Share

Love After Married
Love After Married
Author: _belummandi

Chapter 1

Author: _belummandi
last update Last Updated: 2021-02-24 06:03:29

Aroma tumisan bumbu merasuk dan menusuk rongga hidung. Siapapun yang menciumnya pasti akan merasakan terganggu akan aroma tumisan bumbu tersebut.

Alyssa atau lebih akrab dipanggil Lisa itu tengah asyik memasak di dapur, bahkan aroma bumbu yang menyengat itu sama sekali tidak terganggu akan hal tersebut. Wajar saja, setiap hari ia melakukan pekerjaan ini. Sampai aroma–aroma yang menganggu sudah enggan masuk ke hidung Lisa.

Bumbu tersebut aromanya sedikit menyengat dan menganggu hidung, membuat orang yang menciumnya

akan bersin–bersin.

“Hacin.. Hacin… Hacin..”

“Hacin…”

“Lisa !!”

Perempuan yang sedang menonton TV tersebut beranjak. Wajahnya sudah memerah karena geram, sementara hidungnya juga ikut memerah karena terlalu keras menguceknya.

Perempuan tersebut tidak tinggal diam, dia menghampiri Lisa yang sedang memasak. Ia sengaja menunjukkan wajah semurka mungkin agar Lisa takut padanya.

“Kamu sengaja ya bikin aku pusing,” perempuan tersebut langsung saja menuduh Lisa.

Lisa yang tadinya tengah asyik memasak langsung mematikan kompornya.  Tubuhnya menghadap ke arah

sumber suara, namun kepalanya menunduk. “M.. ma.. maksud ka.. kakak a.. ap.. pa??” Tanya Lisa gugup.

Ini adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh Elga, perempuan tersebut sekaligus kakak dari Lisa. Elga tidak suka menatap wajah Lisa, matanya selalu memutar malas jika sedang berbicara dengan Lisa. Wajah Lisa yang cantik kebulean membuat Elga iri dan benci menatapnya.

Lisa memang jauh lebih cantik daripada Elga. Rambutnya pirang dan hidungnya bangir mengikuti ibunya. Sedangkan bola matanya hitam seperti ayahnya. Ibu Lisa memang keturunan Jerman–Indo. Wajar saja kalau Lisa ikut kebulean seperti ibunya.

Sementara Elga sangat-sangat jauh dari Lisa, kulitnya memang lebih putih dan bersih daripada Lisa. Itu karena Elga sering melakukan perawatan sedangkan Lisa lebih sering terpapar sinar matahari. Namun tetap saja, Elga adalah Elga. Perempuan dengan kearifan lokal, namun dengan gayanya yang sok kebule–bulean.

Kedua tangan Elga tak lupa dilipat di atas perut untuk menunjukkan kekuasaannya. “Sudah ku bilang berkali–kali, jangan pernah ganggu aku dengan masakan receh kamu itu!!”

 Wajah Lisa tetap menunduk, “i.. iya kak.”

Elga nampaknya tidak tinggal diam. Dia tidak suka dengan sikap Lisa yang terkesan mengacuhkannya. Elga menarik rambut Lisa hingga wajahnya agak mendongak, “kamu ngak tau sopan santun ya??”

 Kedua bola mata Lisa sudah mengeluarkan cairan bening, “m.. ma.. maa.. maaf.. ka.. kak..”

Rambut yang ditarik langsung dihempaskan begitu saja oleh Elga. “Kalau punya mata, lihat siapa lawan bicaramu itu !!”

Salah satu kaki Elga dihentakkan ke lantai karena sudah geram akan tingkah Lisa. “Percuma ngomong sama kamu, perempuan bodoh.” Tak segan Elga sering mengumpat kepada Lisa.

Kesabaran Elga memang sudah benar – benar hilang, dia sudah terlalu kesal akan Lisa. Seakan malu dengan surya yang baru saja terbit, ia memilih meninggalkan Lisa.

Lisa masih menangis karena kesakitan akibat tarikan rambut yang kuat dari Elga. Sebenarnya tidak ada yang salah dari Lisa, tapi begitulah Elga selalu mencari–cari alasan agar Lisa tetap bersalah.

Lisa meneruskan masaknya yang tertunda tadi. Air mata turun ikut larut ke dalam masakan, mengingat nasibnya sekarang selalu disia–siakan oleh keluarganya.

“Aku rindu ibu,” rintih Lisa dalam hati.

Air mata belum sempat mengering, sudah ada suara langkah kaki yang mendekati dirinya kembali. Buru–buru Lisa mengusap wajahnya yang basah air mata dengan lengan kaos yang ia kenakan.

Pelan–pelan Lisa menolehkan wajahnya ke belakang. Tapi saat bersamaan itu juga perempuan paruh baya melemparkan sebuah pakaian ke wajah Lisa, hingga Lisa belum sempat melihat siapa yang datang menghampirinya karena seluruh wajahnya sudah gelap tertutup oleh pakaian.

Perempuan paruh baya tersebut adalah ibu tiri Lisa, Rossa. Rossa adalah selingkuhan Hendra dan hasil perselingkuhan Hendra ayah Lisa tersebut menghasilkan Elga.

Rossa sebenarnya jauh tidak lebih baik dari Caroline, ibu Lisa. Jelas – jelas Caroline adalah model cantik asli keturunan Inggris–Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia, namun Hendra memilih Rossa yang jauh daripada Caroline. Hendra saja yang tidak pernah bersyukur dan memilih selingkuh dengan Rossa.

Rossa memasang wajah marahnya, “kamu emang ngak pecus kerja ya??”

 “Gleg…”

Saliva Lisa terteguk dalam–dalam, pelan–pelan ia langsung membuka wajahnya yang tertutup oleh pakaian tersebut. Dia masih belum paham mengapa ibunya bisa semarah itu. “Ad.. Ada apa bu?” tanya Lisa dengan

ragu–ragu.

Rossa yang sudah di dekat Lisa menunjuk pelipis Lisa dengan jari telunjuknya dan mendorongnya. “Kalo kerja pake otak dong!!”

Pakaian yang sedang dipegang oleh Lisa diambilnya alih. Rosa membuka bagian dada dress putih tersebut dan menunjukkan kepada Lisa, “kamu lihat!!”

Jantung Lisa makin berdebar kencang melihat sebuah noda merah yang melekat pada dress putih milik Rossa. Kini Lisa tidak bisa menelan salivanya lagi, mulutnya mengunci sambil menatap Rossa.

“L… Li… Liss…” Lissa mencoba menjelaskannya namun gugup.

“Plakk…”

Tak segan–segan Rossa memberi hadiah tamparan kepada putri tirinya tersebut. “Dasar anak tidak berguna!!”

Pakaian yang dipegang oleh Rossa kembali dilemparkan ke wajah Lisa. “Ibu ngak mau thau kamu harus segera mengganti!” Rossa langsung beranjak begitu saja meninggalkan Lisa.

“Kalau saja rumah ini bukan mengatasnamakan Lisa, pasti sudah ku usir anak tidak berguna tersebut.” Batin Rossa.

Rumah ini adalah rumah peninggalan Hendra satu–satunya yang tersisa. Karena Hendra sangat merasa bersalah dengan Caroline, rumah yang di tempati Lisa diberikan oleh Lisa.

Lisa tidak mengetahui sama sekali hal ini. Dengan ini Rosa bisa memanfaatkan Lisa dan selalu menghakimi Lisa bahwa dia hanya menumpang.

Hendra sengaja menitipkan sertifikat ini kepada saudaranya karena tahu Rossa dan anaknya tidak menyukai Lisa. Hendra hanya ini anaknya tetap mendapatkan tempat tinggal yang layak, meskipun rumah tersebut hanya sederhana.

Sementara dikejauhan sana Elga menatap mamanya yang sedang murka. Elga sangat puas melihat Lisa yang kena murka tersebut. Semua ini adalah ulah Elga, Elga sengaja mengotori pakaian Rosa agar Lisa kena marah.

Itu semua sudah hal yang biasa, Elga memang benar–benar tidak menyukai Lisa. Titik kepuasan Elga adalah dimana Lisa selalu salah dimata ibunya dan selalu kena murka oleh ibunya.

“Aku akan merebut semua kebahagian yang kamu miliki, Lisa.” Ucap Elga lirih, senyumnya sambil menaikan sudut bibirnya.

Meskipun begitu, Lisa tetap berusaha untuk tegar. Lisa segera mengusap air matanya dan melanjutkan memasak pagi ini. Jika dia terlambat membuat sarapan akan bertambah lagi masalah untuknya. Ibu tiri dan kakaknya akan sangat marah padanya.

Bersambung


Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Love After Married   Chapter 13

    Running manThe door to her room she slammed as hard as she could. Ken left the crying Lisa on the bed. There was a bit of regret in Lisa for making Ken angry. But on the other hand he was also relieved of being able to save her virtue.Ken went to his second-floor office. Inside the room was soundproof. He slammed the urg-jars and tossed all the books-the one set out on the shelf. No one ever hears his wrath.Ruffled his hair, upset him. "You ungrateful bitch Lisa! He yelled annoyed. "I will teach you a lesson for daring to resist me. No one in the world can say no to me!!"Frustrated. Yes, he's completely insane due to the attitude that Lisa gave him. Pulling back his chair and sitting against the window. Light up a cigarette and slowly smoke it. Ken's anger hasn't even subsided.The scorching sun won't budge. He stayed awake, staring at the crowing of the front yard and looking at the servants and groundskeepers at work. Occas

  • Love After Married   Chapter 12

    Lisa's already sitting next to Ken. The archangel is already shaking hands with Ken. Firmly and loudly Ken uttered his sacred promise.All went well, even though Lisa had repeatedly wiped away her tears. Silence, no one dares open his mouth.None of the servants looked up or looked at either Ken or Lisa for more than five seconds. Zae's punishment awaits if they are disrespectful toward the Wilson family.Now it's the tying of the bride and groom's rings. Lisa kissed the back of her lawful husband's hand and Ken kissed Lisa on the forehead with a smile of happiness.Ken's lips are closing in to Lisa's right ear. "Are you happy, dear?" Ken asked."Savages you're a crazy loan shark," lisa said quietly to Ken.Ken chuckled at lisa's words earlier. He pinched lisa's cheek softly, "oh yeah?" Ken whispered. "But I was surprised you called me a loan shark."Ken will get out of his seat. "Give the old man a bonus," h

  • Love After Married   Chapter 11

    A simple dress, white dress with thin facial makeup and loose hair really makes Lisa pretty. Although the dress she wore was old, the one her mother wore when she married her father.Ken really liked Lisa, so he gave her the dress on purpose. Per request from her late father.Ken has been resettled with the village headman in the living room. There, too, there were Jony bodyguards, Zae, and the servants and several others who watched the wedding ceremony. The atmosphere was quiet because Ken didn't like any fuss or gossip about himself and his family. Because if it's discovered the butler won't hesitate to punish his men.Ken was seated at the prepared table for the ceremony along with the archangel. Several witnesses were also sitting near them but with different benches. It was only silence, silence and silence while waiting for Lisa's arrival in front of Ken.A few minutes later, Lisa was helped down the steps by two servants. Everyone do

  • Love After Married   Chapter 10

    While Ken was in the mansion accidentally ahead of Zae's car. He's getting his black tux ready. The black look in her eyes also reflects happiness.Lisa had descended with Zae, greeted by several servants who were ready to take her to her room. Lisa doesn't know what Zae's plan is yet. But in her heart she kept praying that everything would be all right.Arriving at the mansion. Zae's still cold to Lisa. He speaks only when it is necessary. Like getting Lisa out of the car. "Go down! Young master is waiting for you." That's a word from Zae's mouth, and he didn't even look at Lisa.While Ken was in the mansion accidentally ahead of Zae's car. He's getting his black tux ready. The black look in her eyes also reflects happiness.Lisa was down with Ken, greeted by several servants who were ready to take her to her room. Lisa doesn't know what Xae's plan is yet.Lisa knew all of Zae's plans because Zae was the only one Lisa recognized. Ken,

  • Love After Married   Chapter 9

    "I'm sorry, kid," Rosa knelt in front of Lisa. "I have forbidden them to ask of you and offer Elga. But they still want you." Rosa's still convinced Lisa.Lisa's heart is breaking. Tears couldn't be overcome, tears began to break. "Come on, mom," take Lisa. "No need to get on your knees to beg because Lisa's going with them." Said Lisa.Rosa's spirits galled, and she quickly woke up and hugged lisa tightly. Her smile is surprisingly cunning. "I promise, as soon as I have the money, I'll make it up to you." Rosa re-convinced Lisa.After he finished seducing Lisa with his 1,000 seduction and crocodile tears. Now Rosa managed to get Lisa in front of Zae.Zae sat on the sofa in the living room, accompanied by two bodyguards standing behind him and Elga. Though there was Elga, she was reluctant to speak. To him Elga is a mere fool who has no importance.Meanwhile the other two bodyguards stood in front of Lisa's house. Lisa's house already

  • Love After Married   Chapter 8

    The day quickly passed, and now night gave way to dawn. The sky and the surroundings were still dark, and Lisa soon moved from her bed. A floor bed with a thin blanket.His operation is still the same as before. Doing homework then cooking and going to work. A college thing? Do not expect, Rosa will never allow her education to be higher than Elga.Lisa just opened the door for them. She had been confronted by elga and Rosa at the door, where they stood up to each other on the roof and occasionally smiled cunningly."Deg."At that moment lisa's heart almost fell out of place. His hands and feet were trembling, a stream of cold sweat nearly shot out of his forehead."Are they going to scold me because I left early yesterday and came home at night but didn't bring any money," Lisa thought.Your guess is wrong, Lisa. Yet, she smiled over her shoulder. "My sister Lisa, why are you up so early," she said, stunned. "It is bet

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status