“Siapa yang menyebabkan kekacauan ini?" tanya pria itu.Saat Warrick mengetahui siapa yang datang, dia pun terkejut. "Ini benar-benar kau, Jaxon si Hebat! Aku tadi hanya berjalan-jalan di sekitar sini. Ini semua hanya kesalahpahaman."Tadinya, Jaxon sedang diundang bersenang-senang di bar karaoke dekat Johnsbury Bistro. Dia merasa tidak enak hati kalau tidak membantu Waylon mengingat keluarga Waylon sudah banyak membantunya. Dengan pertimbangan itu, akhirnya dia memutuskan untuk datang dan memeriksa yang terjadi."Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? Waylon, kau tidak terluka, kan?" tanya Jaxon."Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir."Waylon menghampiri Jaxon dan memberikan sebatang rokok, sementara dia sendiri membantu menyalakan korek.Baru beberapa kali Jaxon mengisap rokoknya, dia menjatuhkannya ke lantai dan air mukanya berubah drastis."Saudaraku, ada apa?" tanya Waylon terheran."Andaa... Anda ada di sini?" tanya Jaxon dengan tatapan mata tertuju pada Gerald yang masih duduk
Sikap hormat Jaxon pada Gerald mengejutkan mereka semua, terutama Xella yang saat ini melihat Gerald dengan raut wajah yang sangat berbeda. Dia sempat mengira bahwa Gerald hanya mengenal orang-orang dengan status menengah. Dia tidak mengira bahwa Gerald juga mengenal orang sehebat Jaxon. Ditambah lagi, Jaxon menghajar tanpa ampun orang-orang yang berencana akan mencelakai Gerald.“Sungguh sebuah kebetulan! Kalau bukan kamu yang datang, aku pasti sudah dipukuli,” kata Gerald dengan senyum tipis di wajahnya. Gerald sudah bisa menduga dari gelagat Waylon. Ternyata tebakannya benar bahwa ini semua sudah diatur sedemikian rupa oleh Waylon. Pantas saja Waylon dan Milo tertawa-tawa saat keluar dari kamar mandi, tepat sebelum semua kekacauan ini terjadi.Jaxon hanya mengangguk pelan menanggapi perkataan Gerald. Sungguh acara makan siang yang aneh dan tidak terduga, Gerald merasa kenyang seketika.Adapun Fransesca, setelah melihat Waylon dipukul sedemikian rupa, dia tidak lagi berselera me
Setelah Gerald pergi, Xella kembali masuk secara diam-diam dan berdiri di samping Fransesca dan Cindy. Dia mendengar semua percakapan antara ibu dan anak itu."Apa yang terjadi di bar karaoke?" tanya Xella menyahut."Oh! Jadi kami pergi ke bar karaoke beberapa waktu yang lalu untuk bersenang-senang. Seorang teman kami memprovokasi beberapa orang di sana hingga menyebabkan pertengkaran dengan Louie dari keluarga Lourdes, pemilik perusahaan tambang di Serene County. Saat itu, bahkan Douglas yang hebat pun ketakutan setengah mati. Louie bahkan menyuruh pada gadis untuk tetap tinggal di bar dan menemaninya minum.”“Apa? Cindy! Kenapa kamu nggak pernah cerita soal ini?” yang Fransesca tahu adalah Gerald mengundang putrinya untuk makan bersama. Dia baru tahu konflik yang terjadi hari itu.“Aku takut Mama akan khawatir. Aku akan jelaskan semuanya sekarang. Waktu itu, aku dan Leila menangis karena kami sangat ketakutan. Douglas dan yang lain kabur. Tapi tebak apa yang terjadi berikutnya!”“Lan
“Oh, jangan begitu, Deputi Leia. Kan tidak setiap hari kita melihat Deputi Lacy sebahagia ini. Ditambah lagi dia masih harus mengejar target kuota yang bahkan Presiden bank saja tidak mampu memenuhinya, apalagi dia yang cuma seorang Deputi Direktur," cemooh seorang wanita yang dekat dengan Leia.Leia senang mendengar itu. "Yap, benar! Dia hanya seorang Deputi, tidak mungkin dia punya kehebatan sebesar itu."Lacy hanya membalas ocehan mereka dengan senyum tanpa sepatah katapun.Detik kemudian, seorang wanita paruh baya berlari masuk ke dalam kantor dengan keringat sekujur badan.Melihat itu, para staf di dalam ruangan berseru bersamaan. "Presiden!""Presiden Khan, ada apa? Anda berkeringat!" tanya Leia.Biasanya, Leia mendapatkan perlakuan istimewa dari Presiden Khan karena suaminya. Namun kini wanita itu bahkan tak sedikitpun menoleh padanya. Presiden Khan berjalan menghampiri Lacy seakan dia tidak mendengar pertanyaan Leia."Deputi Lacy, kamu sudah membuat pencapaian yang luar biasa
“Oh, itu tadi Gerald. Setelah kupikir-pikir harusnya kamu lebih mengenal dia daripada aku. Dia pernah mengambil uang sebanyak 90.000 dolar di sini dan dia juga teman baik putriku. Kamu tahu, dia memperlakukan putriku dengan sangat baik!"Semua orang di kantor saling mengenal satu sama lain, itulah kenapa Lacy berkata demikian tanpa ragu sedikitpun."Wow! Dia pasti calon menantumu!" Semua orang merasa sedikit iri. "... Hah? Kamu ini bicara apa? Seolah dia punya kehebatan sebesar itu! Kamu bercanda, kan?" seru Leia."Hahahah! Ya, tentu saja aku bercanda!" jawab Lacy sambil tersenyum sinis.Kata-kata Lacy cukup menusuk hati Leia. Dia merasa marah sampai tidak mampu berkata apa-apa.Bagaimana mungkin kompetitornya bisa memenangkan semua hal? Dia bahkan kalah dari orang yang selalu dipandangnya rendah, yaitu Gerald.Dengan perasaan marah, benci dan iri bercampur menjadi satu, dia sama sekali tidak bisa menerima kekalahan itu dan mulai terisak.***Sementara itu, Gerald baru saja tiba di h
Saat Gerald tiba di toko mobil bekas milik Xeno, terlihat beberapa mobil terparkir di luar. Bahkan dari luar toko Gerald bisa mendengar suara orang sedang berseteru di dalam.Ketika Gerald mendekat, dia bisa melihat pintu kaca sudah pecah. Dua orang yang tidak asing terlihat berada di dalam toko. Mereka adalah gadis dan ibunya yang dia temui di kencan buta!Gerald baru paham alasan tadi Sienna melarangnya datang, rupanya mereka mencarinya!"Berengsek! Itu dia. Dia orang yang memukuli kami!" teriak gadis itu dengan penuh amarah ketika melihat Gerald.Saat gadis itu menunjuk ke arah Gerald, beberapa orang yang tampak seperti kelompok gangster keluar dari toko sambil membawa tongkat. Mereka memiliki tato bergambar naga di sekujur lengan dan tampang yang garang.Sementara itu, Xeno keluar sambil membawa pisau dapur di kedua tangannya. Meskipun kalah jumlah, tetapi dia sama sekali tidak takut.Sekarang mereka semua berada di luar toko. Melihat Xeno memegang pisau, para gangster itu tidak ad
Karena Xeno pada dasarnya adalah orang yang keras kepala, dia pun memarahi ibu dan anak itu, mengatakan mereka berdua bebal dan tidak tahu diri. Akhirnya Quazzie pun memanggil bala bantuan, yaitu para gangster. Keadaan menjadi semakin kacau ketika mereka merusak pintu kaca toko. Saat itu Xeno sedang pergi ke dapur untuk mengambil pisau. Karena itulah dia tidak bisa mengangkat telepon dari Gerald. Dia juga tidak ingin Gerald terlibat dalam masalah ini."Jadi siapa sebenarnya si Quazzie ini?" tanya Gerald. Pasalnya, Xeno sudah mengalami kerugian dan itu membuat Gerald sangat marah. Tidak peduli yang akan terjadi, Gerald pasti akan memberinya pelajaran."Dia adalah seorang gangster yang juga memiliki toko mobil bekas. Bulan lalu, dia menuduh Xeno merebut pelanggannya dan melanggar aturan. Dia lalu datang untuk membuat keributan, untungnya para pengusaha di sekitar sini datang membela Xeno. Setelah berdebat beberapa saat akhirnya dia pun pergi. Selama ini Quazzie bergantung pada kakak ipa
Mereka bertiga pun kemudian ditutup matanya dan dibawa ke suatu tempat. Ternyata mereka dibawa ke sebuah gedung dan ponsel mereka diambil sebelum kemudian penutup mata mereka dibuka.Xeno benar-benar yakin bahwa orang yang telah merencanakan semua ini tidak lain adalah sepupu Quazzie, Grover.Ini jelas merupakan bagian dari rencana balas dendam Quazzie karena mereka bertiga ditangkap, sementara Quazzie dan anak buahnya tidak. Tidak perlu berpikir keras bagi Gerald untuk memahami rencana mereka.Gerald, Xeno dan Sienna dikunci di sebuah ruangan kecil dan tidak ada satupun dari mereka yang diinterogasi."Bangsat! Kupastikan akan kupatahkan tulang-tulang si berengsek itu kalau bertemu dengannya lagi. Tunggu saja!" umpat Xeno. Yang bisa dilakukan Gerald saat ini adalah menenangkannya. Dia tidak bisa meminta bantuan tanpa HP di tangannya. Zack pasti akan membereskan ini semua seandainya HP Gerald masih ada."Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa yang akan terjadi pada toko kita? Kita su