Sebuah takdir membawanya untuk berada di puncak jalur beladiri. Liu Shin berasal dari Kota Naga Langit, wilayah selatan Kekaisaran Qing yang di kuasai oleh Kerajaan Senwu. Liu Shin tumbuh seorang diri setelah Klannya di hancurkan oleh orang-orang biadab dan keji tanpa alasan yang jelas. Liu Shin membawa suatu harapan dari Tetua Klan yang menolongnya untuk menemukan orang-orang dari Klan Liu yang selamat dan mendirikan kembali Klan Liu. Dalam perjalanannya menemukan keluarga satu klannya, Liu Shin mulai memahami dunia tempatnya berada. Mereka yang kuat akan menindas yang lemah dan berada di puncak kejayaan. Perselisihan, pertumpahan darah, pertarungan, pertempuran, dan peperangan merupakan suatu hal yang sering terjadi dan sangat lazim di temui di dunia tempatnya berada. Liu Shin yang tidak ingin orang-orang bernasib sama sepertinya, mulai menyelamatkan orang-orang dari kejahatan yang merajalela. Selain itu, beberapa iblis muncul seiring dengannya yang mampu kembali mengumpulkan orang-orang dari keluarga satu klannya. Iblis dan antek-anteknya mulai berbuat kekacauan. Liu Shin dengan segala upaya menyelamatkan Benua dari kekacauan dan kehancuran yang di lakukan oleh iblis. Dia menumpas iblis dan anteknya bersama dengan pasukannya yang di juluki "Pasukan Serigala Malam" Note : Novel ini merupakan sebuah Novel fantasi yang di karang oleh author. Isi cerita merupakan karangan belaka,fiksi, dan tidak berkaitan dengan apapun. Author menulisnya tanpa ketentuan dan aturan yang mungkin sudah umum di novel kependekaran, kultivator, atau novel fantasi lainnya.
Lihat lebih banyakKekaisaran Qing terbagi menjadi empat bagian wilayah. Wilayah bagian Timur di kuasai oleh kerajaan Zhou, wilayah selatan kerajaan Senwu, wilayah barat kerajaan Shang, dan wilayah utara di kuasai oleh kerajaan Xinjiang.
Di wilayah bagian selatan Kekaisaran Qing yang di kuasai oleh Kerajaan Senwu terdapat sebuah Kota bernama Kota Naga Langit.Di Kota Naga Langit itulah, berdiri sebuah klan yang bernama klan Liu.Dalam waktu semalam, klan Liu di hancurkan oleh orang-orang yang tidak di kenal identitasnya. Mereka merupakan organisasi bayaran yang sangat kejam dan beringas. Entah siapa dalang di balik kehancuran klan Liu, tindakan Mereka sangatlah keji dan brutal.Di dunia itu, kekerasan, pertikaian, pertumpahan darah, pertempuran, dan peperangan bukanlah suatu hal yang tabu. Meskipun begitu, penghancuran klan Liu benar-benar tidak bisa di maafkan.Di sebuah perbukitan daerah pegunungan, seorang tetua dari Klan Liu bernama Liu Cheng berlari sambil mencengkram dengan erat seorang bocah bernama Liu Shin. "Ah ... sial ... Aku tidak bisa melawan Mereka."Disaat penyerangan ke Klan Mereka, Liu Cheng memilih untuk melarikan diri dan menyelamatkan Liu Shin. Dia memiliki sebuah gulungan rahasia yang di berikan oleh Patriark Klan Liu.Gulungan rahasia itu merupakan sebuah catatan keberadaan orang-orang dari Klan Liu yang tersebar ke dalam Sekte-sekte. Tidak banyak yang mengetahui akan hal itu karena klan Liu menutupnya rapat-rapat.Liu Cheng berharap Liu Shin suatu saat kelak mampu mewujudkan cita-cita konyolnya jika Liu Shin berhasil selamat. Dia berharap Liu Shin dapat membangun kembali klan Liu melalui gulungan rahasia klan dan membalas dendam akan kematian tragis orang-orang dari Klan Liu.Pemimpin penghancuran Klan Liu tidak tinggal diam. Dia menyuruh lima orang bawahannya untuk mengejar Liu Cheng."Terus kejar!" salah seorang Pemimpin pengejaran menyuruh kepada empat orang lainnya.Mereka adalah lima orang organisasi bayaran yang tanpa lelah mengejar Liu Cheng selama lebih dari seminggu memasuki kawasan pegunungan di wilayah Kerajaan Senwu."Sial... Mereka semakin dekat. Nak... Aku harap Kamu mengingat setiap kata-kata dan nasehatku," Liu Cheng bersiap meladeni lima orang yang mengejarnya.Liu Shin memandangi Liu Cheng yang sudah tampak kelelahan, "Baik Tetua.""Tidak ada jalan lain ... Aku akan melempar kamu ke sungai ... semoga Kamu bisa bertahan," Liu Cheng memandang ke arah sungai di depannya.Liu Cheng melompat di atas sungai yang beraliran deras. Begitupun dengan salah satu Pemimpin kelompok pengejaran yang sudah sangat dekat dengan Liu Cheng.BukkkkPemimpin pengejaran meninju punggung Liu Cheng saat berada di udara di atas sungai.Sesaat sebelum terkena pukulan, Liu Cheng melempar Liu Shin ke sungai. Dia sendiri terpental ke pinggiran sungai. Liu Cheng sempat membuat perisai pelindung yang mengelilingi tubuhnya sehingga Dia tidak mengalami luka yang cukup serius.BommmBommmBommmLiu Cheng beradu tinju dengan Pemimpin pengejaran. Sementara itu, keempat orang lainnya berusaha mengejar Liu Shin yang terbawa arus sungai yang cukup deras."Pak tua menyerahlah!" ucap Pemimpin pengejaran."Persetan." Liu Cheng melesat mengejar keempat orang lainnya yang sedang menghujani Liu Shin yang terbawa arus sungai dengan anak panah, tombak, dan pisau.TrangggTrangggTrangggLiu Cheng berusaha menghalau empat orang agar tidak mengejar Liu Shin di pinggiran sungai dengan pedangnya."Aku harus bertahan sampai bocah itu tidak terlihat oleh mataku," Gumam Liu Cheng memandangi Liu Shin yang terbawa oleh arus sungai.Berkat usaha yang gigih dari Liu Cheng meskipun harus tewas, Liu Shin sudah berada sangat jauh dari kelima orang yang berusaha mengejarnya."Pemimpin ... apa Kita harus mengejarnya?" tanya salah seorang pengejar dari organisasi bayaran."Tidak perlu ... Bocah itu juga akan mati ... sungai ini merupakan sungai hitam yang menuju ke hutan tengkorak ... siapa yang dapat bertahan di hutan tengkorak? apalagi bocah kecil sepertinya," balas Pemimpin pengejar, "Kita kembali saja dan laporkan misi Kita."Hutan tengkorak merupakan wilayah yang sangat menyeramkan dan mengerikan bagi banyak orang. Hutan itu sangat luas mencakup wilayah di Kerajaan Senwu hingga Kerajaan Shang."Baik Pemimpin," jawab keempat bawahannya.Tubuh Liu Shin terus terbawa oleh arus sungai yang sangat deras. Liu Shin saat ini sudah kehilangan kesadaran akibat benturan bebatuan dan benda-benda tajam yang ada di sungai.Sekitar satu bulan berlalu Liu Shin terombang-ambing oleh derasnya aliran sungai hitam. Liu Shin sudah mencapai wilayah hutan tengkorak yang sangat di takuti oleh banyak orang.Di depannya kini merupakan sebuah tebing dengan air terjun yang sangat dalam. Entah dikatakan hidup ataupun mati, nyatanya Liu Shin masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.BommmmRiak air memuncrat ke segala arah terkena hantaman Liu Shin yang terjatuh dari atas tebing air terjun dengan sangat kencang.Liu Shin meluncur menuju ke dasar sungai. Tubuhnya mengeluarkan banyak darah dari luka-luka yang di alaminya, membuat air di sekitarnya memerah.Saat Liu Shin akan mencapai dasar sungai, darah Liu Shin mengaktifkan sebuah segel transparan.Tulisan-tulisan aneh muncul dan terlihat memenuhi lingkaran segel.Beberapa saat kemudian, cahaya terang keluar dari lingkaran segel transparan membuat tubuh Liu Shin terserap masuk ke dalam lingkaran itu sebelum tubuhnya mengenai dasar sungai.Tanpa Liu Shin sadari, Dia telah masuk ke dalam sebuah dunia lain yang tersegel.Liu Shin terbaring di tanah lapang seperti seonggok daging tanpa tulang. Tulang-tulangnya seakan remuk akibat benturan dan terjatuh dari atas air terjun.Jika Seseorang melihat Liu Shin, Mereka akan berpikiran bahwa Liu Shin sudah tewas. Meskipun Dia hidup, Dia hanya mayat hidup yang akan mati sesegera mungkin karena mustahil dapat selamat dengan kondisi luka-luka tubuhnya yang amat menyeramkan untuk dilihat.Sesosok Pemuda misterius berdiri di atas sebuah ranting pepohonan yang cukup tinggi. Dia memandang dan mengamati Liu Shin dari atas ketinggian, "Akhirnya, ada juga yang memasuki Dunia ini."Di dalam alam bawah sadar Liu Shin, Dia melihat kembali kejadian tragis yang menimpa Klannya sebelum Dia di bawa kabur oleh Liu Cheng.Liu Shin yang hanya berusia 5 tahun begitu ketakutan melihat pertempuran antara orang-orang dari Klannya dengan kelompok organisasi bayaran. Dia tidak bisa menghentikan air mata yang terus menetes membasahi pipinya. Perutnya terasa mual melihat kekejaman kelompok organisasi bayaran.Kelompok organisasi bayaran itu begitu kejam dalam membunuh. Liu Shin melihat kedua orang tuanya di bunuh dengan cara yang sangat brutal baginya yang baru pertama kali melihat kekejian seperti itu.Liu Shin melihat gambaran bagaimana kehancuran dari Klannya seolah Liu Cheng tidak pernah membawanya.Liu Shin tidak lagi menangis. Dia berdiri mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat. Matanya membelalak tanpa rasa takut dan ngeri seolah mati rasa saat melihat darah dan bagian-bagian tubuh yang saling terpisah, Dia berjalan di antara mayat dan orang-orang yang saling bertarung.Sedikit demi sedikit, Orang-orang terdekatnya tewas berguguran satu demi satu dengan sangat mengenaskan.Semakin Liu Shin melihat kebiadaban kelompok organisasi bayaran, hatinya semakin tersayat-sayat. Tubuh Liu Shin menggigil, Tatapan matanya dalam penuh kebencian, dan amarahnya begitu memuncak, "Tidak ... Aku tidak boleh mati ... Aku harus hidup ... Aku harus tetap hidup ... Aku tidak akan membiarkan binatang-binatang kejam seperti Mereka merajalela di Dunia ini."Dengan usaha keras, Liu Shin dan Surya kelana akhirnya bisa menapak di gunung brawijaya. Mereka langsung melesat mencari keberadaan Si Mata Merah. "Siapa kalian?" tanya Si Mata Merah melihat Liu Shin dan Surya kelana. Liu Shin tidak segera membalas Si Mata Merah. Dia melihat ke altar kuno dan tidak mendapati istrinya. Sementara Surya kelana bernafas lega karena adiknya masih hidup. "Dimana istriku?" tanya Liu Shin. "Jika istrimu tidak ada, dia berarti telah dibawa oleh dewa iblis ke alam dewa," balas Si Mata Merah. Liu Shin mengepalkan tangannya, amarahnya memuncak mengetahui istrinya dibawa ke alam dewa. Tanpa banyak berkata, Liu Shin dan Surya kelana mulai menyerang Si Mata Merah. Pertempuran berlangsung sangat sengit, hingga tidak lama Liu Shin berhasil menghabisi Si Mata Merah. Namun, iblis kuno yang telah menyerap beberapa wanita dengan tubuh spesial telah bangkit dengan separuh kekuatannya. Iblis kuno kemudian turun tangan karena terganggu dengan kedatangan Liu S
Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu
Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh
“Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S
"Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"
Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen