Share

Niat Baik (53)

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-14 19:07:34

Lama-kelamaan berbincang dengan Ardi menjadi sangat menyenangkan bagi Bella.

Awalnya wanita cantik itu agak canggung dan takut-takut, tetapi karena Ardi orangnya cukup santai, dan bisa mengubah suasana menjadi menyenangkan, membuat Bella semakin tenang.

Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan oleh Dokter Kandungan itu, dan semua dijawab jujur oleh Ardi.

Pria jangkung itu juga selalu menyelipkan candaan disela-sela obrolan mereka agar Bella tidak merasa jenuh.

"Mantan Istri Mas, ada di sini?" Bella menatap Ardi yang sejak tadi duduk di depannya dengan jarak dua meter.

Ardi mengangguk pelan, kemudian menjawab, "Iya, dia masih ada di kampung ini tapi minggu lalu kata Ibu, dia menyusul suaminya ke Kota."

"Oh, dia udah nikah lagi?" Alis mata Bella naik dengan tatapan penuh tanya.

"Iya," angguk Ardi. Pandangannya beralih ke lantai. Terlihat jelas dari sorot matanya kalau perasaan kecewa itu masih ada.

"Dia nikah sama selingkuhannya?" tanya Bella menyelidik.

Ardi menggeleng dengan seny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Love You More (21+)   Sudah Tahu (67)

    Setelah Yohanes pergi, Yuliana mengemasi meja kerja suaminya. Menghilangkan jejak apapun yang tertinggal di sana. Sebelum keluar dari ruangan itu, ia memastikan kamera CCTV sudah kembali aktif, setelah tadi ia matikan sebentar. Semua aman, ia pun keluar dari ruang kerja Anugrah. Langkah kakinya terhenti di ruang tengah rumah itu. Pandang matanya tertuju pada dapur, terlihat bayangan laki-laki dari dalam sana. Dengan cepat ia melangkah menuju dapur untuk menemui William. Setelah tadi ia memergoki menantunya menguping. Saat tiba di ambang pintu dapur, pemandangan hangat terlihat jelas. Anak perempuan Kesayangan sedang bercanda dengan sang menantu. "Mas, apaan sih ... aku lagi masak," protes Anggun sambil mendorong tubuh suaminya yang memeluk dari belakang. Bukannya pergi, William mengeratkan pelukan seperti takut kehilangan. "Aku bantuin kamu masak, hmm.""Nggak usah Mas. Aku bisa masak sendiri. Malah kalau dibantu, aku jadi susah mau bergerak. Mending kamu mandi dulu, nanti baru

  • Love You More (21+)   Menguping (66)

    William mematung di depan pintu ruang kerja ayah mertua. Pendengarannya ditajamkan, meski suara yang sampai ke telinga sedikit samar. Di dalam sana, Yuliana dan Dokter Yohanes sedang berbicara dengan suara pelan. Dari jarak beberapa meter, suara itu nyaris hilang. Namun, William masih mendengar sedikit pembahasan di dalam sana. Pelan-pelan, William melebarkan pintu yang terbuka sedikit itu. Matanya tak lepas mengawasi kedua orang di dalam. Ada sedikit kekhawatiran, tetapi ia tetap menguping untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang ayah mertua. Bukan berniat ikut campur, tapi melihat kondisi mertuanya yang seperti orang linglung, membuat ia merasa khawatir. "Obat yang akan saya berikan nanti memiliki dosis cukup tinggi, kemungkinan efek sampingnya juga lebih besar. Kalau suami Anda tidak kuat, dia bisa benar-benar kehilangan ingatan permanen. Kemungkinan dia akan melupakan semua memori tentang Anda, anak Anda dan semua orang. Dan untuk mengembalikan inga

  • Love You More (21+)   Impoten? (65)

    "Saya menderita penyakit apa Dok?" tanya Anugrah. Suaranya terdengar terengah-engah seperti habis berlari keliling lapangan. Ia menatap Dokter Yohanes dengan sorot mata tajam.Melihat suaminya emosi, Yuliana mendekat, kemudian duduk di samping, menenangkan dengan usapan lembut di dada.Di depan mereka, Yohanes masih tersenyum ramah, kemudian menjelaskan, "Sebenarnya Anda menderita penyakit impoten Pak Anugrah."Mendengar penjelasan Dokter Yohanes, sang Direktur tercengang dengan wajah tak percaya, pasalnya ia merasa sangat baik, bahkan setiap malam ia melakukan hubungan dengan istrinya. "Jangan berbohong Dok!" decih Anugrah. "Anda itu Dokter, Anda harus bisa mempertanggung jawabkan semua keterangan yang Anda berikan pada pasien. Mana buktinya kalau saya sakit seperti itu? Selama ini saya merasa baik-baik saja, kenapa bisa tiba-tiba saya impoten? Kalau saya impoten, saya nggak mungkin memiliki anak!"Yohanes mengangguk paham. Memang sebagai Dokter, ia harus memberikan keterangan yang

  • Love You More (21+)   Calon Suami yang Baik (64)

    "Semua masakannya sudah selesai. Aku panggil Ibu dulu ya." Bella melepas appron di pinggangnya kemudian meletakkan ke atas meja dan melangkah keluar dari dapur. Sementara Ardi menyelesaikan pekerjaannya yang tengah menyusun masakan ke atas meja makan.Suit! Suit! Ardi menyenandungkan sebuah lagu dengan siulan.Senyuman manis terlukis di wajahnya yang memancarkan kebahagiaan. Bayang-bayang Bella yang memakai baju pengantin terus menari di kepalanya.Rasanya tidak sabar menunggu saat ia menjadi suami sah Dokter Cantik itu. Beberapa menit berlalu, Bella dan Bu Ika datang. Ardi menatap ke arah dua wanita Kesayangan, yang tidak membawa Bastian bersama mereka. Keningnya berkerut, bingung. "Mana Bastian?" tanyanya yang langsung melangkah mendekati Bella. Kepalanya menoleh ke kiri dan kanan, memastikan bahwa penglihatannya benar. Dua wanita itu hanya tersenyum, kemudian melangkah mendekati meja makan dan duduk.Ardi semakin bingung, pasalnya ia tidak mendengar jawaban dari dua wanita i

  • Love You More (21+)   Jadilah Istriku (63)

    Rasanya mustahil menerima pinangan dari laki-laki di saat dia baru saja pulih dari rasa trauma mencintai. Namun, melihat saat ketulusan Ardi ... Bella merasa bimbang. Ia tahu kelak anaknya pasti membutuhkan figur seorang ayah. Tidak mungkin ia mendatangi Anugrah hanya untuk melengkapi kasih sayang yang dibutuhkan Bastian. Anugrah pasti sudah bahagia dengan kehidupan barunya. Mana mungkin mau mengakui Bastian sebagai anak, pikir Bella. "Bagaimana?" Ardi menatap lekat. Menunggu jawaban Bella. Ditatap sedemikian dalam membuat Bella gugup. Ia memalingkan wajah, menghindari kontak mata dengan Ardi. Ruang dapur terasa sangat panas, padahal angin sepoi-sepoi masuk dari dua jendela yang terbuka. Susana menjadi hening, tak ada suara apapun. Ardi menunggu jawaban Bella sambil terus menatap lekat.Sementara Bella terus menghindari kontak mata itu. Heningnya ruangan dapur membuat Bella dapat mendengar suara detak jantungnya sendiri. Suara helaan napas panjang terdengar. Tiba-tiba saja

  • Love You More (21+)   Vitamin Apa? (62)

    "Obat apa ini?" Anugrah memegang pergelangan tangan Yuliana, menjauhkan kapsul itu dari bibirnya. "Kenapa setiap hari aku disuruh minum obat?" Matanya menatap lekat dengan wajah penuh selidik.Yang ditatap terlihat santai, dan menyunggingkan senyuman manis. "Ini vitamin Mas, bukan obat. Vitamin ini yang diberikan oleh Dokter untuk kesehatan kamu. Apa kamu lupa ... setelah kamu minum vitamin ini kamu jadi jauh lebih sehat dan tambah perkasa di atas ranjang?" jawab Yuliana dengan santai. Anugrah mengerutkan kening, "Sejak kapan aku mulai minum vitamin ini? Bukannya aku baik-baik saja? Aku ngga punya riwayat penyakit atau apapun, dan kondisi fisik aku juga baik. Untuk apa aku minum vitamin?" Mendengar pertanyaan ini-itu dari suaminya, Yuliana menghela napas panjang kemudian meletakkan pil Merah itu ke dalam wadah kecil. "Aku 'kan bilang ini vitamin untuk menjaga kesehatan kamu. Memangnya sejak kapan minum vitamin untuk menyembuhkan penyakit? Vitamin itu bagus untuk membuat daya taha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status