Share

Menikah?

Penulis: Shanin.H
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-27 18:49:00

~Kamar 22.50

Aku menghempaskan tubuhku kasar keatas kasurku, bahkan aku langsung mengunci pintu kamarku agar tidak ada yang mengangguku. Entah itu nenek atau sikembar akan selalu memintaku menceritakan bagaimana suasa pesta setiap kali aku pulang dari pesta. Tapi kali ini mood ku benar-benar hancur, dan aku tidak ingin diusik. Keadaan dan duniaku berubah 180 derjat. Seperti kayang dan jungkir balik terjadi dalam satu waktu di hidupku. Aku menghembuskan nafas kesal ketika fikiranku kembali membayangkan kabar yang dikatakan pak Ling tadi di lokasi pesta.

Flashback ON

Aku menghampiri pak Ling dan keluarganya, kemudian dengan sopan memberi salam hormat kepada keluarga pak Ling. Pak ling lalu memintaku untuk duduk disalah satu kursi yang masih kosong. Ia berbasa-basi kepadaku terlebih dulu dengan menanyakan apa aku menikmati pesta, tentu saja aku menjawab kalau aku menikmati pesta, padahal aku sudah muak dengan pesta seperti ini sampai rasanya, aku ingin memuntahkan seluruh isi perutku. Memangnya orang akan betah jika selalu makan sayur tanpa garam setiap hari.

"Ona, kau pasti sudah banyak mendengar tentang Noah dariku. Mulai lusa, Noah akan menggantikan diriku bekerja dikantor. Aku sudah terlalu tua bukan? sudah saatnya aku istarahat dan menghabiskan waktuku bersama istriku ini" ucap pak Ling memeluk mesra ibuk Anna. Aku hanya bisa tersenyum pasrah "Baik pak" jawabku tegas. "Noah, ini Ona, dia sekretaris andalanku. Dia sudah melakukan banyak hal untuk perusahaan, jadi aku harap kau bisa bekerja sama dengannya. Begitupun dirimu Ona" ucap pak Ling. Aku langsung memberi salam hormat kepada pak Noah.

"Kek? kenapa sekretaris kakek wanita muda? setauku nih, wanita muda itu ceroboh, dan cuman sibuk mikirin dandanan. Mereka masih memikirkan dunia mereka seperti belanja, uang atau lain halnya. Sayangku Noah, kamu cari saja pengganti Sekretaris, wanita yang lebih dewasa. Aku yakin pekerjaannya wanita yang lebih dewasa itu lebih baik dan efektif" sahut Istri Noah tiba-tiba. Aku terperangah menelan kasar salivaku.

"Hahahaha, Rosie, kau hanya tidak tau betapa cerdasnya sekretaris kakek ini, bukan begitu Chen?" jawab pak Ling dan melihat kearah pak Chen. Jujur saja aku hanya bisa terdiam kaku, sungguh tubuhku bergetar merasakan sensasi baru seperti ini. Ini sama artinya dengan pekerjaanku terancam punah kan.? 

"Hahahah Ona, jangan tegang begitu. Rosie ini tidak terlalu tau soal perusahaan. Dia tidak terbiasa dengan lingkungan perusahaan. Kakekmu benar Rosie, Ona itu wanita yang pekerja keras. Sudah banyak keberhasilan yang diraih Ona dan Kekekmu" jawab pak Chen membelaku. aku langsung menghela nafas lega. Mendengar jawaban itu istri Noah yang bernama Rosie si wanita tidak ada akhlak ini malah memanyunkan bibirnya kesal. 

"Menantuku hanya mencoba menjadi kritis, Ia menilai mana yang baik atau tidak, itu yang membuatku menyukainya" bela nyonya Elisa tersenyum pada Rosie, seperti orang tua yang sedang membujuk anaknya untuk tidak merajuk. Noah memperhatikanku dari ujung kaki hingga ujung kepala? apa yang dia lihat. Aku manusia masih utuh, punya mata, kaki, tangan hidung apalagi. "Baiklah, aku harap kita bisa bekerja sama" jawab Noah tersenyum padaku. "Baik pak" ucapku canggung. Sementara setan disebelahku sudah mengutuki situasi ini, mengapa baru sekarang?setelah aku benar-benar nyaman bekerja dengan pak Ling. Karena secara tidak langsung aku terkadang bisa bercerita dengan pak Ling seperti anak dan ayah.

Flashback off

Argghhhhh, apa aku harus mengirim santet kerumah Noah agar dia sakit dan tidak jadi bekerja diperusahaan, tidak itu ide gila. Hah aku menjadi korban dari film horor yang berjudul 'Boneka Voodoo'. Masih kesal aku membuka gaunnku dan membuang gaunku ke sembarang arah, aku mengganti bajuku dengan piyama tidur dan membiarkan bajuku masuk kedalam celanaku, aku terlalu malas untuk merapikan itu.

Aku hanya mencuci mukaku dengan facial wash dan tidak melakukan skincare malam seperti yang biasa aku lakukan, mengapa? ya karena aku sedang kesal. Nyamuk saja lewat kumakan daripada darahku dihisapnya, memangnya tubuhku ini wadah tempat mencari nafkah. Aku merogoh ponsel dari dalam tas pestaku tadi, mencari no Karin dan menelfonya "Hallo, Karin?" ucapku terdesak saat Karin mengangkat telfon. "Iya, kenapa sih? suaranya teriak gitu?" tanya Karin dengan ucapan yang tidak jelas."Kamu lagi makan?" balasku bertanya. Karin mengatakan ia kesulitan berbicara karena masker diwajahnya sudah kering, saat itu aku langsung menceritakan hal yang aku alami dipesta. 

Sontak Karin berteriak kaget dan tidak peduli dengan masker wajahnya yang sekarang sudah pasti retak "Aghhhh kan aku udah bilang Ona, kabar itu bener dong. Wahhh seru nih. Tiap hari ada vitamin dikantor" oceh Karin. aku menghembuskan nafas kesal "Vitamin apaan?" tanyaku bingung.

Karin tertawa bahagia, apa dia lupa dengan masker wajahnya "Vitamin dong, kan tiap hari bakalan liat wajah tampan Noah. Bayangin itu mata bakalan lihat keindahan makhluk tuhan tiap hari Ona" ucap Karin memuji-muji ketampanan  Noah. Aku memutar bola mataku malas "Dia tidak setampan yang kau fikirkan. Ada janggut halus didagunya, seperti pria yang sudah sangat,sangat,sangat dewasa" aku mengejek Noah. Aku fikir Karin akan setuju denganku, ternyata "Ahhhh maco sekali. Aduhh duh duhh aku nggak kuat Ona. Kapan bulan berganti dengan matahari, mata genitku sudah tidak sabar melihat Noah" jawab Karin.

"Ahh udah deh, maskermu gimana?" tanyaku, sontak Karin terdiam. Sepertinya ia pindah kesuatu tempat "Oh tuhan, Ona sudah dulu ya maskerku sudah retak semua. Wajahku bisa berkerut kalau seperti ini. Kamu sih malah kasih kabar disaat yang tidak tepat" Karin menyalahkanku dan memutuskan telfon begitu saja, "Hallo? hallo. Karin?" ucapku, tapi panggilan itu sudah terlanjur mati.

Aku kembali berteriak frustasi, sampai seseorang mengetok pintu kamarku "Ona? sayang? kamu kenapa?" tanya mamaku. Aku langsung menutup mulutku "Enggak ma, ada kecoa" ucapku beralasan. "Boleh mama masuk?" tanya mamaku dengan hati-hati. Aku melangkah kepintu dan membuka pintu kamarku, mamaku tersenyum dan masuk kedalam kamarku "Kenapa ma?" tanyaku bingung. Wajah mamaku terlihat gusar tidak tenang.

Ia menarik nafas dalam, lalu menatapku sayu "Kamu? kamu baik-baik aja kan nak?" tanya mamaku. Aku mengernyitkan keningku bingung "Ona baik-baik aja ma. kenapa?" aku masih belum paham arah pembicaraan ini "Mama ada masalah?" aku memegang pundak mama. Mamaku menatapku lekat "Mama, mama disindir nenekmu. Kamu ada rencana untuk menikah?" mamaku terlihat ragu saat mengatakan hal ini.

Sontak aku menghela nafas berat, bulu remangku sampai berdiri mendengar pertanyaan ini. Aku seperti berjalan diatas bara api, terasa panas tapi tidak menyakitiku.Karena aku tau mama bertanya ini untuk kebaikanku juga "Ma? ona nggak kepikiran itu. Ona mau fokus ke keluarga ma. Sikembar juga masih sekolah kan ma. Toko roti kita juga nggak setiap hari laku, kadang juga sepi. Lagipula aku nggak niat dekat sama siapapun ma" jawabku tersenyum halus. Mama mengusap pucuk kepalaku "Yasudah, mama ngerti kok. Kamu istirahat ya" ucap mamaku, dan berlalu pergi keluar dari kamarku. 

Aku tidak mau menikah, bahkan mungkin belum siap. Jangankan untuk menikah, memiliki kekasih saja tidak. Orang sepertiku mana mungkin punya waktu untuk hal kekanak-kanakan seperti itu. Lagipula pernikahan bukan jaminan untuk bahagianya sebuah hubungan, meskipun sudah dalam ikatan yang suci seperti itu, manusia terkadang tidak cukup puas. Terlebih entah itu laki-laki ataupun perempuan, mereka merasa setia itu menyakitkan yah? dan memilih untuk mengkhianati pasangan. Itu berat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marrygoldie
tuh mulut istri Noah gak ada saringan apa? seenak jidat lebar ngatain Ona..kzel...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Perbaikan Episode

    Rose sedang memulihkan diri di rumah karena patah tulang ringan. Itu hanya seminggu setelah masa-masa indah, karena Sean terstimulasi oleh hasil akhir ujian tengah semesternya dan mengantarnya ke sekolah. Satu-satunya keuntungan adalah dia memiliki sopir untuk menjemput dan mengantarnya selama cedera. Rose belum beradaptasi dengan kehidupan awal. Dia tidur grogi untuk dua kelas. Dalam keadaan linglung, dia samar-samar merasakan seseorang di depan matanya. Ketika dia membuka matanya, ruang kelas kosong. Hanya Matthew dari Kelas 5 yang berdiri di depannya dan menatapnya dengan cemberut. Rose ingat bahwa Matthew dan Andrew menekannya seperti bukit hari itu, hampir sekarat, dan merasakan lengannya sakit lagi. Dia mendongak dan saling menatap miring. "Mengapa kamu di sini?" Matthew memandang rendah Rose, yang cuek dan frustrasi. Senang melihatnya tanpa jalan memutar, tetapi tidak mungkin. Siapa yang membiarkan dirinya memuk

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Apa Artinya Ini?

    Andri memaksa untuk mengantarkanku menuju Café yang diminta Rosy. Aku sudah menolak karena segan, tapi Andri tetap memaksa. Kebetulan saat itu aku tidak membawa motor, karena Andri yang menjemputku ke rumah dengan mobilnya “Duh, maaf ya An. Nggak biasanya istri atasan aku ngajak ketemuan kayak gini” ucapku.“Iya, udah kamu nggak usah nggak enakkan gitu. Aku juga kadang suka dapat panggilan mendadak dari atasan. Nanti kamu pulang aku jemput yah?” tawar Andri. Aku menggelengkan kepalaku tegas “Nggak usah, aku bisa sendiri kok. Tenang aja!” ucapku. Lagi-lagi terjadi perdebatan kecil, tapi kali ini aku bisa meyakinkan Andri dan dia pun mengalah padaku.Aku melangkah masuk ke dalam café, mataku menyapu setiap sudut café. Aku mendapati Rosy ada di meja tengah, dan ia tengah sibuk melihat ponselnya. “Maaf

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Senam Jantung

    Senam itu menyesakkan, tapi sekarang jantungku malah senam sendiri. Di ruang tamu, dengan langit-langit loteng berhiaskan lampu Kristal. Jendela kaca yang lebar memperlihatkan pemandangan kota malam diluar sana, kini aku duduk di depan Noah. Pria menyebalkan itu tengah serius membaca beberapa file. “Ada yang bisa saya bantu lagi pak? Yang ini sudah selesai!” ucapku. Noah melihat hasil kerja yang aku letakkan di sampingnya “Good, Kau boleh tidur sekarang! Ini sudah larut, aku akan selesaikan yang terakhir ini,”ucap Noah. “Bapak yakin tidak mau saya bantu? Biar lebih cepat pak” ucapku. Noah mengangkat wajahnya, lihatlah raut wajah dengan mata yang menatapku kesal itu kembali terbentuk. Seperti Noah yang biasanya “Saya kadang ragu kalau kamu punya telinga Ona, atau telinga kamu itu palsu ya? Terbuat dari plastiK atau semacamnya mungkin?” sindir Noah padaku

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Di Seret

    Belajar dari kesalahan, aku menitipkan pesan pada Karin untuk memberitahu Noah kalau buk Elisa ingin ngobrol denganku. Aku duduk di depan buk Elisa dengan canggung, kebetulan saat itu pengunjung kantin tidak terlalu banyak. Biasanya mendekati sore memang banyak para karyawan yang hanya sekedar duduk untuk menikmati minuman mereka. Kantin ini hampir seperti café di dalam kantor kurasa. “Hmm, apa yang kamu dengar tadi. Tolong simpan dengan baik, ayah saya sudah mempekerjakan kamu cukup lama, jadi saya bisa mempercayai kamu kan?” tanya buk Elisa padaku. Aku menganggukkan kepalaku mantap “Iya buk, saya mengerti” ucapku. “Saya nggak habis fikir, udah kehabisan akal saya buat bujuk Noah. Hmm apa saya bisa minta bantuan kamu untuk membujuk Noah?” buk Elisa menatapku dengan lekat, aku sampai terperangah dibuatnya “Ha? ma..maaf buk. Saya tidak yakin” jawabku. Sudah kuduga aku akan terjebak situasi yang seperti ini. “Melihat Noah yang memberanikan diri memanggil kamu, meskipun

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Situasi

    Aku membenamkan wajahku di bantal, meskipun pagi sudah datang aku tidak sanggup untuk pergi ke kantor. Dengar, Noah memelukku malam itu. Ia hanya berniat untuk menenangkanku. Aku yang mendadak sadar saat itu tiba-tiba mendorong tubuh Noah ‘Bapak mau niat ganjen ya, jangan manfaatin kesempatan dalam kesempitan dong pak’ ucapku dan berlalu pergi begitu saja. Aku menyesali itu sekarang, dan hari ini aku tidak punya wajah untuk datang ke kantor. “Ona?. Nak? Kamu kok belum ke kantor?. Kamu sakit?” tanya mama masuk ke dalam kamarku. Aku bergumam karena wajahku masih terbenam di bantal. “Kamu ngomong apa nak?. Mamam nggak denger jelas” ucap mamaku menarik bantal. Aku sempat menahan bantal itu, tapi mama dengan sekuat tenaga menarik bantal itu “Ona?, kamu demam ya?” tanya mama. Saat itu mataku memang agak sembab, aku menangis semalaman. Aku menggelengkan kepalaku “Enggak ma, Ona baik-baik aja” ucapku. Mama memeriksa suhu tubuhku, memang aku tidak demam. Ia duduk dis

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Pelukan Itu

    Aku antusias sekali ketika Andri dengan senang hati menerima tawaranku untuk bertemu di café, belum lagi hariku cukup indah karena tidak ada pekerjaan yang harus aku selesaikan di hari libur dan anehnya Noah tidak mengganggu ku seperti biasa. “Jadi, katanya mau ada hal penting yang mau kamu omongin. Aku jadi penasaran?” ucap Andri memulai percakapan ketika pelayan café sudah meletakkan pesanan kami.“Hmm sebenarnya malu mau ngomong sih, tapi aku mau nanya serius” ucapku agak ragu. Andri menyipitkan matanya “Wah, aku sampai berdebar. Kamu mau nyatain cinta ya?” Andri menggodaku. Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat “Bukan, bukan gitu. Andri kamu mah…” aku mengeluh. Sudah menjadi kebiasaan untuk Andri disaat gemas malah mengusap pucuk kepalaku “Ya terus mau ngomong apa?. Bilang aja aku dengerin kok” Andri meyakinkanku.

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Dewi Cinta

    Aku selalu mengulangi sampai dua kali, untuk memeriksa isi tasku sebelum aku pulang dari kantor. Itu karena aku sering kelupaan dan terkadang sesuatu yang penting malah tertinggal. “Leona?” sapa Noah padaku. Aku memutar badanku melihat Noah. Kantor sudah sepi, sepertinya hanya aku dan Noah yang masih tertinggal “Iya Pak?” jawabku.“Kamu mau makan malam dimana?” tanya Noah, sejenak aku melihat jam di tanganku, sudah cukup sore “Dirumah pak, seperti biasa. Saya pikir bapak sudah pulang” ucapku. Aku merasa agak berbeda, raut wajah Noah tidak seperti biasanya. Ia tersenyum tipis dan membuatku semakin yakin kalau hari itu Noah memang berbeda “Kamu ada acara ?” tanya nya lagi.Aku melengkungkan alisku “Tidak pak, saya langsung pulang” ucapku. Ingin rasanya aku bertanya pada Noah, apa dia dalam ma

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Srigala dan Singa

    Tidak ada waktu untuk istirahat, aku kembali ke rutinitas kantor yang melelahkan. Andaikan saja aku diberi waktu istirahat setelah pulang dari Korea, tapi dengan tegas aku mendapatkan pesan dari Noah ‘Ona, kamu tidak punya alasan untuk bermalas-malasan yah, datang tepat waktu ke kantor’ isi pesan itu. “Arghhh aku ingin memiliki satu hari yang akan ku habiskan dengan tidur panjang” keluhku menyandarkan kepalaku ke kursi. Karin yang sedang memperbaiki lipstiknya disampingku berdehem “Emang kamu udah siap mati?. Pengen banget tidur panjang” ucapnya. Aku membelalakkan mataku sambil memukul pundak Karin pelan “Hus, ngomongnya kok gitu sih” ucapku kesal. “Awww, kok nyalahin aku. Kan kamu yang bilang mau tidur panjang, kalau nggak koma ya mati dong” ucap Karin membela diri. Aku me

  • Leona Sweet Secretary (Indonesia)    Sisi Hangat

    Aroma wangi, seperti bunga. Aku sering sekali rasanya mencium aroma seperti ini, perlahan aku membuka mataku, aku menguap sambil merenggangkan tubuhku. Tidurku nyenyak sekali, rasa kantuk ku terbayar lunas. “Kok aku kenal aroma ini ya?, kayak aroma Noah deh” gumamku. Aku masih setengah sadar dan menikmati renggangan tubuhku. Sampai mendadak Noah keluar dari arah kamar mandi dan seperti yang waktu itu kulihat, ia hanya mengenakan handuk, “Arghhh Bapak?” teriakku kaget langsung mengganti posisiku duduk.Noah mendadak berhenti dengan pose ia sedang menyisir rambutnya yang basah dengan jemari tangannya, mata kami saling beradu tatap untuk sesaat “Apa?” tanya Noah padaku. Aku melengkungkan alisku “Bapak ngapain dikamar saya?. Bapak mandi di kamar saya?, memangnya air dikamar mandi bapak nggak ada?” tanyaku.“Loh?

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status