Di dalam kamar. Alya duduk di kursi belajarnya, kejadian yang menimpanya semalam sebenarnya membuatnya sedikit trauma. Alya sampai sekarang masih menerka-nerka, sebenarnya apa yang menyebabkan Shareen bertindak seperti itu.
"Apa jangan-jangan benar apa kata Amel ,kalo Shareen suka sama Nino?," gumam Alya menyadarkan lamunannya.
Alya menghela nafas panjang, matanya menatap langit-langit kamar berusaha menenangkan pikirannya. Alya kembali mengingat peristiwa tadi malam, saat Nino terlihat begitu khawatir dengan keadaan yang menimpanya.
Alya berusaha mengingat peristiwa itu, sampai terlihat senyum indah di wajahnya. Anak itu berulang kali memainkan ponsel yang ada di genggamannya, kemudian dia buka satu persatu koleksi foto dia dan Nino. Senyumnya kembali terlihat, kali ini lebih indah dari sebelumnya.
Sampai akhirnya terdengar ringtone ponselnya berbunyi, dia tau siapa yang meneleponnya. Karena ringtonnya berbeda dengan ringtone nomor yang lain.
"Hal
Bel istirahat sudah terdengar berbunyi. Guru yang mengajar pagi itupun sudah meninggalkan kelas IPA 2A. Alya dan ketiga sahabatnya mulai membereskan buku-buku pelajaran, dan memasukannya kedalam tas." Rara...itu lipstik gue lo apain, " Amel teriak heboh saat Rara mencoba lipstiknya "Lagian sejak kapan lo pakai lipstik si," Amel melihat lipstik nya sedikit kotor karena terjatuh " tukan...Rara!!! lipstik gue mahal tau, lo malah jatuhin," Amel semakin sewot."Sorry...gue juga pengen nyobain pakai lipstik kali," jawab Rara enteng."Sudah lah, kalian ini mau sekolah apa mau jadi model si," kata Syiffa "liat gue nih tetap alami tanpa make up, tapi wajah gue memancarkan aura kecantikan yang luar biasa ," Ucap Syiffa pede."Hhaha.....Cantik dari hongkong," balas Amel sedikit tertawa geli "Syiffaa.. di jaman sekarang,penampilan itu penting,walau kita masih sekolah kita tetap harus menjaga penampilan," ucap Amel sambil mengoleskan lipstik ke bibirnya."Itu
Alya memutuskan untuk pulang sendiri tanpa menunggu Nino. Keadaan itulah yang di manfaatkan oleh Shareen untuk menjahati Alya kembali. Shareen memerintahkan kedua orang suruhannya, untuk menculik Alya dan membawanya ke sebuah rumah kosong.Alya memutuskan untuk jalan-jalan sebentar di taman, pikirannya yang sedang suram membuat cewek itu tidak berniat langsung pulang kerumah. Alya ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu, sebelum pulang kerumah.Tapi sial, Ketika Alya hendak pulang kerumah dengan berjalan kaki, tiba-tiba ada dua orang yang membekapnya dan memasukannya kedalam mobil. Alya tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius itu.Setelah hampir satu jam gadis itu tidak sadarkan diri, akhirnya kesadaran Alya mulai pulih. Gadis itu mulai membuka matanya secara perlahan, terlihat bayang-bayang samar yang terlihat asing di penglihatannya.Mata gadis itu sudah bisa melihat sepenuhnya. Alya berusaha melihat ke sekeliling ruangan itu. Terlihat kotor,
Di rumah sakit, Alya masih merasakan ketakutan setelah peristiwa yang di alaminya.Tubuhnya masih bergetar dan rasa takut terlukis di wajahnya. Berulang kali gadis itu menggigit bibir bawahnya, pertanda ada rasa takut yang membayanginya."Al, kamu nggak apa-apakan?,'' tanya Nino, sembari berjongkok di depan Alya yang duduk di bangku rumah sakit.Alya menatap Nino dengan tatapan kosong, terlihat masih ada sisa ketakutan di wajahnya."Kamu jangan khawatir, Shareen pasti baik-baik saja," kata Nino berusaha menenangkan Alya sembari memegang kedua tangannya."Aku mau tanya sama kamu, Apa Shareen nyulik kamu?,''Apa Shareen juga yang nyekap kamu di toilet waktu itu?,'' tanya Nino sembari menatap mata Alya serius.Alya masih terdiam, kemudian cewek itu menganggukan kepalanya."Aku lihat Shareen sangat tertekan dengan permasalahan hidup yang dia alami," tuturnya.Nino kembali membelai rambut Alya, cowok itu berusaha untuk menenangkan Alya sekal
Setelah keadaannya membaik, Shareen di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dan sekarang Shareen rutin berkonsultasi dengan Psikolog untuk memulihkan trauma mentalnya.Alya dan kedua orang tuanya menjenguk Shareen di rumahnya.Terutama Alya, dalam hatinya dia ingin membantu Shareen untuk pulih dari traumanya, dan bisa mengembalikan rasa percaya diri Shareen."Tok..tok..tok"Pak Alfin ayahnya Alya mengetuk pintu rumah Shareen. Dan tidak lama kemudian, terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan kemudian terdengar pintu rumah di buka .Di hadapan Alya dan kedua orang tuanya, berdirilah seorang wanita yang usianya di perkirakan sekitar 45 tahunan,Wanita itu melempar senyum kepada Alya dan kedua orang tuanya. Sampai kemudian wanita itu bertanya dengan sopan kepada Alya dan kedua orang tuanya."Maaf Pak, Bu mau bertemu siapa?'' tanya wanita itu."Saya mau bertemu pak Hendra, bilang saja ada Pak Alfin dan keluarganya," jawab Pak Alfin kepada
"Tukan kulit gue jadi item, ininih yang gue males kalo ikut upacara," gerutu Amel sembari melihat kaca yang di pegangnya, saat tau kulit wajahnya berubah jadi merah karena kepanasan."Kita itu harus punya jiwa nasionalis dan upacara itu salah satu bentuk kita sebagai generasi muda memaknai kemerdekaan," balas Alya."iya sih, tapi apa nggak bisa yah kalo upacara itu sewa tenda atau apa ke biar nggak kepanasan," kata Amel kembali."Sewa tenda nenek moyang lo," sahut Rara " lagian lo jadi orang cengeng banget si, baru kepanasan aja heboh banget, kaya selebritis aja lo," ejek Rara ."Yeee...walau gue bukan seleb, tapi kulit putih gue sayang banget kalo sampe kena sinar matahari," balas Amel.Tiba-tiba Syiffa yang baru saja dari toilet langsung heboh dan duduk di samping Alya."Al tadi gue lihat Nino sama Shareen di belakang, kayanya lagi berantem," ucap Syiffa semangat."Berantem karena apa?" sahut amel kemudian meletakan cermin yang dia
Cuaca malam ini terasa lebih dingin dari biasanya. Bintang-bintang yang biasanya berkilauan di atas sana, untuk malam ini seperti mengalah olah langit yang mendung malam ini.Setelah menemui Alya di rumah Rara, Nino langsung pulang kerumahnya. Tidak di sangka Shareen sudah menunggunya di rumah. Shareen yang pada saat itu sudah berniat untuk meninggalkan rumah Nino, seketika mengurungkan niatnya karena melihat Nino pulang."Udah lama?,'' tanya Nino singkat."Udah, baru aja gue mau pulang," jawab Shareen datar."Oh, kalo gitu hati-hati," balas Nino."Nino," Shareen menjeda ucapannya sembari menatap Nino "gue minta waktu sebentar, gue pengen ngobrol sama lo."Nino menghela nafasnya, kemudian pemuda itu mengajak Shareen untuk pergi menggunakan motornya.Nino membawa Shareen jalan-jalan sebentar malam itu, sampai akhirnya Nino membawa Shareen ke taman kota. Suasana taman kota malam itu terlihat ramai, karena banyaknya pengunjung yang berma
"Pak tolong biarin kita masuk yah," pinta leon tapi tidak di gubris oleh satpam dan Pak Ikhsan yang berjaga."Kamu sudah telat 5 menit, jadi kamu harus kena hukuman," ucap pak ikhsan sembari melihat jam di tangannya "kalian berdiri di sini dan nanti setelah upacara selesai kalian bersihkan toilet di belakang."Shareen dan Leon menepok jidatnya, seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dapatkan."Pak, kan baru lima menit," protes Leon"Apa kamu bilang, baru lima menit katamu," balas Pak Ikhsan dengan ekspresi wajah sedikit menyeramkan "Kamu tuh harus belajar disiplin, jangan di biasakan menyepelekan waktu. Meski cuman lima menit, kamu tetap sudah menyepelekan waktu.""Kamu denger yah," kata pak ikhsan kembali sembari menunjuk ke wajah Leon "dengan lima menit kamu bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat, jadi kamu jangan pernah menyepelekan waktu, walau cuman sebentar."Leon mengangguk pelan, "Iya pak maaf."Shareen dan Leon terpaksa
Pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMA di mulai hari ini. Nino yang sedari awal memiliki keinginan untuk menjadi arsitek, sangat serius menjalankan Ujian Nasional supaya mendapatkan nilai yang memuaskan.Alya7.30"Semangat ya Nino!masa depanmu di mulai hari ini,melakukan kebodohan itu cukup satu kali. Jika kemarinkamu melakukan kebodohan dengan bermalas-malasan.Untuk hari ini, aku harap kamu bisa menatap masa depanlebih serius .Aku disini selalu berdoa, semoga kamu bisa mendapatkanhasil yang terbaik.Itulah pesan yang dikirimkan Alya ke Nino, sebelum Nino melaksanakan ujian Nasional. Untuk anak-anak kelas satu dan dua memang di liburkan selama tiga hari.Nino membaca pesan yang di kirimkan oleh oleh Alya. Anak itu tersenyum simpul saat membaca pesan itu, kemudian membalasnya.Nino7.32Ma