Share

15. Perjalanan di Bawah Bulan

Bimala mendekat pada Tanaka dengan haru.

“Terima kasih telah menyelamatkanku,” ucap Bimala.

Tanak kikuk.

“Sudah menjadi kewajiban umat manusia untuk melindungi sesama manusia,” jawab Tanaka gugup.

“Katanya kau pergi?” tanya Bimala.

Tanaka salah tingkah, dia takut Bimala mengetahui bahwa saat dia menghilang darinya tadi sebenarnya tidak pergi, melainkan mengikutinya diam-diam dari atas pohon dengan jurus Mengibas-Ngibas Angin dalam Kendi. Jurus yang bisa membuatnya seperti berjalan di atas udara. Hingga kakinya yang melompati pohon demi pohon tak terdengar suara pijakannya.

“Malam membuat telingaku lebih jeli mendengar suara,” jawab Tanaka gugup. “Makanya aku tahu ada yang menyerangmu.”

Bimala tersenyum. “Kau mengikutiku ya?”

“Tidak!” jawab Tanaka gugup.

“Bilang saja kalau kau diam-diam mengikutiku,” ucap Bimala tersenyum.

“Sumpah! Aku tidak mengikutimu!” ucap Tanaka gugup, untung saja dia mengenakan topeng hingga kegugupannya tidak dapat terbaca oleh gadis itu.

“Ya sudah,” ucap Bimala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status