Share

Penyekapan Alya

Perasaan Ibundanya Alya semakin tidak karuan, setiap kali ia melihat jam yang tergantung di dinding, ia langsung teringat Alya. Bundanya Alya bebebrapa kali memejamkan matanya, bukan hanya untuk berdoa tapi juga untuk mengendalikan pikirannya.

Ibundanya Alya berusaha berfikir positif, ia tidak mau Alya kenapa-napa. Rasa cemasnya semakin menjadi-jadi, saat ponselnya Alya belum juga bisa di hubungi.

Di tengah keputusasaan, Ibundanya Alya teringat sama Nino, hanya Nino yang belum ia hubungi. Lucu memang, Alya sering di antar jemput sama Nino, tapi sang Bunda justru malah melupakannya. Tidak salah memang, rasa cemas yang berlebihan, membuat Ibunda Alya sulit untuk berfikir jerih.

"Nino, Alya sama kamu?," tanya Bundanya Alya saat berbicara sama Nino di telepon.

"Enggak Tante, soalnya Nino tadi pulang duluan. Mungkin Alya sama sahabat-sahabatnya tante?," balas Nino.

"Udah, tadi Tante sudah nelepon sama Syiffa, Amel, sama Rara, mereka bilang mereka juga p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status