Share

Bertahan Hidup 2

Penulis: Alie-Afie
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-17 00:14:06

"Tinju Beruang Hitam"

Bommm

Bommm

Bommm

Liu Shin kembali melatih kekuatan tinjunya dengan menghantam bebatuan lainnya sampai hancur.

Beberapa Kelinci yang sebelumnya berada di sekitar Liu Shin menghilang bagai di telan Bumi. Mereka menjadi bulan-bulanan sebagai ajang pelatihan bagi Liu Shin. Dia sesekali beradu pukulan dengan Kelinci dan mengejar Mereka untuk meningkatkan kecepatan berlarinya.

Sekarang, seekor Kelinci bukanlah masalah bagi Liu Shin. Daging kelincipun bukan lagi khayalan dan seringkali Dia akan memakannya. Hanya saja, Dia masih memakannya mentah-mentah.

"Sial, beruang itu datang lagi," Liu Shin melihat beruang hitam yang masih saja berada tidak jauh di sekitar gua tempatnya berlindung. Dia mencoba untuk kembali masuk ke dalam gua.

Goarrrr

Beruang itu dengan kecepatan penuh melesat ke arah gua menutup jalan Liu Shin yang akan bergegas masuk kembali ke dalam gua.

Beruang hitam itu menatap Liu Shin tampak senang berdiri di depan mulut gua. Dia selama ini di buat kesal oleh Liu Shin yang terus masuk ke dalam gua jika berusaha memangsa Liu Shin.

Liu Shin mengerutkan keningnya. "Haha, Beruang itu sangat cerdas... sekarang Dia tidak lagi mengejarku tetapi berdiri menutupi gua tempat berlindungku."

"Aku akan mencari tempat berlindung baru. Lagian, gua itu sudah sangat rapuh" gumam Liu Shin.

Saat Liu Shin keluar dari dalam gua untuk mencari makanan dan berlatih, Beruang hitam akan selalu muncul dan masih terus berusaha memangsanya. Saat hal itu terjadi, Liu Shin akan kembali masuk ke dalam gua kecil menghindari Beruang Hitam.

Beruang Hitam yang mengamuk terus menerus membombardir mulut gua sampai tebing di sekeliling gua retak. Gua itu sudah sangat rapuh dan hanya menunggu beberapa saat saja sampai tebing benar-benar runtuh menghancurkan gua.

"Langkah Kelinci" Liu Shin berlari meninggalkan Beruang hitam yang diam menatapnya di depan mulut gua menatapnya.

Beruang hitam itu tampak senang Liu Shin meninggalkan gua. Dia melesat mengejar Liu Shin yang menjauhi gua.

Liu Shin tidak mengetahui kalau aura manusianya telah memancing beberapa Beast yang di lewati olehnya yang sedang berlari. Puluhan Beast berusaha mencari sumber aura yang Mereka rasakan dan mulai mengejar Liu Shin seperti Beruang Hitam. Mereka saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan Liu Shin.

Liu Shin terus di kejar oleh Beruang hitam. Seekor kadal raksasa tiba-tiba muncul di hadapan Liu Shin. Kadal itu melompat akan melahap Liu Shin dengan mulut lebarnya yang terbuka lebar. Bersamaan dengan hal itu, Beruang hitam di belakangnya juga melompat akan mengoyak dan mencakar tubuh Liu Shin.

"Sial... apa tempat ini merupakan sarang Monster-monster mengerikkan seperti itu?" Liu Shin terhentak kaget berguling ke samping menghindari serangan Mereka.

Kadal raksasa dan Beruang hitam saling beradu satu sama lain tidak mengenai Liu Shin yang menghindar berguling ke samping.

"Aku terpaksa harus kembali ke dalam gua." Liu Shin akan berlari kembali menuju gua. Filingnya mengatakan bahwa puluhan Beast spirit lainnya sedang menuju ke arahnya.

Langkahnya terhenti oleh lidah kadal raksasa yang menjulur panjang melilit pergelangan kakinya.

Liu Shin tersungkur di tanah, terbawa lidah kadal raksasa, akan melahap Liu Shin.

Sringgg

Tiba-tiba lidah panjang kadal raksasa terputus saat hampir menyeret dan membawa tubuh Liu Shin masuk ke dalam mulutnya.

Seekor Harimau seperti yang pernah Liu Shin lihat pertama kali menerkam lidah kadal raksasa, membuat lidah kadal itu terputus. Hanya saja, Harimau yang muncul kali ini berkulit warna emas dengan corak hitam.

Goarrrr

Kadal raksasa menggekiat dan mengerang kesakitan. Dia tidak terkendali berusaha menyerang harimau berkulit emas. kadal raksasa menyemprotkan cairan hitam ke arah harimau emas.

Harimau emas menghindarinya dan terlihat sesuatu yang terkena oleh cairan hitam yang di keluarkan oleh kadal raksasa meleleh terbakar.

Liu Shin menelan ludahnya. Dia bergidik ngeri melihat cairan hitam yang di keluarkan oleh Kadal raksasa membuat tanah, rerumputan, pepohonan, dan bebatuan meleleh.

Harimau emas itu melompat berusaha mencakar tubuh Kadal raksasa, tetapi tubuhnya terlempar terkena sabetan ekor Sang Kadal.

"Langkah Kelinci," Liu Shin tidak mempedulikan pertarungan Kadal raksasa dan Harimau emas. Dia kembali berlari setelah lepas dari jeratan lidah Kadal raksasa tanpa menengok ke belakang.

"Sial, Beruang itu sangat merepotkan." Beruang Hitam menghadang Liu Shin seolah hafal dengan kelicikan Liu Shin yang mengendap-endap berusaha kabur meninggalkan tempat itu.

"Tinju Beruang Hitam." Liu Shin mencoba melesat meninju Beruang Hitam meskipun Dia tidak yakin kekuatan tinjunya mampu melawan Beruang Hitam. Dia hanya sedikit ingin mengujinya.

Bommm

Tubuh Liu Shin terpental saat beradu tinju dengan Beruang Hitam. Lengan kanannya terasa kelu dan getir, rasa sakit menjalar ke setiap sendi-sendi tulangnya. Akan tetapi, itu hanya sesaat setelah Liu Shin berusaha menenangkan diri. Dia menahan rasa sakit akibat tinju Beruang Hitam yang sekuat baja.

Tulang Liu Shin menjadi sangat kuat dan keras di tempa oleh makanan aneh yang di lahap setiap hari olehnya. Selain itu, makanan itu membuatnya terbiasa merasakan sakit yang di rasakan oleh tulang-tulangnya.

"Langkah Kelinci." Liu Shin kembali berusaha melarikan diri setelah tubuhnya terpental cukup jauh dari Beruang Hitam.

Mengetahui buruannya melarikan diri, Kadal Raksasa mengejar Liu Shin, begitupun dengan Harimau berkulit emas dan Beruang hitam. Mereka saling serang di belakang Liu Shin yang berlari kencang tidak mau menyerahkan buruannya.

"Apa gua ini bisa bertahan? sudahlah, semoga saja Aku beruntung, tidak ada jalan lain," gumam Liu Shin berhasil kembali memasuki gua yang sudah rapuh. Banyak retakan di sekeliling mulut gua karena terus menerus di hantam oleh Beruang hitam.

Bommmm

Bommmm

Bommmm

Beruang Hitam sangat kesal dengan Liu Shin yang kembali memasuki gua. Dia menghantam sekitaran mulut gua dengan tinjunya. Begitupun dengan Harimau perak yang menghantam dengan kepalanya, sementara Kadal mengibaskan ekornya yang panjang ke mulut gua.

Krakkkk

Krakkkk

Setelah berkali-kali Mereka menghantam gua, tebing tempat gua itu berada retak semakin parah.

"Sial ... gua ini akan runtuh," umpat Liu Shin mendengar suara gemuruh.

Bommmm

Tebing tempat gua berada runtuh sesaat setelah Liu Shin mengendap-endap keluar dan berlari kencang dari gua. Tebing itu terbelah dan hancur menjadi beberapa bagian meluluhlantahkan gua kecil tempat berlindung Liu Shin.

Liu Shin menelan ludahnya sambil berlari. Dia menengok kebelakang melihat reruntuhan tebing yang mengepulkan debu, "Untung Aku tidak terkubur hidup-hidup di sana," gumamnya.

Goarrrr

Beberapa Beast kembali mengejar Liu Shin. Tidak hanya tiga ekor Beast yang sebelumnya mengejar, jumlah Mereka sekarang sudah bertambah banyak seiring Liu Shin berlari semakin jauh melewati beberapa tempat.

"Ada apa dengan Mereka? apa Mereka dapat mencium bauku? kenapa semakin bertambah banyak saja" gumam Liu Shin.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aharon Pidi
lanjut terus thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kemenangan Liu Shin

    Dengan usaha keras, Liu Shin dan Surya kelana akhirnya bisa menapak di gunung brawijaya. Mereka langsung melesat mencari keberadaan Si Mata Merah. "Siapa kalian?" tanya Si Mata Merah melihat Liu Shin dan Surya kelana. Liu Shin tidak segera membalas Si Mata Merah. Dia melihat ke altar kuno dan tidak mendapati istrinya. Sementara Surya kelana bernafas lega karena adiknya masih hidup. "Dimana istriku?" tanya Liu Shin. "Jika istrimu tidak ada, dia berarti telah dibawa oleh dewa iblis ke alam dewa," balas Si Mata Merah. Liu Shin mengepalkan tangannya, amarahnya memuncak mengetahui istrinya dibawa ke alam dewa. Tanpa banyak berkata, Liu Shin dan Surya kelana mulai menyerang Si Mata Merah. Pertempuran berlangsung sangat sengit, hingga tidak lama Liu Shin berhasil menghabisi Si Mata Merah. Namun, iblis kuno yang telah menyerap beberapa wanita dengan tubuh spesial telah bangkit dengan separuh kekuatannya. Iblis kuno kemudian turun tangan karena terganggu dengan kedatangan Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kerajaan Kuno Selatan

    Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Informasi Dunia Jiwa

    Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa 2

    “Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa

    "Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Paviliun Informasi

    Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status