Share

Luka Bab 91

“Iya, Oma. Terima kasih banyak atas kepercayaannya,” ucapku kemudian dengan senyum dan sedikit menurunkan kepala.

“Ya sudah, mau belanja lagi, borong buat cucu saya.” Aku mengangguk dan masih tersenyum lebih tepatnya menahan tawa senang.

“Nis … temanin kalau mau ambil ganti,” ucapku pada Ninis. “Pak, kalau masih ribut, bawa keluar toko saja, sudah menganggu kenyamanan belanja yang lain,” perintahku pada Pak Puji.

Aku tidak memperdulikan ocehan perempuan itu dan beranjak meninggalkan toko untuk kembali keruanganku. Sesampainya di ruangan aku meminta maaf pada Bu Rahayu yang telah menunggu sedari tadi dan kemudian menyelesaikan pertemuan hari ini.

*

Tetap saja perutku terasa kaku akibat kejadian tadi, meski aku bilang masa bodoh sedari tadi otakku terus berputar akan masalah tadi. Bukan sebuah kebetulan pastinya akan kejadian tadi, seperti sebuah hal yang memang disengaja dan direncanakan. Kalau mendengar ucapan perempuan itu, sepertinya tujuannya untuk menjatuhkan usahaku.

Aku merasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
ne kay ngapain jga ksitu biar aja lah dlu prily sma papanya kmu gk ush khawatir berlbhan gtu udh tau dipta tu gila sma kamu diperkoas bru tau rasa kmu bisa2 nya mlh dtg kstu sndirian dsr cerita novel hahha
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu laki2 ngotot banget ya .udah nyakitin hati dn sering menghina d waktu masi penganten baru .itu dia g sadar dh nyakitin gitu ..orang Kay dh bahagia sama Ryan sang adik nya ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status