Share

Bagian 24

“Aku sudah cerita sama Maryam. Jadi, sia-sia saja kalau kamu mau melakukannya,” jawab Huda enteng. Ia melanjutkan kembali aktivitasnya. Dan tidak peduli jika Rasti berteriak-teriak. Toh, suara wanita itu tidak bisa melebihi kerasnya suara pemotong rumput. Begitu pikir Huda.

Kesal tidak mendapat tanggapan, Rasti masuk ke dalam rumah. Setengah jam kemudian, suara mesin berhenti. Rasti bernapas lega. Karena berpikir, Huda akan segera pergi dari rumahnya.

Namun, perkiraannya salah. Huda malah mencuci mobil Rasti. Menyapu bekas potongan rumput dan membersihkan seluruh halaman rumah Rasti. Saat ia keluar, halaman sudah bersih, dan Huda tengah mengelap mobilnya. “Apa-apaan kamu, Huda?” tanyanya bengis.

“Baru kali ini, ada orang dibantu malah protes,” sahut Huda asal.

“Kamu sudah keterlaluan, Huda. Kamu racuni pikiran anak-anakku, dan kini, kamu bersikap dan melakukan sesuatu seolah apa yang ada di rumahku ini milik kamu,” ucap Rasti kesal.

“Ambil kontak mobil, akan aku panaskan,” perintah Hu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status