Share

58. Perang Saudara

Wanda tersenyum puas setelah kejadian di aula utama itu. Dia kagum dengan Lexso yang berhasil memancing amarah Asgar, sehingga berhasil membuat banyak pembesar kaum siluman mendukung argumentasinya.

Namun, Wanda juga tidak dapat percaya begitu saja dengan keputusan yang di ambil oleh Asta karena dia tahu betul bagaimana tabiat dari Asta yang terkenal sangat serakah, tentu tidak akan dengan mudah merelakan pusaka itu hilang dari genggaman tangannya.

"Persiapkan semua pasukanmu untuk siaga, karena aku merasakan jika Asta tidak akan menyerah begitu saja."

Lexso menganggukkan kepalanya, pertanda memahami kegelisahan dan kekhawatiran dari Wanda.

"Penasehat tidak perlu terlalu khawatir, karena aku sudah menyiapkan pasukan, jikalau memang terjadi pertumpahan darah saat upacara sakral esok hari."

Senyum tipis terlukis di wajah Wanda, dia tidak pernah meragukan kemampuan Lexso, entah dalam hal kekuatan ilmu kanuragan ataupun kecerdasannya dalam mengatur strategi, serta menghimpun kekuatan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status