Share

Dua puluh : Cinta Pertama

Jasmine menyibakkan selimutnya dan duduk ditengah temaram kamarnya. Jam dinding kamarnya sudah menunjukkan hampir jam dua belas malam, namun ia tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun. Ia mengambil botol minum di meja dan meminumnya banyak-banyak. Ia kembali duduk di tepian tempat tidurnya dan menghela nafas panjang beberapa kali.

“Ini akibatnya kalau berbohong,” gerutunya sambil kembali memukul-mukul dadanya. Ia yakin jantungnya belum pernah berdebar sekencang ini atau selama ini. Bahkan saat pertama kali berpacaran dengan Akmal sekalipun.

Jasmine tertegun.

Kalau dipikir-pikir, bukan kebohongan-kebohongannya yang membuat jantungnya bermasalah. Jasmine memegang kepalanya ngeri. Yah, ia tahu benar kapan dan siapa yang membuat jantungnya mulai berdebar sekencang ini.

“Ya, Tuhan. Apa yang harus kulakukan?”

 Jasmine mengipas-ngipasi wajahnya yang terasa membara. Ia menghela nafas panjang beberapa kali, berusa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status