Bab 26. Reruntuhan kota gelapSemua tetua memeriksa semua jawaban murid di gulungan soal, tetua Vendor terdiam melihat lukisan di kertas atas dengan nama Ling, ia memberitahu pemimpin sekte tentang lukisan yang dibuat Ling. Tetua Qin Yang meraba lukisan dengan wajah kerinduan, simbol formasi leluhur keluarga sekte tiga lantai tidak ada orang yang bisa membuatnya, itu dikarenakan tingkat kerumitan sangat tinggi. Meskipun Ling buta huruf, tapi ia pandai melukis sesuatu yang pernah dilihatnya, sosok tua melihat nama Ling di bagian atas gulungan."Tetua, apakah kamu tahu?" tanya tetua Vendor"Dia lolos!""Aku tidak mengerti?""Lukisan simbol formasi ini, mirip sekali dengan lukisan almarhum Immortal Qin Mu… pendiri sekte tiga lantai!" ucap Tetua Qin Yang mengembalikan gulungan"Tetua, tapi bagaimana bisa Ling mengetahui ini?""Aku juga tidak tahu, setiap orang memiliki rahasia masing-masing!" "Iya, aku akan memasukkannya kedalam daftar murid lolos!" Tetua Vendor berjalan keluar untuk m
Bab 27. Reruntuhan Kota GelapSemua orang sudah berkumpul di reruntuhan kota gelap, keadaan menegang saat beberapa sosok kuat saling memperlihatkan senyuman meremehkan. Ling dan dua orang di sampingnya menggunakan topeng agar tidak dikenali siapapun, mereka mengintip keberadaan dua tetua sekte di arah lain. "Qin Chen, ternyata ramai sekali!" bisik Ling mengamati semua orang"Iya, setelah portal reruntuhan aktif… saat itu juga kita langsung masuk!"Tidak lama setelah itu satu sosok menarik pedang berlari ke arah Ling, immortal Ling Fan membuat pria di depannya tersandung. Semua orang di sekitar mengalihkan perhatian ke arah pria yang tersandung, sosok tersebut adalah prajurit dari sekte Glory."Beraninya kau menyadung kakiku? Aku pembunuh dari kerajaan Dan De.. ingin mati hah" "Memangnya kenapa, cuma pembunuh dari kerajaan Dan De ingin berlaga di kerajaan bulan sabit… bahkan pemimpin sekte Glory? Aku tidak takut sekalipun!" ucap immortal Ling Fan memperlihatkan tingkat kultivasiPam
Bab 28. Memperebutkan tanaman obat mawar berduri hitam Patung naga hancur menjadi bebatuan, Ling dan dua orang di sampingnya menghela nafas panjang, mereka hampir mati kalau terlambat sedikit saja. Tidak lama setelah itu, pedang melayang-layang membuat tiga sosok merasakan tekanan mengerikan, pedang memunculkan 100 bayangan."Habislah kita!" ucap Ling memucatQin Chen merapalkan segel tangan "Formasi Tiga Lantai… Warisan Leluhur Qin Huang!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Qin Chen berlutut menahan 100 pedang naga, Leona merapalkan segel tangan untuk membantu menahan 100 pedang, sedangkan Ling berdiri memikirkan cara."Bagaimana ini!" "Aku ada cara!" ucap Ling menarik pedang besar"Yeaaaaaaaaaa…!"Semua pedang mundur lalu melesat ke arah Ling."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Pedang naga saling dorong dengan pedang yang digunakan Ling"Qin Chen, tangkap pedang itu!""Baik!"Tidak berapa lama Qin Chen berhasil memegang pedang naga, namun energi kuat masuk kedalam tubuh, Qin Chen berusaha
Bab 29. Bangkitnya Energi Terlarang ( Semua Orang Panik )Semua orang dari kerjaan Dan De berhasil diusir keluar reruntuhan, immortal Ling Fan dan Immortal Bosan kembali mencari keberadaan tiga pemuda yang sebelumnya mereka ikuti. Disisi lain, Ling, Leona, dan Qin Chen melihat sebuah lukisan yang mengisahkan perang langit kuno, lukisan memberitahu kalau perang kuno melawan bangsa iblis. "Menyeramkan sekali, orang ini pasti memakan korban jiwa!" ucap Qin Chen dengan wajah seriusLing meraba lukisan "Aku yakin sekali kalau disini menyimpan sesuatu?" ucapnya menyentuh satu lukisan"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" lukisan dinding terbelah memperlihatkan jalan masuk"Ada jalan masuk?" Leona melihat gelangnya bersinar lalu meredup, saat itu juga ia teringat ucapan ayahnya."Kalau gelang ini bersinar, saat itulah ada kekuatan iblis di sekitarmu… kamu jangan membuang waktu dan segera pergi meninggalkan tempat tersebut, atau kamu akan terpengaruh oleh energi jahat!" ucap ayah Leona saat ia masi
Bab 30. Pertemuan ayah dan anak Qin Chen dan Leona meneruskan perjalanan pulang, semua orang pergi meninggalkan kota gelap dengan wajah panik. Setelah terkena dampak energi jahat membuat niat membunuh semakin kuat, penduduk berteriak histeris ketakutan, Ling mematung melihat mayat bergelimpangan dari gerbang kota sampai ujung kota, darah berceceran dimana-mana, dalam waktu singkat semua penduduk tewas akibat pembunuhan massal."Semuanya sudah mati!" ucap Ling tidak tahu harus melakukan apaLing melihat kabut hitam keluar dari portal reruntuhan "aku harus kembali ke tempat itu!"Ling berlari memasuki reruntuhan, adanya aura tak terlihat membuatnya tidak terkena efek energi jahat. Disisi lain Immortal Ling Fan berjuang mati-matian melawan temannya sendiri, immortal Bosan sudah sepenuhnya terpengaruh energi jahat."Aku tidak mungkin bisa membunuh temanku sendiri, sekarang apa yang harus aku lakukan!" gumam Immortal Ling Fan menyapu darah segar"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Lin
Bab 31. Seleksi muridSemua orang sudah kembali ke sekte tiga lantai, semua murid berkumpul di aula mendengar cerita pemimpin sekte. Ling dan dua orang di sampingnya mencoba menahan tawa karena mereka juga berangkat ke reruntuhan kota gelap, namun kabar yang lebih parah mereka dengar adalah banyak korban jiwa di tragedi kota gelap."Tetua… bagaimana ini? Kekuatan jahat sudah menyebar kemana-mana?" tanya Qin San"Mungkin kita akan bergabung dengan pasukan kerajaan!" "Tapi kita harus bisa menarik perhatian keluarga kerajaan agar bisa dekat dengan mereka!" sahut tetua Vendor"Tetua, aku dengar satu minggu lagi ada turnamen di ibukota?""Benar tetua…!" ucap murid-murid sekte"Baiklah, aku akan mengadakan seleksi… besok pagi!""Hore…!" Semua murid sekte terlihat senang, mereka berjalan meninggalkan aula utama. Ling mengajak dua orang di sampingnya jalan-jalan di kota 1000 tangga, sebelum pergi tiga sosok meminta izin terlebih dahulu."Tetua, kami ingin jalan-jalan menikmati keindahan kot
Bab 32. Seleksi Murid SekteSemua orang melihat ke arah arena pertarungan, mereka sedang mengandakan seleksi murid sebelum mengikuti turnamen di ibukota. Qin Chen memunculkan pedang naga, saat itu juga aura ganas membuat semua orang merasakan tekanan energi. Semua tetua berdiri melihat Qin Chen memiliki Pedang berkualitas tinggi."Pedang gila habisi dia!""Qin Chen… hadanganlah ini…!" teriak Qin San berlari membawa tombak nagaPedang di tangan Qin Chen bergerak membuatnya terpeleset, saat itu juga Qin San memucat ketika dia berlari terlalu cepat."A-aaaa!""Bruk!" Qin San jatuh keluar arena Semua orang mematung melihat Qin San keluar arena, Qin Chen tertawa lantang saat mengetahui ia memenangkan duel sebelum bertaurung."Haha… Kakak ipar, maafkan aku!" Tetua Vendor berdiri "Pemenangnya adalah Qin Chen!" "Tetua… tapi, kita belum bertarung?" sahut Qin San dengan wajah kesal"Qin San, kamu kenapa keluar arena… peraturannya, bagi peserta keluar arena artinya sudah kalah!" "Ah… Qin Che
Bab 33. Berangkat menuju ibukotaSeleksi murid sudah selesai, semua orang berkumpul di halaman mengantarkan kepergian tiga sosok menuju ibukota. Ling, Qin Chen, dan Qin Yuri ditemani oleh tetua Vendor, mereka menaiki kuda melambaikan tangan ke arah semua orang. Perlahan empat sosok menghilang dari pandangan. Peserta turnamen harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum turnamen dimulai."Kami pergi dulu!" "Hati-hati!" teriak sosok cantik Leona Tidak berapa lama empat sosok berkuda sudah berada di jalur utama menuju ibukota, sambil melakukan perjalanan Tetua Vendor memberitahu kalau turnamen akan dihadiri oleh murid-murid berbakat dari sekte ternama kerajaan bulan Sabit, sedangkan sekte tiga lantai hanya sekte kecil yang cuma mendapatkan dukungan dari keluarga Qin. "Tenang guru… aku akan membuat mereka semua melihat bakat murid sekte tiga lantai!" ucap Qin Yuri penuh percaya diri"Haha… berusahalah nanti… menang atau kalau pasti didapatkan!""Tetua, kira-kira apa hadiah turnamen