Share

Bagian 44

Cukup lama kami saling diam, larut bersama rasa masing-masing.

"Farel mana, Mas?" tanyaku memecah hening. 

"Farel ada sama Ibu dan Bu Ramlah," sahutnya sekadar saja. 

Dia sendiri masih bergeming dengan posisinya, masih enggan melepaskanku dari dekapannya.

"Kamu ingin melihat Farel?" tanyanya kemudian.

"Iya. Farel sudah lama belum minum ASI, tapi aku masih belum tenang sepenuhnya, takut nanti Farel malah ikutan gelisah."

"Bu Ramlah sudah memberinya ASIP. Farel baik-baik saja, sayang. Dia tidak rewel. Kamu tenangkan diri dulu jika belum siap bertemu putra kita."

Aku mengangguk. Selama ini aku memang menyetok ASIP untuk persediaan. Aku masih bimbang apakah akan kembali mengajar atau tidak, masih khawatir Umak tetap menuntut syaratnya waktu itu.

Akan tetapi, setelah kejadian hari ini keputusanku su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
hmmmmm..so sweet
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
So sweet ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status