Share

Bagian 45

Rasti termenung seorang diri. Menatap jalanan depan rumah yang basah oleh air hujan. Ia duduk di teras, sembari menunggu sesuatu hal yang ia sudah yakin tidak akan datang. Malam telah larut, tapi ia memilih duduk di sana setelah kedua anaknya terlelap.

Ada banyak misteri yang harus ia pecahkan, dibalik lara hatinya mendapati kenyataan hidup dimadu. Maka mulai malam itu, perempuan dengan hidung mancung itu telah bertekad, untuk tetap kuat, demi mengetahui rahasia yang disembunyikan oleh ayah mertuanya.

Rasti selama ini jarang memegang uang banyak. Ia berpikir kalau segala kebutuhan hidup telah ditanggung oleh Danang dan tidak pernah merasa sedikitpun kekurangan. Oleh karenanya, ia tidak pernah meminta uang untuk sekadar tabungan. Dan itu amat sangat ia sesali.

Diambilnya gawai yang ada di atas meja, dan mulai menekan nomer sahabatnya, Airini. Ia seolah lupa, bahwa waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, dan tem

Nay Azzikra

Terima kasih sudah mampir di cerita ini. bantu kasih gem, ya? Biar cerita ini bisa naik. Terima kasih .... Selamat menjalankan ibadah puasa untuk semuanya ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
oke Rasti....banguunn dri tidur panjangmu...seumangaattt
goodnovel comment avatar
Shifa chibii
kasihan Rasti,,ayo semangat Rasti,buat dapetin hak2 mu kembali,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status