Beranda / Romansa / Love You More (21+) / Cerita Masa Lalu (52)

Share

Cerita Masa Lalu (52)

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-13 08:00:23

"Iya, aku duda tanpa anak," jawab Ardi. Wajahnya terlihat serius, berbeda dengan yang tadi.

Merasa tidak nyaman dengan pembahasan kali ini, Bella sedikit menggeser duduknya, agak jauh dari Ardi, meskipun jarak mereka juga tidak dekat.

Suasana mendadak canggung bagi Bella. Ada sedikit penyesalan, kenapa ia harus membahas tentang masa lalu?

Sejujurnya, ia sendiri tidak ingin masa lalunya dijadikan pembahasan saat ini.

Namun, di saat suasana mendadak hening itu, Ardi mulai menyunggingkan senyuman manis.

Wajahnya yang tadi terlihat tegang seperti penagih hutang keliling, kini kembali seperti awal ... sumringah.

"Apa lagi yang ingin kamu tanyakan? Apa kamu ingin tahu apa penyebab aku berpisah dari mantan Istriku itu?" tanya Ardi dengan nada santai.

Bella menatap pria itu sambil mengangguk pelan, berhati-hati. Takut kalau-kalau ada pertanyaan yang mungkin menyinggung perasaan Ardi.

Masa iya baru pertama kali mereka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Love You More (21+)   Suara Siapa? (68)

    William merapatkan tubuh. Sedikit membungkuk, kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Anggun dan berbisik, "Sebenarnya Papa kamu .... " Ucapannya menggantung saat ia mendengar suara langkah kaki mendekati dapur. Suara dari sendal teplek itu terdengar nyaring. "Sayang, apa makanannya sudah siap?"Yang datang adalah Yuliana. Wanita paruh baya itu melangkah memasuki dapur bersama Anugrah. Melihat kedatangan kedua mertuanya, William langsung menjauh dari sang Istri. Ia melangkah mundur, dan melanjutkan pekerjaan yang tadi belum selesai. "Papa ke sini juga? Memang Papa sudah sehat?" Anggun menatap ayahnya yang terlihat pucat. Namun, pria baya itu tetap menyunggingkan senyuman, seolah kondisinya baik-baik saja. "Papa kamu yang minta diantar ke sini, katanya dia ingin cepat-cepat memakan masakan kamu, iya 'kan Pa?" Yuliana menatap suaminya yang menganggukkan kepala. William memperhatikan Anugrah. Melihat tatapan linglung sang mertua. Dalam hati merasa kasihan, tetapi apa yang bisa

  • Love You More (21+)   Sudah Tahu (67)

    Setelah Yohanes pergi, Yuliana mengemasi meja kerja suaminya. Menghilangkan jejak apapun yang tertinggal di sana. Sebelum keluar dari ruangan itu, ia memastikan kamera CCTV sudah kembali aktif, setelah tadi ia matikan sebentar. Semua aman, ia pun keluar dari ruang kerja Anugrah. Langkah kakinya terhenti di ruang tengah rumah itu. Pandang matanya tertuju pada dapur, terlihat bayangan laki-laki dari dalam sana. Dengan cepat ia melangkah menuju dapur untuk menemui William. Setelah tadi ia memergoki menantunya menguping. Saat tiba di ambang pintu dapur, pemandangan hangat terlihat jelas. Anak perempuan Kesayangan sedang bercanda dengan sang menantu. "Mas, apaan sih ... aku lagi masak," protes Anggun sambil mendorong tubuh suaminya yang memeluk dari belakang. Bukannya pergi, William mengeratkan pelukan seperti takut kehilangan. "Aku bantuin kamu masak, hmm.""Nggak usah Mas. Aku bisa masak sendiri. Malah kalau dibantu, aku jadi susah mau bergerak. Mending kamu mandi dulu, nanti baru

  • Love You More (21+)   Menguping (66)

    William mematung di depan pintu ruang kerja ayah mertua. Pendengarannya ditajamkan, meski suara yang sampai ke telinga sedikit samar. Di dalam sana, Yuliana dan Dokter Yohanes sedang berbicara dengan suara pelan. Dari jarak beberapa meter, suara itu nyaris hilang. Namun, William masih mendengar sedikit pembahasan di dalam sana. Pelan-pelan, William melebarkan pintu yang terbuka sedikit itu. Matanya tak lepas mengawasi kedua orang di dalam. Ada sedikit kekhawatiran, tetapi ia tetap menguping untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang ayah mertua. Bukan berniat ikut campur, tapi melihat kondisi mertuanya yang seperti orang linglung, membuat ia merasa khawatir. "Obat yang akan saya berikan nanti memiliki dosis cukup tinggi, kemungkinan efek sampingnya juga lebih besar. Kalau suami Anda tidak kuat, dia bisa benar-benar kehilangan ingatan permanen. Kemungkinan dia akan melupakan semua memori tentang Anda, anak Anda dan semua orang. Dan untuk mengembalikan inga

  • Love You More (21+)   Impoten? (65)

    "Saya menderita penyakit apa Dok?" tanya Anugrah. Suaranya terdengar terengah-engah seperti habis berlari keliling lapangan. Ia menatap Dokter Yohanes dengan sorot mata tajam.Melihat suaminya emosi, Yuliana mendekat, kemudian duduk di samping, menenangkan dengan usapan lembut di dada.Di depan mereka, Yohanes masih tersenyum ramah, kemudian menjelaskan, "Sebenarnya Anda menderita penyakit impoten Pak Anugrah."Mendengar penjelasan Dokter Yohanes, sang Direktur tercengang dengan wajah tak percaya, pasalnya ia merasa sangat baik, bahkan setiap malam ia melakukan hubungan dengan istrinya. "Jangan berbohong Dok!" decih Anugrah. "Anda itu Dokter, Anda harus bisa mempertanggung jawabkan semua keterangan yang Anda berikan pada pasien. Mana buktinya kalau saya sakit seperti itu? Selama ini saya merasa baik-baik saja, kenapa bisa tiba-tiba saya impoten? Kalau saya impoten, saya nggak mungkin memiliki anak!"Yohanes mengangguk paham. Memang sebagai Dokter, ia harus memberikan keterangan yang

  • Love You More (21+)   Calon Suami yang Baik (64)

    "Semua masakannya sudah selesai. Aku panggil Ibu dulu ya." Bella melepas appron di pinggangnya kemudian meletakkan ke atas meja dan melangkah keluar dari dapur. Sementara Ardi menyelesaikan pekerjaannya yang tengah menyusun masakan ke atas meja makan.Suit! Suit! Ardi menyenandungkan sebuah lagu dengan siulan.Senyuman manis terlukis di wajahnya yang memancarkan kebahagiaan. Bayang-bayang Bella yang memakai baju pengantin terus menari di kepalanya.Rasanya tidak sabar menunggu saat ia menjadi suami sah Dokter Cantik itu. Beberapa menit berlalu, Bella dan Bu Ika datang. Ardi menatap ke arah dua wanita Kesayangan, yang tidak membawa Bastian bersama mereka. Keningnya berkerut, bingung. "Mana Bastian?" tanyanya yang langsung melangkah mendekati Bella. Kepalanya menoleh ke kiri dan kanan, memastikan bahwa penglihatannya benar. Dua wanita itu hanya tersenyum, kemudian melangkah mendekati meja makan dan duduk.Ardi semakin bingung, pasalnya ia tidak mendengar jawaban dari dua wanita i

  • Love You More (21+)   Jadilah Istriku (63)

    Rasanya mustahil menerima pinangan dari laki-laki di saat dia baru saja pulih dari rasa trauma mencintai. Namun, melihat saat ketulusan Ardi ... Bella merasa bimbang. Ia tahu kelak anaknya pasti membutuhkan figur seorang ayah. Tidak mungkin ia mendatangi Anugrah hanya untuk melengkapi kasih sayang yang dibutuhkan Bastian. Anugrah pasti sudah bahagia dengan kehidupan barunya. Mana mungkin mau mengakui Bastian sebagai anak, pikir Bella. "Bagaimana?" Ardi menatap lekat. Menunggu jawaban Bella. Ditatap sedemikian dalam membuat Bella gugup. Ia memalingkan wajah, menghindari kontak mata dengan Ardi. Ruang dapur terasa sangat panas, padahal angin sepoi-sepoi masuk dari dua jendela yang terbuka. Susana menjadi hening, tak ada suara apapun. Ardi menunggu jawaban Bella sambil terus menatap lekat.Sementara Bella terus menghindari kontak mata itu. Heningnya ruangan dapur membuat Bella dapat mendengar suara detak jantungnya sendiri. Suara helaan napas panjang terdengar. Tiba-tiba saja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status