Home / Pendekar / Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih / BAB 6. Sendiri di Gua Gunung Es

Share

BAB 6. Sendiri di Gua Gunung Es

Author: Hudi
last update Last Updated: 2023-07-07 17:43:42

“Ha ha ha! Akhirnya aku bisa mendapatkan ikan-ikan ini.”

Terlihat Zhang Ji Long yang berjalan dengan bangganya sembari membawa ikan hasil tangkapannya, ia selama tiga jam berusaha menangkap ikan dalam kolam kehidupan dan akhirnya berhasil menangkap tiga ikan dengan menggunakan pedang kayunya. Setelah itu ia membakar ikan dengan kayu-kayu yang telah disiapkan sebelumnya oleh Zhang Ji Ming sebelum tewas.

Setelah merasa kenyang Zhang Ji  Long lalu pergi untuk mencari udara segar di luar gua, namun ia merasa terkejut karena sekarang pintu keluar gua itu sudah tertutup oleh reruntuhan puing-puing batu yang menutupi pintu keluar gua, menghalangi jalan yang biasa ia lewati untuk keluar gua. Tatapan kebingungan dan kecemasan muncul di wajahnya, saat ia melihat jalan keluar gua itu.

“Bagaimana aku bisa keluar dari gua ini?”

***

Satu tahun berlalu …

Terlihat telapak tangan Zhang Ji Long sedang menarik sebuah batu yang menempel pada lemari, sebuah ruangan tersembunyi tersingkap dari balik lemari itu. Di dalam ruangan itu terdapat ulat-ulat yang menempel pada dinding gua, Zhang Ji Long melangkah masuk dengan matanya terfokus pada salah satu ulat yang bergerak lambat, ia lalu meraih ulat itu dan membawanya ke dekat bibirnya dan memasukkan ulat tersebut ke dalam mulutnya untuk dimakannya mentah-mentah.

"Walaupun tidak selezat ikan, ulat ini sangat berguna untuk kekuatan fisik ku. Dan memang aku bisa merasakannya. Tubuhku semakin hari semakin kuat."

Ulat Gua itu merupakan hewan langka yang bisa mempercepat proses kualitas tulang seorang Pendekar Kultivator, menjadi rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak Pendekar Kultivator lainnya. Khasiatnya adalah biasanya seorang Pendekar pemula membutuhkan waktu selama puluhan bahkan ratusan tahun untuk mencapai kualitas tulang tingkat ke-9, kualitas tertinggi di adunia fana. Namun, dengan memakan Ulat gua ini sekali sehari secara teratur yang ditambah latihan fisik maka hanya akan membutuhkan waktu tiga tahun saja.

Selama satu tahun berada di Gua Gunung Es ini, Zhang Ji Long telah berlatih fisik sesuai dengan kitab yang ia baca di ruangan almarhum Kakeknya. Ia melakukan latihan fisik yang keras, mengangkat bebatuan es, berlari di sekitar gua, dan melakukan latihan keseimbangan. Keringatnya membasahi tubuhnya, dan otot-ototnya semakin kuat. Ia juga mempraktikkan gerakan pedang yang dipelajari dari kitab Kakeknya, mengulanginya berulang-ulang hingga menjadi sempurna.

Banyak kitab-kitab yang diwariskan oleh Zhang Ji Ming kepada cucunya Zhang Ji Long, diantaranya adalah kitab berlatih fisik Sekte Pedang Putih, kitab jurus pedang dari Sekte Pedang Putih, kitab berlatih tenaga dalam Sekte Pedang Putih, ada juga kitab tentang berbagai macam pedang dari Sekte Pedang Putih dan yang lainnya.

Terlihat Zhang Ji Long dengan sekuat tenaga sedang mencoba menggeser salah satu batu besar yang menghalangi jalannya keluar dari gua Gunung Es, otot-ototnya tampak mengeras dengan tubuhnya yang bergetar. Namun, batu besar itu tidak bergerak sama sekali.

Batu-batu di Gunung Es ini bukan batu biasa, beratnya bahkan sepuluh kali lipat dari batu biasa.

"Ahk! Kenapa batu-batu di gua ini sangat berat sekali. Aku bahkan tidak bisa sedikitpun untuk menggesernya."

Zhang Ji Long dengan napas tersengal-sengal menatap ke arah pintu keluar gua yang tertutup rapat oleh puing-puing batu besar. Wajahnya penuh kekecewaan dan dengan langkah berat, ia akhirnya meninggalkan pintu keluar, memutuskan untuk beristirahat dahulu dan berlatih fisik kembali.

Setiap hari Zhang Ji Long berusaha untuk menggeser batu besar itu, namun belum ada pergerakan sedikitpun dari batu besar itu. Ia sudah merasa bosan berada di dalam gua sepi ini sendiri. Hatinya rindu akan cahaya matahari, angin lembut, dan pemandangan yang indah. Ia menginginkan petualangan dari kehidupan di luar sana yang belum pernah ia jelajahi.

"Aku sudah sangat bosan berada di dalam Gua ini! Aku sangat ingin pergi dari Gua ini ... ."

"Dari yang aku baca dari kitab tentang keindahan negeri Oriental, aku tahu, aku pasti akan sangat senang untuk menjelajahi Negeri ini."

***

Pada suatu hari Zhang Ji Long kembali merasakan hawa dingin dan hawa panas pada tubuhnya yang datang silih berganti, ketika ia sedang terlelap tidur. Ia tiba-tiba merasakan hawa dingin yang menusuk tulangnya, membuatnya menggigil. Namun, seketika itu juga, hawa dingin digantikan oleh hawa panas yang membara, membuatnya berkeringat.

"Long Er … Anakku … ."

Tiba-tiba Zhang Ji Long mendengar suara wanita yang sangat lembut memanggil namanya dengan penuh kasih sayang dan menyebutnya sebagai anaknya.

"Si-siapa kamu? … Kenapa kamu tahu namaku? Dan kenapa memanggil ku sebagai anakmu."

"Aku ibumu … ."

"Ibu? … Ibu ku mati ketika melahirkan aku … Kamu tidak mungkin Ibuku … ."

"Hati-hati pada penyihir, anakku … ."

"Penyihir? … penyihir itu apa?"

"Aku Ibumu … ."

Seketika Zhang Ji Long membuka mata dengan penuh keterkejutan, ia terbangun dari tidurnya. Tubuhnya basah oleh keringat yang menetes dari setiap pori-porinya, membentuk jejak-jejak kegelisahan yang terpancar dari wajahnya.

"Ternyata aku hanya bermimpi. Tapi, apakah tadi benar Ibuku yang hadir dalam mimpiku. Dan apa itu penyihir?"

Dalam benaknya, ia bertanya-tanya apa benar yang tadi ia lihat di dalam mimpinya adalah ibunya dan apa itu penyihir? Dalam kitab-kitab yang ia baca, tidak pernah menemukan satu kata pun tentang penyihir.

***

Terlihat Zhang Ji Long sedang berusaha melakukan meditasi sesuai arahan dari kitab tenaga dalam Sekte Pedang Putih, ia duduk dalam posisi sila dengan tubuh yang tegak, matanya terpejam dalam konsentrasi. Ia perlahan mengambil napas dalam, membiarkan napasnya mengisi paru-parunya dengan udara segar gua yang terasa sejuk mencoba menyerap energi alam dari gua ini untuk menambah dan meningkatkan energi vital dalam dantiannya.

Namun, meditasi itu terasa sia-sia. Zhang Ji Long yang terduduk sila wajahnya tampak kecewa, mencoba merasakan energi alam di gua itu tetapi tak ada sedikitpun energi alam yang ia serap. Ia merasakan kekosongan dalam dantiannya, seperti menghembuskan napas ke dalam kekosongan yang tak terisi.

"Kenapa aku selalu gagal dalam menyerap energi? Rasanya cara meditasi yang diajarkan dalam kitab ini semuanya telah aku ikuti dengan baik.”

***

Semakin lama kekuatan fisik dari Zhang Ji Long terlihat semakin kuat dan berotot, kulitnya terlihat berkilau sehat, dipenuhi dengan tanda-tanda kekuatan yang berkembang. Ia juga tampak penuh vitalitas setelah mengkonsumsi ulat gua langka setiap harinya yang memberi efek yang luar biasa pada kualitas tulangnya.

Pada suatu hari Zhang Ji Long bahkan berhasil sedikit menggeser batu besar yang menghalangi jalan keluarnya dari Gua Gunung Es ini, memberikan harapan baru untuk dirinya bisa keluar dari dalam gua ini yang akan memberikannya kebebasan.

***

Tiga tahun berlalu semenjak kematian Zhang Ji Ming kakek dari Zhang Ji Long.

Di dalam ruangan Ulat Gua langka, terlihat Zhang Ji Long yang sedang memakan ulat terakhirnya. Ia lalu pergi berjalan dengan langkah mantap menuju pintu keluar gua. Matanya terfokus pada batu besar yang tersisa, harapan terpancar dari wajahnya saat ia meraih batu tersebut, siap untuk menggeser batu besar ini dengan seluruh kekuatannya.

“Hanya tinggal menggeser batu besar ini, maka aku akan bisa keluar dari gua ini … .”

“Hiyaaa!”

Dalam keheningan, Zhang Ji Long berteriak dan memusatkan kekuatannya untuk menggeser batu terakhir. Terdengar gemuruh lembut saat batu itu bergeser perlahan, membiarkan sinar matahari menyusup ke dalam gua yang sebelumnya tersembunyi dalam kegelapan. Cahaya terang memenuhi gua, menerangi setiap sudut dan memberikan harapan akan kebebasan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 61. Mencari Petunjuk

    Guru Zi Feng merasa bahwa untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan dan mencegah pelaku sebenarnya curiga, dia harus tetap memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi dia yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat dalam menjaga keadilan dan mengungkap pelaku sebenarnya.Guru Zi Feng menyampaikan hukuman dengan suara lembut, dan para siswa, termasuk Li Wei dan teman-temannya, merasa lega mendengar kata-kata selanjutnya."Saya tahu bahwa ini adalah langkah yang tidak adil, tetapi ini adalah keputusan yang perlu kita ambil untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan. Hukuman ini hanya untuk berpura-pura, agar pelaku sebenarnya tidak curiga," ujarnya dengan penuh kebijaksanaan.Li Wei, yang awalnya merasa kecewa oleh hukuman yang diberikan, sekarang merasa lega karena dia tahu bahwa Guru Zi Feng berada di pihaknya. Dia bersama dengan teman-temannya mengangguk sebagai tanda penghormatan kepada guru mereka.Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia juga merasa

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 60. Siapa Dalangnya?

    Ketika Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia hendak berjalan kembali menuju Guru Zi Feng untuk melaporkan kerusakan taman, Li Wei tiba-tiba menghentikan mereka dengan suara tenang. Dia tampak berusaha membela diri."Benar, bukan kami yang merusak taman ini," ucap Li Wei menjelaskan dengan wajah serius. "Kami baru saja dihukum oleh Guru Zi Feng. Kenapa kami harus mencari keonaran lagi? Kami tahu bahwa taman ini sangat berharga bagi guru kita."Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Li Wei. Mereka menyadari bahwa Guru Zi Feng memang baru saja memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Tindakan merusak taman yang indah ini pasti akan menambah kesulitan dalam kondisi mereka.Namun, Zhang Ji Long tetap tegas. "Kami mengerti itu, Li Wei, tetapi kami juga memiliki kewajiban untuk melindungi dan merawat taman ini. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kami harus memberi tahu Guru Zi Feng tentang kerusakan ini. Biarkan dia yang menentukan apa yang

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 59. Taman yang Rusak

    Siang hari di Taman rahasia bagaikan pagi karena kabut putih yang lembut dan berembun menyelimuti setiap sudutnya.Kabut putih yang lembut dan berembun memberikan suasana ajaib kepada Taman Rahasia pada pagi yang cerah ini, seakan-akan dunia di dalam taman ini telah merembes keluar dari mimpi, kabut itu menjalari setiap batang tanaman dengan lembut, memberikan sentuhan kelembutan pada daun-daun yang diberkahi dengan tetesan embun. Cahaya matahari yang berusaha merayapi kabut tersebut menciptakan perpaduan kontras yang memukau, menciptakan panorama yang begitu memesona dan menenangkan, di tengah pesona kabut yang mengambang, aroma bunga-bunga taman pun semakin terasa. Setiap kelopak bunga menjadi seperti lukisan alami yang dilengkapi dengan detail embun yang gemerlap, dengan kabut lembut itu juga memberi kesan misterius pada patung-patung kecil yang tersebar di seluruh taman, seolah-olah memberi jiwa pada benda-benda bisu tersebut. Melangkah perlahan di lorong-lorong taman adik dari

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 58. Catatan Bahan Dapur

    "Maafkan kami, Tuan Pendekar, kami tidak menyadari siapa Anda sebenarnya," ujar Li Wei dengan suara penuh penyesalan kepada Zhao Ze Ling, mengakui ketidak pahaman mereka terhadap identitas sebenarnya.“Kami bersedia menerima konsekuensi dari perbuatan kami,” ucap Li Wei dengan rendah hati, menunjukkan kesiapan untuk menghadapi akibat dari tindakan mereka.“Biasanya aku akan langsung membunuh orang-orang bodoh seperti kalian!” gertak Zhao Ze Ling dengan tatapan tajam yang membuat udara terasa tegang, mengisyaratkan ancaman nyata atas tindakan kelompok "Lima Bayangan Malam"."Namun, kalian beruntung hari ini. Kalian tidak akan merasakan dampak dari ketidaktahuan dan kelancangan kalian, karena aku akan memberikan kalian kesempatan untuk menebus kesalahan ini," lanjut Zhao Ze Ling dengan suara dingin.“Aku kagum dengan keberanian kalian. Akan aku masukkan kalian ke dalam Sektek ku sebagai ‘Murid Luar’,” ucap Zhao Ze Ling dengan suara tegas, memberikan penghargaan atas keberanian mereka sa

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 57. Ketua Pengurus Perpustakaan

    Sementara itu, Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long tampak mengelilingi Perpustakaan yang terlihat sangat berantakan itu, bekerja sama dalam usaha untuk merapikan kerusakan yang terjadi semalam. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap Sekte Pedang Merah, mereka saling berkoordinasi dalam membersihkan, memperbaiki, dan mengatur kembali buku-buku serta artefak berharga yang tersebar. Meskipun situasi yang mereka hadapi tidak mudah, semangat mereka untuk menjaga integritas perpustakaan dan menghormati nilai-nilai sektenya tidak pernah pudar, membuktikan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan yang sulit.Zhao Fang Jia, dengan pandangan yang tajam dan hati yang penuh tekad, juga menyempatkan diri untuk mengamati secara rinci setiap sudut perpustakaan, mencari petunjuk yang mungkin bisa membantu mengungkapkan penyebab dari peristiwa semalam. Meski tidak memiliki bukti konkret, dia berusaha menggunakan nalurinya sebagai penjaga perpustakaan untuk melihat tanda-tanda atau pe

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 56. Kejutan di Perpustakaan

    Keesokan pagi tiba dengan kilatan kejutan yang melukiskan ekspresi wajah Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long. Mata mereka memandang ke sekeliling perpustakaan yang biasanya rapi dan tertata dengan penuh keterkejutan. "A-apa yang terjadi di sini?" gumam Zhao Fang Jia dengan suara gemetar, ekspresi kebingungannya semakin menguat saat ia mengeluarkan kata-kata tersebut. Matanya terus bergerak dari satu sudut perpustakaan yang berantakan ke sudut lainnya, mencoba menggambarkan dalam pikirannya apa yang mungkin telah terjadi semalaman, dengan suaranya terdengar lemah, mencerminkan kekagetan dan kebingungannya yang mendalam atas perubahan dramatis yang terjadi pada tempat yang biasanya ia jaga dengan sepenuh hati. Bibirnya sedikit bergetar, menandakan kegelisahan yang sulit diungkapkan, tergambar betapa ia merasa terkejut dan sedih melihat perpustakaan yang begitu dihormatinya dalam keadaan seperti ini, dan kerinduannya untuk mencari tahu penyebab dari peristiwa tak terduga ini.Sementara i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status