Share

Luka 33

Mobil Pak Ryan mulai memasuki area kantor, dan berhenti di depan pintu masuk. Jam setengah delapan, kantor belum terlalu ramai. Tampak Rahmat langsung keluar dari dalam kantor. Pak Ryan membukakan pintu mobilnya, dan membantuku turun.

Rahmat sedikit kaget melihatku turun dari mobil Pak Ryan, apaalagi melihat kondisiku.

"Di bagasi ada dua kantong besar, sudah aku beri nama di dalamnya. Minta Amir dan Arlan untuk membaginya," ucapku pada Rahmad saat kami berhadapan.

"Baik, Bu," jawab Rahmat mencuri pandang ke arah luka di tangku.

"Makasih ya," ucapku sebelum beranjak.

"Sama-sama, Bu."

Beberapa karyawan yang sudah datang tak melepas pandangannya dariku, yang sedang di bantu berjalan oleh Pak Ryan.

Susah payah aku naik kelantai dua, tempat ruanganku berada. Pak Ryan membantuku sampai aku duduk di kursi kerjaku.

"Obatnya nggak lupa kan?" tanyanya setelah membantuku duduk.

"Ada dalam tas, pada liatin semua tadi."

"Kan mereka punya mata, biarin aja liat," jawa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status