Ujian tinggal sebentar lagi, salah satu pendekar yang lulus adalah Midan. Ahli bela diri Midan, merupakan salah satu pengguna serangan jarak jauh, senjatanya adalah panah. Namun yang unik, panahnya dilengkapi dengan mana jadi dia adalah penyerang dengan sihir yang kuat, dan mampu mengintegrasikan serangan jarak jauh dengan ultimate damage yang besar melalui sihirnya.Midan, dia sanggup menyatukan antara serangan jarak jauh dan pengendalian dari energinya. Energi yang menyelimuti anak panah yang melesat mampu menembus pertahanan Array dan membuat goresan dalam pada kotak baja.Midan pun dinyatakan lulus.Cukup lama setelah Midan lulus para pendekar sedikit yang lulus kembali, karena lebih banyak yang gagal setelah Midan.Namun akhirnya, menyusul beberapa ahli bela diri yang lain baik itu pengguna pedang maupun pengguna senjata lainnya yang mampu menggores kotak baja. Artinya, tentu saja mereka ada pada kondisi memiliki tingkat kekuatan 6 atau 7. Mereka sudah pasti sudah berlatih sangat
Kota Prisma teramat ramai sebagai pusat dari benua Orpris. Apalagi, tempat ini dijadikan tempat untuk pusat dari seluruh rangkaian tes untuk menjadi Pasukan Langit. Pendekar putih dari seluruh benua pun datang dan ingin mengikuti tes. Orang biasa dan bangsawan pun datang untuk melihat dan mendukung para pendekar.Hal ini karena, para pendekar yang sedang direkrut untuk Pasukan Langit akan menjadi tameng utama, jika memang pasukan kegelapan datang dan ingin menguasai dunia ini sekali lagi.Pergerakan pasukan gelap memang sudah mulai tercium oleh intelejen dari seluruh benua. Gerakan mereka cukup licin dan sulit untuk ditangani.Aji duduk di sebuah kedai makan yang cukup ramai, di salah satu meja dia sendirian dan memesan makanan. Aji terus berpikir bahwa masuk menjadi Pasukan Langit tidaklah salah, dengan otoritas Pasukan Langit selanjutnya, maka hal itu mudah untuk mengumpulkan para pendekar yang bisa membantunya menumpas pasukan Lord Demon.Aji kembali teringat pengorbanan Ganada dan
”Masih mau melanjutkannya Jinho?” Pemukul Halilntar menepuk-nepukkan telapak tangan kanan dan kirinya, seperti membersihkan debu yang sempat menempel di telapak tangan.Seorang lelaki paruh baya, sekitar 40 tahunan itu pun bangun dari jatuhnya karena adu kekuatan yang baru saja dijalaninya. Dia tersenyum tanda ada kepuasan.”Kamu pikir hanya segitu kemampuanku? Aku baru saja melihat alur kekuatanmu sehingga aku tak akan tertipu lagi olehmu.””Kamu selalu saja bicara omong kosong. Sekarang maju dan keluarkan semua kemampuanmu, aku ingin melihat apakah kamu bisa menahan serangan pukulanku!” Pemukul Halilintar kini kembali bersiaga, dan mempersiapkan energi tipis di sekujur tubuhnya.”Bersiaplah!” Jinho mundur dua langkah dan melebarkan rentangan kedua tangannya ke sisi masing–masing. Dia bersiap kembali, di depan kedua telapak tangannya muncul seperti portal kecil lingkaran hole magic.Kedua tangan Jinho masuk ke masing-masing lubang energi tersebut. Jinho menarik sebuah senjata, dari m
Matahari mulai memanggang alun-alun, tempat para peserta tes Pasukan Langit yang tersisa dan lulus dari tes pertama. Jumlahnya ada seribu dua orang saja.Matahari baru mulai naik dari peraduannya, seribu lebih orang itu yaitu peserta tes Pasukan Langit yang akan mengikuti tes kedua. Mereka akhirnya berkumpul seluruhnya di alun-alun kota Prisma. Mereka lengkap membawa perlengkapan mereka baik itu perlengkapan dari penyihir, artefak, senjata dan apa saja yang biasa mereka gunakan dalam setiap perjalanan mereka.Perlu diketahui, bahwa setiap benua memiliki tempat stasiun sendiri–sendiri. Jadi, saat tes pertama kemarin berakhir. Beberapa peserta bisa pulang dengan cepat ke benua asalnya. Di setiap benua dibangun beberapa stasiun teleportasi, hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan artefak yang disusun dengan baik oleh orang yang ahli dalam sihir, artefak dan support. Mereka merancang mesin teleportasi.Perpindahan ini mengharuskan memiliki frekuensi yang sama, sehingga bisa dilakukan pe
Dua orang lainnya mendekati Aji, mereka adalah Lao dan Gayatri.”Sudah kubilang. Kita pasti bertemu lagi, Aji,” Lao mendekati Aji dan Barsha, bersama dengan Gayatri. Mereka berempat, sedangkan yang lain sudah saling berkumpul dan masing – masing sudah berkelompok.Totalnya ada 40 kelompok, kelompok paling banyak adalah kelompok Nagada. Arion bersama degnan Astro, dan beberapa orang yang lain. Jumlah 1002 orang peserta, yang catatkan ikut dalam tes kedua ini. Mereka semua sudah mendapatkan kelompok yang dibuat dengan proses yang singkat dan sekedar berkumpul.”Waktu kalian habis! Ujian kedua akan segera dimulai. Seperti pada awalnya, aku hanya memerintahkan kalian untuk membuat kelompok atau tim. Hanya saja, itu bukanlah intinya. Misi kali ini adalah bertahan, dan siapapun yang bisa bertahan maka dia akan lulus ujian tes kedua. Ada bersama tim, atau tanpa kelompok!”Jadi, tidak ada gunanya membentuk kelompok? Semua pun bertanya.”Memiliki kelompok itu tentu lebih bagus, di mana kalian
Suasana tak terkendali. Pandangan gelap dan tertutup kabut energi yang dilepaskan ketua Gonan. Namun, hal itu tak berarti bagi mata Gayatri. Dia melihat dengan jelas dari sumber energi yang menyala dari energi internal seseorang.Meski memejamkan matanya, Gayatri dapat melihat pergerakan dari orang lain karena energi itu dapat dirasakannya. Begitupun saat ada para pendekar yang baru saja masuk melalui pintu-pintu di dinding Colosium.Energi berbenturan, artinya sudah ada orang-orang yang ditugaskan melumpuhkan. Terjadi serangan dan benturan. Beberapa energi dari tubuh seseorang nampak terjatuh di lantai, segera ada tim khusus yang masuk kembali dan mengangkat tubuh yang jatuh, untuk dibawa masuk ke pintu dinding Colusium di dekatnya.Inilah makna ujian kali ini, bertahan. Dan, ini adalah ujian pertarungan sungguhan, sparing. Tak tanggung-tanggung, ini pertarungan nyata untuk saling melumpuhkan.”Teman-teman, hati-hati dan perhatikan di sekeliling kalian. Mereka datang dari segala penj
Serangan dari pasukan penguju terus berdatangan, Alicia bersama beberapa orang yang bersamanya. Mereka berjumlah 10 orang, ada Midan di antara mereka. Mereka dapat bertarung imbang, dengan para penyerang yang datang berseliweran bergantian. Para penguji, menyerang dari berbagai sudut dengan pedang kayu.Alicia dengan mudah mampu mengembalikan penglihatan, dia mengangkat pedangnya ke atas, dan jarak pandang mereka tak terganggu oleh kabut sama sekali.Woosshhh!Jarak 10 meter di depan dan di belakang mereka bersih dari kabut energi, itu adalah barier untuk menghilangkan serangan sihir. Jadi, selama mereka berada di dalam lingkaran penghapus sihir itu, mereka dapat melihat musuh mereka.Meskipun begitu, para assassin yang ditugaskan untuk melumpuhkan, tetap saja memiliki kemampuan yang kuat sehingga mereka harus berjuang habis-habisan untuk bertahan. Meskipun terang, lawan mereka juga banyak dan mengincar mereka yang paling lemah.Alicia kesulitan melindungi yang lain, meskipun sudah b
Serangan mulai kendur oleh para penyerang, para penyerangpun yang bertugas mulai kelelahan. Para peserta pun demikian, energi mereka terkuras karena mereka bertahan dari serangan, sekaligus memusatkan energi untuk merasakan arah serangan yang datang pada mereka.Pertempuran dalam kabut sudah berlangsung selama dua jam, kelelahan mulai terjadi. Alicia dan Midan, serta rekannya masih bertahan. Arion dan Astro juga dengan beberapa orang di timnya masih bertahan, di pihak lain pun demikian.Nagada bertahan pula dengan timnya, tersisa lima orang dan mereka mampu terus memberikan pukulan pada penyerang. Mereka mampu menghalau setiap serangan dari penyerang, dari semua sisi.Di sisi lain, Aji menghalau serangan yang menuju kearahnya. Dia merasa bahwa tiga orang di di dekatnya mampu bertahan tanpa dirinya. Mereka semua memiliki kualifikasi yang baik dan kemampuan yang tinggi.Serangan dari atas, pedang kayu menyabet. Aji menangkisnya dengan tangan kanannya, pedang kayu terhalang dengan energi