Beranda / Fantasi / Legenda Kultivator Abadi / BAB 90 | Perayaan Berdarah 2

Share

BAB 90 | Perayaan Berdarah 2

Penulis: Bad_Romance
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-30 18:45:34
Braaak!

Tubuh seorang pengawal terlempar jauh sejauh 10 meter dan menabrak meja hidangan yang membuat semua hidangan yang ada di atasnya jatuh berhamburan ke lantai.

Semua tamu yang ada di aula utama kediaman Klan Tian sontak hening. Pandangan mereka jatuh ke arah pintu, di mana di sana ada seorang pemuda berpakaian hitam berjalan santai memasuki ruangan.

Saat melihat wajah itu, orang-orang asli Kota Han merasa akrab dengan wajahnya. Beberapa dugaan muncul, tapi tidak ada satu pun di antara mereka yang berani untuk mengatakannya.

"Yo! Lama tak bertemu, Patriak Tian!" ucap Tian Fan menatap Patriak Tian Xu dengan wajah benci dan jijik.

Saat mendengar suara itu, Patriak Tian Xu tidak perlu mempertanyakan kebenarannya lagi. Itu memang adalah suara dari Tian Fan, anak yang dahulu ia celakai dan buat cacat.

"Kau... bagaimana kau bisa tetap hidup?" tanya Patriak Xu dengan mata melebar tak percaya. Padahal jelas-jelas bawahannya bilang kalau Tian Fan sudah dibunuh, lalu bagaimana d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin sedikit
goodnovel comment avatar
Wahyu Purnomo
absen petang hari, lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 117 | Menghukum Han Zuran

    "Ini..." Pangeran Qin Fei Hu kehabisan kata-kata. Di depan mata kepalanya sendiri, ia melihat kalau Nona Muda Klan Su yang terkenal sombong dan anti terhadap laki-laki malah memeluk pemuda yang baru dikenalnya 4 hari yang lalu. Tuan Putri Shi Mei juga merasakan hal yang sama. Meskipun ia tidak terlalu akrab dengan Su Yixian, tapi bagaimana sikap dan tabiat gadis itu di ibukota sudah ia ketahui sejak dahulu. Bukan hanya mereka berdua, seisi rumah makan juga merasakan hal yang sama. Su Yixian, gadis yang saking cantik dan berbakatnya di ibukota sampai-sampai dianggap sebagai titisan Dewi, bagaimana gadis itu bisa memeluk seorang pemuda asing dengan mesrah dan tanpa risih seperti itu? Ini adalah kejadian langka. Semua orang pun dibuat bertanya-tanya, apa hubungan Dewi mereka dengan pemuda tampan itu? Apa mereka berdua memiliki ikatan kasih? "Kau duduk di sini. Pemuda itu, biarkan aku yang mengurusnya," ucap Tian Fan kepada Su Yixian. Su Yixian mengangguk dan duduk di tempat di ma

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 16 | Tekanan Yang Menakutkan

    Su Yixian berjalan dengan tergesa-gesa. Wajahnya tampak kesal saat seorang pemuda terus saja mengejar dirinya dari belakang. Bahkan saat gadis cantik itu memasuki rumah makan, pemuda yang sama masih terus mengejarnya. "Su Yixian! Tunggu aku." Gadis yang dipanggil tidak berhenti. Pemuda yang memanggil kemudian berupaya untuk meraih tangan Su Yixian tapi langsung ditepis dengan kasar oleh gadis cantik itu. "Han Zuran! Tidak bisakah kau menjauh dariku? Wajahmu membuat aku muak saja!" bentak Su Yixian. "Tidak bisa. Aku tidak akan menjauh darimu kalau kau tidak mau menerima perasaanku!" "Tch! Sudah berapa kali aku bilang kalau aku tidak suka denganmu, huh?! Kalau kau terus memaksa, aku tidak akan segan untuk memukulmu!" "Hahaha... memukulku? Apa kau bisa? Pengawalmu tidak sekuat pengawalku, kau tidak punya kesempatan melakukan itu!" Kata-kata Han Zuran membuat Su Yixian semakin murka. Hanya karna Klan Han berada sedikit di atas Klan Su, Han Zuran dengan begitu tidak tau malun

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 15 | Bertemu Kembali

    "Kita duduk di sana saja." Tunjuk Tian Fan pada sebuah meja kosong yang berada di dekat jendela. Pangeran Qin Fei Hu mengernyitkan keningnya."Apa kau yakin kita duduk di sana? Apa kau tidak mau duduk di lantai 2?" tanya pemuda itu. Rumah Makan Surgawi memang memiliki 2 lantai. Lantai pertama diperuntukkan bagi para pelanggan biasa, sementara lantai 2 diperuntukkan bagi pelanggan kelas atas. "Aku akan duduk di sana. Kalau kalian berdua merasa kurang nyaman, kalian bisa duduk di lantai atas," sahut pemuda itu santai. "Ah, baiklah kalau begitu. Kita duduk di sana." Mereka berempat pun bergerak ke arah meja yang Tian Fan pilih sebelumnya. Sebenarnya, Pangeran Qin Fei Hu tidak masalah dengan tempat yang Tian Fan pilih, hanya saja ia takut adik bungsunya merasa tidak nyaman duduk di sana. "Mei'er, tidak masalah, 'kan kalau kita duduk di sini?" Putri Qin Shi Mei menggelengkan kepalanya dan tersenyum."Tidak apa-apa, Kak. Lagipula tempat ini juga cukup nyaman." "Ah, syukurlah k

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 114 | Pil Penambah Umur

    Patriak Klan Su langsung memeriksa kualitas pil yang Tian Fan bagikan. Hanya melihat dari luar botol kaca saja, ia sudah tau kalau itu merupakan sebuah pil dengan kualitas terbaik. Tutup botol kaca itu kemudian dibuka. Sebuah pil berwarna hijau muda pun dikeluarkan dan diletakkan di atas telapak tangannya. Patriak Su kemudian mencium aroma pil itu."Ini... pil apa ini?" tanya pria tua itu tidak mengerti. Sebagai seorang Alkemis, ia tentu tau kalau itu adalah sebuah pil dengan kualitas terbaik. Tapi, untuk jenis dan kegunaan dari pil hijau itu, Patriak Su tidak menemukan jawaban apa-apa. Semua orang yang ada di sana juga sama dengannya. Selain Patriak Su, semua yang berada di dalam sana adalah petarung murni. Patriak Su kemudian memandang Tian Fan. Tidak mampu menahan rasa penasarannya, ia pun bertanya kepada pemuda itu."Nak, pil apa ini?" "Itu adalah pil penambah umur. Jika kalian memakan pil itu, usia kalian bisa diperpanjang selama 3 tahun," jawabnya santai. "Apa?!" Serempak, s

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 113 | Masalah Yang Serius

    "Jadi, alasanmu menyerang Kota Han dan membunuh Patriak 3 klan besar adalah itu?" tanya Jendral Qin. "Tidak juga. Sebenarnya, aku membunuh mereka hanya karna aku ingin saja," sahut Tian Fan tanpa beban. "Aku tidak terlalu peduli mengenai urusan mereka dengan orang-orang aliran hitam itu. Mereka mau bekerja sama dan memberontak, aku juga tidak punya kewajiban untuk menghentikannya. Tapi, karna aku memiliki seseorang yang harus aku lindungi di Kekaisaran ini, mau tidak mau aku harus terlibat dengan kalian semua." "Jujur saja, aku sebenarnya malas datang ke pertemuan seperti ini. Bagaimanapun juga usiaku masih muda, bergaul dengan para sepuh seperti kalian rasanya sangat membosankan." Jawaban Tian Fan membuat Jendral Qin mengumpat di dalam hati. Pemuda itu bicara seakan membunuh orang semudah menyembelih hewan ternak yang tinggal di kandang. Bukan hanya Jendral Qin, tapi hampir semua orang yang ada di sana sama tak menyangkanya kalau Tian Fan akan berujar seterus terang itu di

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 112 | Mewaspadai Aliansi Aliran Hitam

    Untuk sesaat, ruangan pertemuan menjadi hening. Semua orang larut dalam pikirannya masing-masing. Diam-diam mereka memperhatikan Tian Fan dan membuat beberapa rencana. "Bocah ini sangat berbahaya dengan kekuatan besar yang ada di tangannya. Kalau misalnya ada orang yang membuatnya marah, mungkinkah dia akan menggunakan pasukannya untuk menghukum mereka?" "Bagaimana kalau kami membunuhnya sekarang? Mungkinkah ada kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan pasukannya? Atau, malah kami yang dibinasakan karna sudah begitu berani mengusiknya?" Patriak Sekte Naga Emas berpikir dengan liar di dalam kepalanya. Rencana-rencana yang ia ucapkan hanya mampu terdengar di dalam hatinya sendiri. Sangat berbahaya kalau pria tua itu mengutarakan pendapatnya secara langsung di hadapan Tian Fan itu sendiri. Siluman yang ada di samping pemuda itu pasti akan menyerangnya. Meskipun saat ini kekuatan pria tua itu jauh lebih kuat daripada Bai Hu, tapi tetap saja ia tidak punya keberanian untuk merealisas

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status