Tiba-tiba, sebuah sambaran angin halus menyentuh tangan Zhang Ji Wei. Seiring dengan itu, tiga cakar harimau besi terbang dengan kecepatan tinggi dan tertancap di lantai, hanya beberapa ruas jari dari tubuhnya. Dengan pergerakan tubuhnya yang cepat, Zhang Ji Wei berhasil mengelak serangan tersebut. Zhang Ji Wei dengan wajah penuh telisik lalu memicingkan matanya, ia memandang ke arah datangnya tiga cakar harimau besi terbang itu, tampak seseorang berjubah hitam dengan cakar harimau besi di telapak tangannya keluar dari kepulan asap hitam.
"Tak kusangka Pendekar Cakar Harimau Besi bisa dibeli juga,” ungkap Zhang Ji Wei sambil tersenyum sinis."Tutup mulut busukmu itu Ji Wei! Hari ini aku akan menghabisi dirimu!""Ha ha ha ha! Tingkat kultivasi kalian di ranah dunia ini masih jauh jika dibandingkan denganku!"Sambil memeluk istrinya dengan erat, Zhang Ji Wei menghunuskan Pedang Putihnya. ia mulai mengayunkan pedangnya berkali-kali dengan cepat hingga membentuk sembilan bayangan. Ia lalu maju untuk melakukan serangan dan dalam sekejap saja Pedang Putih dengan jurus Sembilan Bayangan itu mampu menyerang dengan kecepatan tinggi, mengarahkan langsung kepada Pendekar Golok Hitam dan Pendekar Cakar Harimau Besi. Posisi tubuhnya dengan cepat bergerak melintang dan menekuk halus mengikuti irama desis yang serasi dengan serangan pedangnya.Bayangan pedang, golok, dan cakar besi saling berbenturan di tengah pertarungan yang sengit. Kilatan cahaya logam dengan suara berdenting dan percikan bunga api memenuhi udara saat senjata-senjata itu tertumbuk.Mereka bergerak cepat baik dalam menyerang maupun dalam bertahan. Namun, walaupun Zhang Ji Wei hanya bertarung sendiri terlihat ia sangat menguasai pertarungan melawan dua orang musuhnya. Hal ini wajar karena Zhang Ji Wei merupakan Pendekar kultivasi tingkat 9 yang merupakan tingkat tertinggi di ranah dunia fana ini. Berbeda dengan dua musuhnya yang baru saja naik peringkat ke tingkat 6 di ranah alam iblis. Hal ini membuat para Pendekar iblis itu pada akhirnya melompat mundur. Mereka seperti tidak kuasa menahan serangan-serangan dari Pedang Putih Zhang Ji Wei, dengan Jurus Sembilan Bayangan tersebut."Sebaiknya kalian pergi dari Paviliun ku! Sebelum aku habisi kalian semua menjadi secercah arang bubuk!"Wajah Zhang Ji Wei memancarkan amarah yang membara dengan matanya membelalak nampak merah menyala.Ha ha ha ha!!!Tiba-tiba terdengar suara tertawaan yang sangat menyeramkan menggema di sekitar mereka. Getaran suaranya sangat mencekam, seperti rintihan jiwa iblis yang haus akan kematian."Suara tertawaan ini … Apakah iblis itu juga datang ke tempat kita?"Wajah Shi-Lin seketika berubah menjadi pucat. Bukan karena kehabisan darah setelah melahirkan, melainkan karena ia tahu bahwa suara tertawaan yang datang mencekam itu adalah suara dari Iblis yang memiliki tingkat kultivasi di atas ranah dunia iblis. Kekuatannya bahkan dengan sekali jentik saja Pendekar tingkat 9 di dunia fana pun akan menjadi debu dan lenyap dari muka bumi."Sepertinya berita ini sudah menyebar luas. Hidup kita akan berakhir Istriku. Mungkin inilah saatnya … ."Terlihat Zhang Ji Wei mencoba untuk berusaha tenang ketika mendengar suara tertawaan itu. Wajahnya dipaksa untuk mengeluarkan aura yang tenang agar Shi-Lin hatinya terbawa tenang pula.Dari atas turun perlahan sosok iblis dari ranah Iblis tertinggi, dua tingkat lebih tinggi dari ranah dunia iblis atau satu tingkat setelah ranah Iblis Neraka. Wajah manusia Iblis itu sudah menyerupai seperti binatang begitu pun dengan kulit tubuhnya yang sudah sangat berbulu. Aura api tingkat tertinggi pun langsung menggelora di sekitar tubuhnya."Serahkan warisan pusaka itu kepadaku, maka nyawa kalian akan aku ampuni."Sosok Iblis itu mengancam dengan suara berat dan serak yang mencekam."Aku tidak akan memberikanmu apa-apa! Kelelawar Iblis biadab!"Jlebbb!!!"Daripada aku dan Istriku mati di tanganmu. Lebih baik kita mati di tangan ku sendiri … ."Pedang Putih panjang yang ada dalam cengkraman Zhang Ji Wei menembus dada dan menusuk jantungnya sendiri, begitu juga dengan Shi-Lin yang memeluknya dari belakang, jantungnya tertusuk Pedang Putih itu juga. Mereka meregang nyawa dengan tubuh seputih kapas dan darah segar yang langsung membasahi jubah mereka.Pendekar Golok Hitam dengan cepat langsung menghampiri jasad dari kedua pasangan suami istri itu dengan langkah kaki yang terburu-buru. Ia tanpa basa-basi langsung mencabut Pedang Putih dari tubuh kedua pasangan itu dengan sepenuh tenaga."Pedang Putih yang melegenda ini, akan menjadi milikku. Ha ha ha ha!"Wajah Pendekar Golok Hitam itu terlihat sangat sumringah dengan tawa iblisnya yang membahana. Tangannya di acungkan ke atas sambil mencengkram kuat-kuat Pedang Putih itu, menunjukkan kepuasan setelah memiliki barang legenda tersebut yang di rebutnya dari Zhang Ji Wei."Coba aku ingin melihat Pedang Putih itu?"Kelelawar Iblis menjulurkan telapak tangannya yang besar dan berbulu dengan cahaya temarang kemerahan ke arah Pendekar Golok Hitam. Ia meminta untuk memeriksa Pedang Putih itu. Dan setelah Pedang Putih itu ada dalam genggamannya, ia lalu menengadahkan Pedang itu sembari memperhatikannya dengan seksama. Cahaya sinar rembulan memantul di permukaan bilahnya, sinar ini akan mengungkapkan keindahan dan kekuatannya yang legendarisnya Pedang Putih itu. Matanya yang tajam memperhatikan setiap detail pedang tersebut, menelaah hal-hal terkecil yang tersembunyi di dalam pedang itu. Suara angin berdesir lembut melewati bilah Pedang Putih itu."Ini bukan Pedang Putih yang kau cari. Kekuatan Pedang Putih legendaris tidak mungkin terasa selemah ini. Pedang ini masih berada di tingkat 5, sementara Pedang Putih yang asli dan melegenda berada di tingkat 1."Wajah dari Pendekar Golok Hitam seketika berubah menjadi kesal dengan penuh kekecewaan, matanya memerah tajam memancarkan kilatan kemarahan. Ia sangat marah ketika tahu Pedang yang sudah ia rebut itu ternyata bukan Pedang Putih yang melegenda."Cepat kalian semua cari ke seluruh tempat si*lan ini! Aku ingin Pedang Putih dan semua pusaka warisan dari Sekte Pedang Putih ini menjadi milikku!"Dengan suara lantang dan tegas, Pendekar Golok Hitam memerintahkan para anak buahnya untuk melakukan pencarian menyeluruh di seluruh area Paviliun Sekte Pedang Putih ini.Semua anak buah dari Pendekar Golok Hitam bergerak dengan cepat memeriksa setiap sudut dan ruangan, mencari tanda-tanda keberadaan Pedang Putih yang melegenda dan pusaka warisan dari Sekte Pedang Putih. Mereka menjelajahi setiap lorong, memeriksa setiap laci dan lemari, dan tidak ada ruang yang luput dari pemeriksaan mereka. Namun, hasilnya nihil, tidak ditemukan Pedang Putih maupun pusaka-pusaka warisan lainnya di seluruh area Paviliun.***Di ujung sebuah terowongan panjang yang gelap, terlihat sebuah cahaya kecil berkilauan memancar dari celah sempit di depan. Sinar bulan yang lembut itu menerangi dinding batu yang rapuh. Terlihat seorang tabib yang berlari terengah-engah sambil membawa seorang bayi berselimutkan kain putih dalam dekapannya. Wajahnya tampak sangat khawatir, mengingat orang tua dari bayi yang diberi nama Zhang Ji Long ini sepertinya tadi di serang oleh sekelompok iblis yang sangat kejam.Sesampainya tabib keluar dari terowongan. Ia berhenti sejenak dengan matanya yang menyapu ke seluruh area tersebut. Dilihatnya pepohonan tinggi berjajar rapi, rupanya ia sedang berada di dalam hutan yang lebat. Tabib itu lalu melanjutkan langkah kakinya dengan cepat kembali."Berhenti! Serahkan bayi itu kepadaku … ."Terdengar suara serak seperti pria tua yang meminta tabib itu untuk berhenti dan menyerahkan bayi dalam dekapannya kepada dirinya.Langkah kaki tabib itu terhenti, matanya memperhatikan dengan cermat bayangan yang terlihat bergerak dengan cepat, meluncur di antara dedaunan lebat dan dahan pepohonan. Wajahnya mulai menunjukkan ekspresi ketakutan yang menggeliat dalam kegelapan malam, ia merasakan keberadaan sosok bayangan mendekat tetapi tidak dapat menentukan posisi tepatnya. Ia memutar kepala, mencari-cari sosok misterius yang seolah mengawasinya, namun tak bisa melihatnya dengan jelas.Tiba-tiba muncul seorang Kakek tua yang keluar dari kabut embun di malam hari itu, ia berjalan perlahan menuju tabib yang sedang berdiri terpaku seperti patung batu yang kehilangan ruh dan jiwa keberaniannya.“Tabib, tolong serahkan bayi merah itu kepadaku? Biarkan aku yang akan mengasuhnya.”Wajah tabib itu seketika terbelalak melihat sosok Kakek tua yang tiba-tiba muncul dihadapannya. Ia terus memperhatikan sosok tersebut dengan seksama sampai tabib itu mulai mengenali wajah Kakek tua yang tiba-tiba muncul tersebut. Sorot matan
Kakek Tua dengan aura merah itu langsung menghunuskan Pedang Merahnya, tatapan matanya tak kalah tajam dengan pedangnya seperti kilatan yang akan membelah langit biru di pagi hari ini.Zhao Ze Yun adalah nama Kakek Tua dengan aura merah itu, ia adalah Tetua pada Sekte Pedang Merah.*Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, dua sahabat sejati yang sejak kecil tumbuh dan berlatih bersama di Sekte Pedang Naga, Meskipun mereka berasal dari klan yang berbeda. Zhang Ji Ming berasal dari klan "Zhang" yang beraliran Pedang Putih, sementara Zhao Ze Yun berasal dari klan "Zhao" yang beraliran Pedang Merah. Kehadiran mereka telah mengangkat Sekte Pedang Naga menjadi kekuatan dominan di dunia persilatan di Negeri Oriental. Dengan kekuatan yang mereka tunjukkan, mereka berhasil mengalahkan Tetua dari Sekte Golok Hitam yang menganut aliran iblis. Kedua pendekar ini merupakan pilar utama Sekte Pedang Naga.Pada akhirnya Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, mereka berdua menjadi Tetua di Sekte Pedang Naga, dan memi
“Iya! Ini adalah Pedang Putih Pembalik! …”“Kau dan aku akan mati bersama, Zhao Ze Yun! Hiyaa!”Seketika bola cahaya besar justru membalik ke arah Zhao Ze Yun, dan …BLARR!!!Bola cahaya hasil dari pertumbukan Pedang Putih dan Pedang Merah meledak mengguncang udara memancarkan sinar terang yang membutakan mata, tepat di hadapan wajah dari Zhao Ze Yun.Tubuh Zhao Ze Yun terhempas jauh, melintasi langit biru seolah menjadi bintang jatuh dengan wajahnya terlihat terbelalak saat ia merasakan kekuatannya sendiri yang menghancurkannya. Tubuhnya akhirnya jatuh bebas, menyisakan kebekuan dan kehampaan di udara.“Tidak ku sangka, Kakek tua licik itu, memanipulasi Pedang Putihnya dengan Pedang Putih Pembalik. Sehingga justru jurus ku sendiri yang berbalik menyerangku … .”Terlihat pula tubuh dari Zhang Ji Ming yang terhempas berlawanan arah dari hempasan tubuh Zhao Ze Yun, rambut putihnya terurai, wajahnya pucat seputih kapas, tubuhnya rapuh tanpa daya terkena tekanan gelombang di udara.Pedang
“Ha ha ha! Akhirnya aku bisa mendapatkan ikan-ikan ini.”Terlihat Zhang Ji Long yang berjalan dengan bangganya sembari membawa ikan hasil tangkapannya, ia selama tiga jam berusaha menangkap ikan dalam kolam kehidupan dan akhirnya berhasil menangkap tiga ikan dengan menggunakan pedang kayunya. Setelah itu ia membakar ikan dengan kayu-kayu yang telah disiapkan sebelumnya oleh Zhang Ji Ming sebelum tewas.Setelah merasa kenyang Zhang Ji Long lalu pergi untuk mencari udara segar di luar gua, namun ia merasa terkejut karena sekarang pintu keluar gua itu sudah tertutup oleh reruntuhan puing-puing batu yang menutupi pintu keluar gua, menghalangi jalan yang biasa ia lewati untuk keluar gua. Tatapan kebingungan dan kecemasan muncul di wajahnya, saat ia melihat jalan keluar gua itu.“Bagaimana aku bisa keluar dari gua ini?”***Satu tahun berlalu …Terlihat telapak tangan Zhang Ji Long sedang menarik sebuah batu yang menempel pada lemari, sebuah ruangan tersembunyi tersingkap dari balik lemari
Melihat celah yang terbuka, wajah dari Zhang Ji Long tampak tersenyum lebar saat ia merasakan angin segar menyapa kulitnya. Ia langsung bergegas menerobos celah dari batu besar yang selama ini menutupi gua dengan perasaan lega dan bahagia. Ia melangkah keluar dari gua, memasuki dunia yang luar biasa dan memancarkan semangat baru.“Akhirnya aku bebas!!!”Zhang Ji Long meluapkan kebebasannya dari Gua dengan berteriak keras yang menggema sampai jauh, suara teriakannya penuh kegembiraan membelah udara seperti deru sang elang yang memenuhi langit, menandakan kemenangan yang menggelegar dan semangat yang tak terbendung. Tangannya diterjang angin saat ia merentangkan lengan ke atas, merayakan kebebasan dan keberhasilannya.Tak lama, terlihat Zhang Ji Long yang sudah bersiap untuk meninggalkan Gua yang telah ia tempati selama tiga tahun, tubuhnya terlihat sangat kuat dan berotot. Ia terlihat setengah telanjang karena semua pakaian yang diberikan oleh Kakeknya sudah terlalu kecil untuknya. Ia
Seorang pria muda berteriak kepada Zhang Ji Long, pria berjubah hijau bertampang pas-pasan itu berdiri di sisi sungai, rambut hitamnya tergerai tertiup angin. Ia dengan wajah penasarannya melihat Zhang Ji Long berenang sampai di sisi sungai dan naik ke permukaan untuk berdiri. Terlihat seorang anak kecil sangat tampan berkulit putih cerah dengan otot keras, rambut panjangnya terlihat basah tidak beraturan, wajahnya yang polos melihat takjub ke arah pria muda itu."Kamu siapa? Aku baru kali ini melihat anak kecil seperti mu di desa ini.""Aku Ji Long."Dengan wajah polosnya Zhang Ji Long memperkenalkan dirinya tanpa menyebutkan nama klan "Zhang". Ia tahu bahwa klan nya pasti sedang dalam intaian musuh-musuh dari sekte Pedang Putih, setelah melihat kakeknya yang diserang oleh kakek beraura merah. Oleh karena itu ia menyembunyikan identitas klan nya."Ji Long? Kamu berasal darimana?""Dari sana."Jari telunjuk Zhang Ji Long mengarah ke atas Gunung Es."Hmm, kamu pasti anak yang di jual
Tak lama kemudian, Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying dengan kepala tegak, keluar dari rumahnya. Langkah kakinya mantap dan penuh keberanian, meski wajah mereka terlihat tegang. Mereka sudah bersiap menghadapi apapun yang akan terjadi."Cepat serahkan tanaman ajaib itu?! Para pendekar kami sangat membutuhkan tanaman itu!" teriak Zhao Ze Ling."Kami hanya seorang Petani, Tuan Pendekar! Kami tidak tahu dimana tanaman ajaib itu!" jawab Lu Chen Yuan."Jangan bohong! Aku tahu Lu Chen Wei tinggal di rumah ini!""Ayahku, Lu Chen Wei, sudah pergi dari rumah ini. Aku tidak tahu keberadaannya sekarang!"Zhao Ze Ling berjalan perlahan menghampiri Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying, lalu ia menghunuskan pedangnya."Kalau kalian tidak mengatakan dimana tanaman ajaib itu, maka kalian berdua akan mati di tanganku!""Kami benar-benar tidak mengetahui dimana tanaman ajaib itu, Tuan Pendekar. Ayahku Yang menyimpannya."Zhao Ze Ling lalu mengarahkan mata pedangnya menempel pada leher Lu Jia Ying."Katakan dimana ta
"Selesai Guru! Apakah aku lulus ujian?"Wajah Lu Chen Feng terlihat sangat terkesima, matanya terbelalak dengan rahang mulutnya yang terus terbuka lebar. Ia terkejut melihat Zhang Ji Long berlari mengelilingi lapangan kosong sebanyak sepuluh putaran dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat mengagumkan. Setiap langkah kakinya memancarkan energi yang sangat kuat, dan serangkaian gerakan tubuhnya terlihat begitu ringan. Lu Chen Feng bisa merasakan getaran kekuatan yang luar biasa saat Zhang Ji Long melintas di dekatnya, seperti angin kencang yang membelah langit, membawa semangat dan kehebatan yang melampaui batas manusia."Iya Ji Long, ka-kamu lolos.""Hanya dalam hitungan sepuluh kali ruas jari tangan kananku, anak itu sudah bisa menyelesaikan ujian berlari sepuluh putaran. Luar biasa juga anak ini … ," gumam Lu Chen Feng."Padahal aku baru sedikit saja mengeluarkan kekuatanku Guru, tapi sudah lolos he he."Seketika lutut Lu Chen Feng melemah ketika mendengar ucapan dari Zhang Ji Long