Share

Bab 14. Jadi Siapa Putrinya?

"Kau yakin?" kata Elf yang mencekikku.

"Sangat yakin."

Akhirnya Elf galak itu membebaskanku.

"Kenapa mereka mengutus orang bodoh seperti mu? Kau benar-benar dikirim Pangeran Zarif?" tanyanya.

"Tentu saja," kataku.

"Jadi, apa rencananya?"

"Ini rencananya." Aku mengangkat tangan dan memikirkan pedang Direnc. 'Direnc!' teriakku. Tentu saja dalam hati. Aku terus berkonsentrasi mengingat keberadaan Pedang Direnc dan keberadaanku.

"Wah! Rencana yang bagus!" komentarnya saat tidak terjadi sesuatu pada tanganku. "Pangeran Zarif pasti sedang mabuk mengirim anak ini."

"Jangan terlalu pesimis," kataku. "Lebih baik kau bersiap-siap dan lindungi Putri Hazel sebaik-baiknya," titahku.

"Kau tidak berhak memerintahku, manusia."

Lama menunggu pedang Direnc belum juga muncul. Aku semakin diragukan.

"Arkan! Kau tidak sedang membuat lelucon kan?" sela Hein.

"Tunggu sebentar," kataku. Aku memanggil Pedang Direnc lebih keras.

Lalu pintu sel terbuka. Dua Orc datang dan menangkapku. Konsentrasiku buyar seket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status