Share

Mantanku Lugu

Archand kembali tertawa dengan ucapannya, menurutnya Diandra terlalu polos sehingga harus merasakan ketakutan yang berlebihan. Bagaimana anak remaja yang pemikirannya masih labil. Diandra memang tidak bisa bersikap dewasa dan tidak memiliki jiwa pemimpin sama sekali, sikapnya sangat berbeda jauh dengan Florensia sang adik.

“Ya Allah, ternyata mantanku tidak berubah, masih sama seperti dulu.” lirih Archand.

“Heh, apa katamu? Kamu bilang aku labil hah?” sanggah Diandra, “Hm ... aku sadar kok, aku memang wanita yang labil.” Diandra mulai menyerah dengan gagasan yang di lontarkan Archand. Dia menyadari bahwa gagasan yang lontarkan oleh Archand memang benar adanya. Sejak dulu Diandra tak mampu berpikir lebih dewasa.

“Nah, tuh ngaku juga kan?” sahut Archand tersenyum.

“Iya ya, aku memang labil. Aku mengakui kalau aku labil, puas?” tegas Dinadra.

Gadis itu tampak kesal dengan mantan kekasihnya yang sedang duduk di sampingnya itu. Archand segera menar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status