Share

Chapter 30

Suasana ruang tamu kembali tegang. Jikalau beberapa waktu lalu tegang karena di sidangnya Mahater dan Thomas, kali ini tersangkanya adalah Denver. Hanya saja ekspresi tersangkanya sangat santuy sekali. Tidak tampak ada ketakutan sedikit pun yang terbias di matanya. Padahal penampilannya mengerikan sekali. Kaki kanannya masih di gips dan di sanggah oleh kruk. Kepalanya juga masih dibalut perban. Memar-memar di wajahnya sudah berwarna ungu kekuningan. Yang artinya memarnya susah berusia beberapa hari. Hanya tinggal pemulihannya saja. Intinya penampilannya persis seperti tentara yang baru pulang perang dari negara konflik. Penampilannya sudah seperti itu pun, sikapnya masih dingin-dingin songong saja. Padahal ekspresi wajah ayah dan kakaknya sudah seperti ingin mengunyahnya mentah-mentah. 

Sedari Denver menginjakkan kaki di ruang tamu ini, Om Revan dan Lautan terus mengawasinya seperti seekor burung elang yang sedang mengintai mangsa lezatnya. Tinggal menunggu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status