hawa kematian yang membuat para anggota sekte lainnya mundur beberapa langkah, menggigil oleh rasa takut yang menancap langsung ke dalam jiwa mereka. Dalam sekejap, ketujuh tetua melesat ke langit, tubuh mereka membentuk pola melingkar sempurna dalam jarak puluhan meter. Tubuh mereka seolah menjadi penopang dari formasi iskripsi yang kini mulai terbentuk di udara. Garis-garis ungu gelap bersinar menyambung satu titik ke titik lainnya, membentuk lingkaran sihir raksasa dengan inskripsi kuno yang berdenyut seperti jantung iblis. Inskripsi-inskripsi itu berkilau, memancarkan kekuatan dari perpaduan teknik kuno. Wu Zhang berdiri gagah di belakang, senyum tipis teruk

  • Legenda Dewa Racun   Bab 128 - Sekte Kapak Darah

    Di suatu tempat terpencil di Benua Yin, tersembunyi di antara barisan pegunungan terjal yang menjulang seperti dinding batu raksasa dan hutan belantara yang nyaris tak terjamah manusia, di sana berdiri sebuah paviliun megah nan gelap. Bangunan itu tampak seperti kota kecil yang dibangun dengan arsitektur kasar namun kuat, dihiasi lentera merah yang menggantung di setiap sisi atap dan menebar cahaya temaram ke seluruh lembah.Tempat itu dikenal oleh sebagian kecil kalangan dunia bawah sebagai markas dari Sekte Kapak Darah, sebuah kekuatan di balik bayang-bayang yang belum banyak menonjolkan diri di permukaan Benua Yin. Sekte ini bukanlah kelompok penganut tradisi seperti Sekte Pedang Bulan atau sekte Azure Dragon—melainkan sebuah aliansi tersembunyi yang yerdiri dari kelompok-kelompok bandit gunung yang dulunya tersebar tanpa arah dan kendali. Walaupun mereka kini membentuk aliansi dalam sebuah sekte, tetap saja mereka adalah bandit gunung.Semua bandit itu disatukan di bawah satu pa

  • Legenda Dewa Racun   Bab 127 - Kabar Mengejutkan

    Tiba-tiba, suara ketukan ringan menggema dari luar kediaman. Sebuah ketukan pelan namun jelas, menyela malam yang nyaris sunyi.Hao Jifeng membuka matanya perlahan. Alisnya mengernyit, bukan karena terganggu, melainkan karena merasa aneh. Ia tak bisa mengetahui dengan jelas siapa yang mengetuk pintu itu. Seolah kultivasinya terlalu rendah untuk mengetahuinya.Ia bangkit dan melangkah ke pintu tanpa suara. Begitu ia membukanya, sinar lentera di sekitar menyinari sesosok pemuda tinggi dengan rambut perak yang memantulkan cahaya samar. Pemuda itu berdiri tegak, mengenakan jubah hijau tua yang membuat auranya terkesan misterius dan kuat.Sejenak, mata Hao Jifeng menyipit tajam. Refleks pertahanan bangkit dalam benaknya. Siapa orang asing yang berani datang ke halaman utama kediamannya saat malam begini? Tapi… wajah itu. Ada sesuatu yang familiar.Begitu matanya fokus dan ingatannya berputar cepat, ia pun terkejut mengenali siapa itu."Tu-Tuan Muda Shen!?" serunya, suaranya memecah kesunyi

  • Legenda Dewa Racun   Bab 126 - Kehawatiran Hao Jifeng

    Malam itu terasa berat dan sunyi. Langit diselimuti awan pekat, mengaburkan cahaya bulan hingga hanya bias temaram samar yang menerangi. Angin dingin berhembus pelan, membawa serta aroma tanah basah dan ketegangan yang menggantung di udara. Jalanan berbatu yang tersusun rapi di pekarangan utama sebuah kediaman tampak lengang.Seorang pria berusia tiga puluhan melangkah dengan mantap di bawah cahaya lentera yang tergantung di tiang-tiang halaman. Jubah gelapnya berkibar pelan setiap kali angin berembus. Dengan wajah serius dan langkah yang berat, ia berhenti di depan sebuah pintu kediaman megah.Tangannya terangkat perlahan dan mengetuk pelan tiga kali.Tak berselang lama pintu terbuka. Di baliknya berdiri seorang pria paruh baya mengenakan hanfu kelabu yang elegan namun sederhana. Rambutnya yang sebagian telah memutih diikat rapi ke belakang, dan sorot matanya tampak tajam namun terlihat sedikit letih. Wajah Hao Jifeng, kepala klan Hao—memancarkan kekhawatiran yang mendalam, seperti

  • Legenda Dewa Racun   Bab 125 - Sekte Azure Dragon

    Sekte Azure Dragon merupakan salah satu dari tiga kekuatan terbesar di Benua Yin. Bukan hanya menjadi simbol kekuatan, tetapi juga tempat perlindungan bagi para kultivator yang menjunjung tinggi kehormatan di jalan mulia. Sekte ini berdiri megah di antara rangkaian Seribu Pegunungan Leluhur, dikelilingi lembah hijau dan danau jernih yang dipercaya terhubung langsung dengan aliran nadi spiritual bumi.Begitu kaki Du Shen menapaki wilayah sekte Azure Dragon, atmosfer di sekitarnya langsung berubah drastis. Udara menjadi lebih ringan namun padat dengan arus spiritual, seolah setiap helaan napas membawa ketenangan. Energi spiritual yang mengalir tenang menyapu tubuh dan pikiran, seolah setiap sudut di sekitar sekte itu mengandung arus spiritual yang dapat menenangkan jiwa, cocok sebagai tempat berlatih untuk para kultivator yang ingin mengembangkan diri.Di kejauhan, paviliun-paviliun tinggi dengan atap melengkung menjulang di antara kabut tipis yang mengambang. Arsitektur yang memaduka

  • Legenda Dewa Racun   Bab 124 - Keluar dari Wilayah Dewa Leluhur

    "Siapa orang-orang itu? Kenapa kau tampak bermusuhan dengan mereka?" tanya Lu Tian, suaranya menggema ringan dari balik bebatuan besar yang ditumbuhi lumut.Du Shen tak langsung menjawab. Pandangannya masih tertuju pada tanah, bekas pertarungan singkat namun mematikan yang baru saja terjadi masih tersisa. Angin berhembus pelan, membawa serta aroma logam yang masih tertinggal di udara. Ia menunduk perlahan, tangan kanannya mengelus kepala Hu Jiu, si rubah berekor sembilan yang duduk tenang di pelukannya. Setelah itu, dengan lembut ia menurunkan Hu Jiu ke tanah, membiarkan makhluk itu berdiri di dekat kakinya."Hanya musuh lama," balasnya datar, namun matanya menyiratkan kedalaman emosi yang tak diucapkan. "Tapi mereka hanyalah bagian kecil dari kelompok yang sebenarnya kucari."Lu Tian menyipitkan mata, mencoba membaca ekspresi temannya itu, namun sia-sia. Wajah Du Shen seolah diukir dari batu; dingin dan sulit dimengerti."Aku bisa merasakannya, yang terkuat di antara mereka adalah a

  • Legenda Dewa Racun   Bab 123 - Kematian Cepat dalam Kesunyian

    "Namamu Long Sha, bukan? Katakan di mana Wu Zhang berada." suara Du Shen terdengar datar, nyaris tanpa emosi, namun justru karena itulah kata-katanya terdengar lebih mengerikan. Pertanyaan itu meluncur dingin, tajam seperti bilah pedang yang baru ditempa. Long Sha, yang semula masih mencoba bersikap tegar, langsung tertegun. Wajahnya menegang, dan tatapannya berubah gugup seketika. "A-apa... bagaimana bisa kau tahu namaku... bahkan nama pemimpin kami?" tanyanya dengan suara tercekat. Langkah kakinya mundur sedikit tanpa sadar, sebuah refleks alami yang muncul dari tekanan yang menyesakkan dada. "Siapa kau sebenarnya!?" Pikirannya berkecamuk, mencoba merangkai kepingan-kepingan teka-teki yang tak masuk akal. 'Apa jangan-jangan dia adalah musuh orang tua itu? Sialan, bisa-bisanya Wu Zhang menyinggung orang seperti ini!' batin Long Sha berkeringat dingin. Apalagi setelah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Long Ji—rekannya yang memiliki kekuatan kultivasi setara denganny

  • Legenda Dewa Racun   Bab 122 - Keterkejutan Long Sha

    "Mahluk kecil. Sebaiknya kau menyerah tanpa harus melawan. Karena itu hanya akan menjadi sia-sia," seru Long Sha dengan nada menghina, matanya menyipit penuh perhitungan.Dibalik sorot mata ketiga sosok itu—terpancar aura pembunuhan yang pekat. Mereka bergerak serempak, tangan mereka membentuk segel rumit yang menggetarkan udara di sekeliling. Memancarkan cahaya ungu gelap, dan tak lama kemudian, pusaran energi spiritual mulai membungkus tubuh mereka. Aura itu berputar seperti kabut tebal, meliuk-liuk di sekitar mereka sebelum mengendap ke tanah, membentuk garis-garis inskripsi yang bersinar.Lingkaran inskripsi raksasa muncul di bawah kaki mereka, lalu membesar dalam sekejap hingga melingkupi tubuh Hu Jiu sepenuhnya."Formasi Segel Iblis!" desis ketiga sosok itu bersamaan, suara mereka menyatu, seperti mantra yang membangkitkan kekuatan dari kedalaman dunia iblis.Dentuman lembut terdengar, dan lusinan rantai berwarna ungu gelap meledak keluar dari dalam formasi. Mereka muncul dari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status