Share

BAB 15. MAAF

''Binar mau sama Om!'' Binar memberontak dari pelukan kakaknya, berlari menuju Bagas.

Melihat ke dua adiknya yang tidak mengindahkan apa yang dia katakan, Gavin kesal bukan main. Remaja itu terengah karena marah, masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras. Bunyi 'bruk' tersengar memekikan telinga.

Bagas menggeleng-gelengkan kepalanya, sama sekali tidak marah atau kesal atas perlakuan Gavin padanya. Bagas tahu bahwa kemungkinan besar Gavin membenci dia, itu sepenuhnya salah Bagas, dia yang absen bertahun-tahun dalam tumbuh kembang anaknya, dia yang terlalu acuh hingga membiarkan anak-anaknya menjalani kehidupan yang begitu sulit.

''Ghazi, makan!'' titah Bagas lagi pada Ghazi yang terus menatap pintu kamar yang kakaknya banting.

Ghazi mengangguk senang, sangat senang hingga kemudia dia melupakan pesan Gavin untuk menjauhi Bagas. Ke dua anak itu makan dengan sangat lahap, Bagas tersenyum, namun hatinya perih bukan main.

''Makan yang banyak,'' ucap Bagas pelan.

Di dalam k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Supriyanti
lama on nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status