Home / Fantasi / Legenda Pendekar Biru / Bab 226 Pertempuran Bagian 2

Share

Bab 226 Pertempuran Bagian 2

Author: Pujangga
last update Last Updated: 2025-09-03 20:16:43

“Bangsat! Kau, kau, kau, dan kau, pimpin 400 ribu pasukan ke gerbang selatan. Dan kau, kau, kau, kau, juga kau! Ikuti aku menuju gerbang utara,” mata raja Binturong berkilat dipenuhi amarah.

Dirinya tidak menduga akan diserang dari dua arah seperti itu, terlebih serangan dilakukan di siang hari seakan kerajaan Manggala sengaja sedang mempermainkannya.

Alpere memimpin pasukan siluman Gandipati menuju gerbang selatan. Dia bersama patih Jundala serta 200 ribu pengikut Sekte Iblis Darah.

Sementara raja Binturong sendiri melesat ke garbang utara dengan membawa 350 ribu pasukan.

Dia didampingi oleh dua pendekar kerdil yang dulu sempat berhadapan dengan Lintang.

Selain itu ada juga pembesar sekte iblis darah lain bernama Karaskas, Jente, Koba, Cagak, dan Goro.

Jente dan Koba pergi bersama rombongan Alpere, sementara sisanya akan berperang bersama raja Binturong.

Dalam waktu singkat, semua pasukan telah tiba di benteng masing-masing.

Raja Binturong bersama para pembesar Sekte Iblis Darah naik
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 241 Perang Besar bagian 7

    “Hah, hah, hah, hah,” Lintang terbang terseok akibat kehabisan energi, sementara napasnya memburu kelelahan.“Cepat pergi!” teriak Lintang.“Ba-ba-baik prabu agung, te-terimakasih,” para silumam buaya bersyukur karena mereka bisa selamat.“Kau juga Angkala,” bentak Lintang.“Ta-ta—tapi prabu,” Raja Angkala tidak mau meninggalkan Lintang.“Pergi! Ini perintah,” bentak Lintang kembali membuat raja Angkala tidak memiliki pilihan.“Ba-baik,” Raja Angkala segera memimpin pasukannya melesat ke arah Raden Rakean yang telah tiba di tempat awal mereka.“Sial!” umpat Lintang bingung.Kali ini dia benar-benar tidak bisa berpikir akibat situasi berubah semakin genting, sementara tidak ada satu pun pendekar yang bisa menyelamatkan semua orang kecuali dirinya.Andai saja ada Arga (Adik Lintang di dunianya) di sana, mungkin keadaannya akan berjalan lain karena mereka bisa berbagi beban. Tetapi kali ini Lintang sungguh mendapati kesulitan.Jambal dan Jambul berhasil mengetahui kelemahannya membuat Li

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 240 Perang Besar Bagian 6

    Sebagian dari mereka tertelan oleh monster cacing, sementara sebagian lagi berlarian ke arah benteng berniat melarikan diri.Namun naas, cacing satunya lagi muncul tepat di hadapan mereka, membuat 100 monster berwujud serigala tersebut harus berakhir menjadi santapan cacing iblis.Hal itu terjadi karena saat pasukan Raden Rakean mundur, sebagian besar pasukan musuh masih tetap berada di tempatnya.Mereka percaya Jambal dan Jambul tidak akan melukai pasukannya sendiri. Sehingga dengan tenang para prajurit dan pendekar tersebut malah menanti kedatangan monster dari dalam portal.Termasuk 100 monster berwujud serigala, mereka berpikir Jambul kembali memanggil bangsanya membuat monster-monster itu malah terlihat senang.Namun sayang, yang datang ternyata adalah puncak predator dunia iblis. Yaitu mahluk buas pemakan segalanya yang kerap dijuluki cacing pemakan alam.Beruntung pasukan Raden Rakean dan para pemberontak memiliki kesetiaan terhadap Lintang sehingga satu seruannya cukup membuat

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 239 Perang Besar bagian 5

    “Sekarang!” teriak Lintang.“Baik!” raja Angkala dengan cepat mengalirkan seluruh energinya pada punggung Lintang.Dia memberikan 80% energi untuk digabungkan bersama energi Lintang, sementara 20% sisanya digunakan untuk bertahan dan mengikat tubuh Lintang.Aura panas dengan cepat menyebar menyeruak memenuhi setiap jalan darah Lintang pertanda energi Raja Angkala telah masuk sepenuhnya.Wush!Lintang menciptakan pisau energi dari telunjuknya, menyayat telapak tangan kanan membentuk simbol segel dewa.Dalam sekali hentakan kaki, simbol dewa tersebut seketika bercahaya terang.Lintang segera membaca mantera, menggabungkan dua energi untuk memperkuat segel tersebut agar mampu menutup portal dimensi.“Cepatlah Prabu Agung, energiku sudah hampir habis!” teriak raja Angkala mengingatkan.“Tahan sebentar, ini masih belum kuat,” ujar Lintang.Sampai ketika cahaya di telapak tangannya berubah menjadi putih, Lintang segera meninjukan telapak tersebut ke arah lubang hitam.“Segel Taya! Kekuasaan

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 238 Perang Besar bagian 4

    Sebelum Jambal dan Jambul membuka portal dimensi antar alam, putri Widuri bersama teman-teman Balada ikut merangsek masuk ke dalam wilayah benteng bertahanan lawan.Dia hadir untuk memberi semangat kepada semua pasukan pemberontak, sehingga apa pun yang terjadi, putri Widuri mau tidak mau harus ikut terlibat dalam perang.Dengan dilindungi oleh Balangbang, Bagas, jaka, Wirusa, Kitri, Gendis, dan Yamuna. Putri Widuri ikut berperang. Tetapi dia tidak menebas musuh, melainkan hanya memperhatikan saja dari belakang.Namun satu dua pasukan lawan terkadang ada yang lolos ke belakang hingga berniat menyerangnya.Membuat Balangbang, Bagas dan teman-teman lain turut bertarung menghadapi mereka.Sampai putri Widuri pun harus mencabut pisau kecilnya untuk bertahan, karena semakin lama, pasukan musuh yang datang semakin bertambah banyak.Hal itu karena perang berjalan tidak tentu arah sehingga pasukan musuh, menyebar mencari lawan yang sekiranya seimbang.Akibat lawan di depan terlalu kuat, maka

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 237 Perang besar bagian 3

    “Dinging es!”Lintang mengibaskan tangan menggunakan jurus milik Kelenting Sari.Wush!Sebuah dinding es raksasa muncul dari kekosongan, menyambut dua serangan pengikut iblis.Brak! BUMMMM!Ledakan luar biasa terjadi di ketinggian, menghancurkan dinding es milik Lintang, menciptakan hujan badai yang menderu menyapu daratan.Brusssss!Hujan lebat turut serentak membasahi medan pertempuran, membuat semua orang langsung menengadahkan pandangan ke atas langit.“Ini ...,” Wira Jaya tidak bisa berkata-kata menyaksikan pertarungan besar yang belum pernah ada sebelumnya.“I-i—itukah pertarungan para dewa?” Kandal bertanya terbata.“A-aku juga tidak tahu, yang jelas me-mereka bukan manusia,” jawab Wira Jaya sulit percaya.“Dia calon menantuku, kalian kembali bertarung,” seru Raden Rakean dengan bangga.“Me-me—menantu?” Wira Jaya mengerutkan kening tidak mengerti.“Hahahaha, jangan dipikirkan. Ayo kembali bertarung,” Raden Rakean malah tertawa membuat ke 4 pemimpin besar divisi pemberontak di s

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 236 Perang besar bagian 2

    Perang berlangsung di 3 titik wilayah besar, pertama pasukan Adipati Agung Triat Mojo bertempur di pusat pertahanan musuh yaitu di dalam wilayah kaputren Raja.Kedua pasukan prabu Mangkukarsa di wilayah benteng selatan, sedangkan terakhir adalah pasukan Lintang di wilayah benteng utara.Dari ketiga pasukan musuh, mereka yang terkuat berada di wilayah benteng utara yang kini sedang bertempur melawan Lintang.Tetapi dari ketiga pasukan kerajaan Manggala pun hanya rombongan Lintang-lah yang paling kuat.Entah ini telah diperhitungkan oleh Lintang atau memang sudah bagian dari takdir sehingga pasukan mereka bisa bertemu secara imbang. Yang jelas, pasukan musuh sekarang sedang berada di dalam petaka besar karena yang memimpin pasukan lawan adalah mantan kesatria semesta yang bahkan sangat disegani oleh para dewa.Bersama Lintang, tidak ada musuh yang lebih kuat selama dirinya bisa berpikir. Di mana kelebihan Lintang adalah mampu membalikan keadaan dari pemikirannya yang cerdas.Hanya satu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status