Share

Impian yang terenggut

Aku turun dari bis lalu menuju lobby hotel dengan mengeratkan jaket tebal yang membalut tubuh gagahku. Suhu sedang sangat dingin malam ini karena berada di angka 8 derajat. Itu artinya musim gugur akan segera berakhir dan berpindah ke musim dingin.

Sama seperti perjalanan hidupku, yang sebentar lagi akan memasuki babak baru dengan profesi sampingan baru pula.

Hotel yang dipesan Minaki adalah hotel berbintang empat dengan lapis kenyamanan dan keamanan yang terjaga.

"Silahkan, tuan. Mari ikuti saya."

Aku mengikuti petugas hotel. Setelah aku masuk lift sendirian, penjaga menekan angka lantai tujuanku dan mengangguk sopan.

"Selamat menikmati malam terbaik anda di hotel kami."

Aku sedikit ambigu dengan ucapannya.

"Malam terbaik?" Aku mengangkat kedua alis lalu menggeleng. "Dia pikir aku mau begituan?"

Setelah pintu lift terbuka, aku melangkah menuju kamar 2502 yang berada di dekat lift. Mengetuk pintunya perlahan, lalu menampilkan Minaki yang lain dari biasanya.

Duduk di atas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status