Share

Bab 4 Seseorang yang menjadi pemimpin

Bersama Ame Ryusaki dan Sumadara Reishi.

Mereka bertempur untuk mendapatkan rusa. "Rusa ini milikku. Aku yang melihatnya terlebih dahulu." Ame Ryusaki berkata 

"Apa katamu Rusa ini adalah milikku. Aku yang melihatnya dan mengintainya dari tadi. Kamu baru saja datang."  pria itu berkata

Hari menjelang subuh

Ame ryu dan Sumadara masih saling bertempur. Mereka tidak ada mau mengalah serangan demi serangan mereka lancarkan.

"Kau mengalah saja berikan hasil buruanmu kepadaku"

"Tidak"

"Kau mirip dengan temanku bernama Raterasu" Kata Sumadara

"Kau memiliki ciri-ciri yang dikatannya yang merupakan Sang Putera Cahaya"

"Aku ingin tahu bagaimana dia melatihmu"

"Aku tidak pernah bertemu ayahku"

"Bukan dia. Tetapi gurumu Dewi 

"Baiklah akan aku tunjukan cara guruku melatih!" seru Ame

"Pedang Naga Raisen tebasan Naga cahaya" teriak Ame

"Pedang Naga Meizen Tebasan Naga Es" teriak Sumadara

"Trank!" "Trank!" tebasan demi tebasan mereka lancarkan. Setali tiga uang mereka sama kuat dan sama hebat. "Dari semua orang yang pernah Aku lawan Kau orang kedua yang mengimbangi ilmu pedangku." Sumadara berkata.

Ditempat Anne dan Ryuzaki

Anne terbangun setelah semalaman menunggu Sumadara yang tak kunjung muncul.

"Apakah paman Sumadara sudah datang paman?" tanya Anne

"Dia belum muncul."

"Mari kita cari dia" kata Anne

Mereka berdua menyusuri Hutan

Ditempat Inoe dan Kuzaki

Satu hari telah berlalu "Kemana sih orang itu lama sekali mencari buruan"

Inoe bangun dari tidurnya dia merasa lapar

kruyuk kyuruk suara perut Inoe berbunyi.

"Kau lapar mari kita cari makan sekalian mencari Ame yang belum kembali dari tadi malam.

Kuzaki bersama Inoe pergi ke hutan

Anne merasakan udara sangat dingin. Dia merasakam firasat buruk akan terjadi. Awan tebal menggulung di atas hutan. "Ayo cepat aku merasakan Ame dalam bahaya kuharap dia tidak menggunakan kekuatan itu.

"Namaku Reishi Sumadara, terimalah salam hormat ku wahai anak muda." Reishi menyatukan tangannya didepan dada.

"Kau juga tidak buruk orang meskipun tampak seumur denganku tapi matamu mengatakan sebaliknya" Balas Ame "Aku terima salam hormatmu namaku Ame Ryusaki" Sambil menyatukan tangannya didepan dada. Membalas salam Sumadara Reishi

"Ini adalah langkah terakhirku Aku akan mengujimu"

Dia duduk bersila dan menyedekapkan tangannya. Dari tubuh Sumadar keluar aura gelap dan dingin seperti es menguar keluar. Sementara Ame duduk bersila dan menyedekapkan sebelah tangannya dan satu terangkan keatas Cahaya keluar dari tubuh Ame udara menjadi sangat panas. Dua benturan panas dan dingin

"Langkah terakhir Naga Dewa Es kegelapan!"

"Langkah ke 12 Jurus Naga Raisen Naga mencakar langit"

"Blaaaarrrrr"

Anne yang melihat itu melesat ke tempat Ame. ditengah perjalanan dia bertemu Kuzaki dan Inoe

"Kuzaki!" teriak Anne

"Anne!" teriak Kuzaki

Mereka berangkuan, mereka berdua bertemu setelah berpisah selama 5 hari.

"Ayo bergegas!"

Mereka menuju ke tengah hutan. Tempat Ame dan Sumadara bertarung.

Dari kejauhan beberapa banyangan muncul.

"Apa sudah selesai pertarungan itu?" tanya A

"Ya mereka sudah selesai" kata B

"Mari kita pergi dan melaporkan ini pada Ratu" kata C

3 orang yang memantau itu pergi

"Kruyuk kruyuk" suara perut Anne dan Inoe berbunyi.

"Kau lapar Anne?" tanya Ryuzaki

"Ya!"

"Biar Aku mencarikan untukmu" Sahut Kuzaki cepat.

Dia melihat seekor Kijang yang besar sedang memakan rumput.

"Pedang Naga Ryuki" Sreett Jrass

Kijang itu terpotong dan terbakar karena api yang dikeluarkan dari pedang. Anne duduk dibawah pohon. Memanggang Kijang yang sudah mati terbakar. 'Kemana Ame berada?' tanya batinnya. Wangi harum daging itu tercium hingga jauh. Dari jauh Ame mencium harum itu dia pergi kesana. Didepannya terlihat wanita yang sangat cantik bagai bidadari turun dari kahyangan. Wanita itu duduk dibawah pohon. Dia adalah Anne yang sudah 2 minggu tidak bertemu.

Sumadara mengikuti dibelakangnya. "Pergilah sana temui kekasihmu itu" ucap Sumadara.

Ame berlari ke arah Anne begitupun sebaliknya. Mereka saling berpelukan seakan dunia milik mereka berdua. "Sungguh pasangan yang serasi" Sumadara berkata.

"Maafkan Aku tidak bisa menjagamu" kata Ame.

"Jangan tinggalkan Aku lagi"

"Aku tidak akan"

Ryuzaki: "Kita semua lima pendekar Naga telah berkumpul. Perkenalkan Namaku Ryuzaki"

Kuzaki: "Kau yang menculik Anne!Ryuzaki: "Maafkan aku ini merupakan strategi melihat kesiapan kalian untuk melindungi puteri Dewi Naga Cahaya"

Sumadara: "Aku ditugaskan oleh Raja dan Ratu Naga untuk mencari Putera cahaya Membantu Dia mengalahkan Sang Raja Sahamaru dan membebaskan negeri-negeri dari cengkramannya dan melindungi puteri Dewi Naga cahaya"

Inoe : "Aku ditugaskan oleh Ibunda Dewi langit untuk mencari Puteri Dewi Naga Cahaya dan Putera Cahaya dan membantu mereka mengumpulkan 7 mutiara naga dan kitab Naga kembar. Aku memiliki kitab Naga kembar jilid 12 "

Anne: "Ah aku juga memilikinya"

Inoe : "Ya Kitab Naga kembar diciptakan oleh Dewi Naga pertama awal mula"

Ame: "Jadi siapa Sang Putera cahaya itu?"

Sumadara: "Itu adalah dirimu dan Aku sudah melihat tanda-tanda itu."

Ame : "Aku akan mengalahkan Raja Sahamaru ini"

Ryuzaki: "Ya menurut ramalan Kuno Sahamaru akan terbebas jiwa 2 Jiwa bersatu di dalam 4 Gerhana matahari dan bulan hari tergelap dalam sejarah manusia akan terjadi."

Inoe: "Sudah terjadi tiga kali gerhana satu gerhana Matahari dan dua gerhana bulan."

Inoe: "Sekarang lima pendekar telah berkumpul"

Sumadar Reishi pemegang pedang Naga Meizen memeberi hormat ketiaan padamu Sumadara berlutut diikuti Ryuzaki pemegang pedang Naga bumi Remuzen, Inoe pemegang pedang Naga angin Ryuka dan Kuzaki pemegang pedang Naga Api Ryuki.

Mereka: "Kami bersumpah atas nama yang kuasa akan mengikuti langkah anda dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan persaudaraan"

Ame: " Aku pun bersumpah atas nama yang maha kuasa akan menjadi pemimpin yang adil, amanah, dan menjunjung tinggi kebenaran."

"Jdeaarr!" Langit cerah kala itu menyambar kilat dari langit. Menandakan sumpahnya dicatat oleh yang maha kuasa.

Ame: "Berdirilah kalian semua"

Kuzaki: "Kita sudah berkumpul mari kita bahas stategi untuk memyerang Kerajaan Bimasakti Naga yang dikuasai Raja Sahamaru."

Ryuzaki: "Kita sudah berkumpul Aku akan menjelaskan inti permasalahan yang harus kita hadapi. Raja sahamaru akan bangkit kembali dari segel yang mengurungnya selama 250 tahun. Dia sudah dikurung 2 kali saat pertempuran 25 dibangkitkan oleh Sang Puteri Dewi Naga kegelapan dan kematian dan Terakhir disegel Kaisar Naga langit Raja Kerajaan Bimasakti Naga. Dia mengincar puteri Naga kembar"

"Siapa puteri Naga kembar itu?" tanya Ame

"Dia adalah Anne dan Saudarinya Ani. Mereka diburu karena keturunan Dewi Naga terakhir."

Kuzaki: "Intinya Kita harus menjaga Anne dari cengkraman Raja Sahamaru"

Mereka: "YA!"

Ame: "Anne kau adalah harapanku" sambil menggengam tangan Anne

Kuzaki: "Masih sempat merayu disaat seperti ini"

Ryuzaki: "Tidak kalau seperti ini Anne senyummu laksana mentari yang menyinari hatiku laksana embun pagi yang meyejukkan panfanganki. Tanganmu lembut bagai kapas menyentuk hatiku mendebarkan jantungku"

Kuzaki: "Wow kau berbakat menjadi raja gombal"

Ame: "Tidak ini serius lihat wajahku"

Ryuzaki: "Sudah sudah waktu sudah malam saat istirahat

malam itu bulan purnama muncul

Ino dan Kuzaki sedang menatap menatap bulan purnama sambil melihat aliran sungai.

"Inoe bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Aku sudah lebih baik"

"Sudah 5 tahun kita tidak bertemu sejak saat itu"

"Ya sejak Aku turun dari langit ke 7 ke langit Dunia ini"

"Apa saja kau lakukan selama ini?"

"Aku berlatih dengan pedangku ini" Inoe menunjukan pedangnya. Pedang Naga Ryuka.

"Aku juga yang hampir ama denganmu." Ini pedangku pedang Naga Ryuki.

"Coba Aku lihat"

"Ternyata pedang kita sepasang. Aku tidak mengira ini dapat terjadi. Sinkronisasi antara 2 pedang. Dikatakan hanya pedang legendaris yang dapat menyelaraskan itu hanya dengan orang tertentu atau memiliki garis keturunan tertentu.

"Apa kau tahu siapa yang membuat pedang-pedang ini?"

"Dia adalah Raterasu Ayah dari Ame ryu itu yang selalu bersama Anne"

"Apa mereka berpacaran?"

"Kurasa mereka pandai menyembunyikan persaan mereka"

"Bagiamana denganmu sendiri?" Inoe berkata sambil mendekatkan wajahnya pada Kuzaki"

Kuzaki memalingkan wajahnya seburat merah muda dikedua pipinya.

"Kuharap kau mengetahui perasaanku padamu" batin Inoe

Dia melangkah pergi

"Ayo kita ke tempat Anne dan Ame!" Ajak Inoe. Dia menggenggam kedua tangan Kuzaki dan berlari.

Ditempat Anne dan Ame Ryusaki

Di bawah pohon mereka memandang bulan purnama.

"Ame terimakasih pedangnya Aku kembalikan"

"Sama-sama"

"Lihatlah bulannya bersinar seperti cantiknya wajahmu"

"Kau ini tidak bertemu 2 minggu kau sudah pandai merayu"

"Tapi memang bulannuya sangat indah" Anne menyandarkan kepalanya dibahu Ame.

"Bagaimana tentang penculikmu itu?"

"Dia orang yang baik dia keturunan Gosuken orang pimggiran kerajaan Bimasakti naga yang merupakan mata-mata ibuku dalam kerajaan Naga kegelapan Bimasakti." Anne berkata

"Sungguh orang yang berani"

"Jadi apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku akan mencari Ibuku"

"Bagaimana dengamu?"

"Aku akan mencari Ayahku dan mencari guru pedang"

"Mari kita cari mereka bersama-sama" kata Anne.

"Ya!"

"Sebelum itu mari kita cari Kuzaki dan Inoe."

Anne dan Ame pergi mencari Kuzaki dan Inoe. Di tengah perjalanan mereka bertemu meduanya.

hari sudah larut mari kita istirahat saja.

Keesokan harinya.

Mereka berkumpul sebelum berpisah.

"Aku akan ke utara ke Desa Bakuryuha untuk mencari mutiara naga" kata Inoe.

"Aku akan ikut denganmu"

"Aku akan ke Desa Ame" Kata Anne dan Ame ryu"

"Aku akan memcari puteriku ke barat" kata Sumadara

"Kau memiliki seorang puteri"

"Ya saat Aku tinggalkan dia berumur 9 tahun 26 tahun yang lalu. Saat itu isteriku memilih menjadi bundik raja Sahamaru. Karena dendam ingin membalaskan kematian Ibu dan sahabatnya dia menghalalkan segalanya. Tapi nasibnya sangat buruk dia mati sebelum usahanya tercapai. Dia bermain dengan Putera mahkota Kerajaan Naga kegelapan. Diketahui Sang Ratu hingga dia dihutum tubuhnya dimutilasi... Aku sempat melihatnya sendiri. Cerita Sumadara

"Sungguh sangat mengerikan" kata Inoe mukanya pucat hampir muntah.

"Maafkan. Aku tak kuat mendengar ceritanya"

"Jadi jagalah pasangan kalian dan kuharap apa yang terjadi padaku tidak terjadi pada kalian semua"

"Selamat berpisah Semoga yang kuasa bersama kalian" ucap Sumadara.

Sumadara pergi dengan kudanya menuju Desa Bakukan ryusan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status