Share

Dokumen Penting #1

Sehari sebelum rapat penting itu, aku ingin mengajak Mama dan Adikku jalan-jalan ke tempat yang tidak pernah mereka datangi selama ini. Sesekali, sebagai anak dan kakak yang jahat ini, aku ingin membahagiakan keluarga kecilku. 

"Kamu pulang jam berapa? Kakak nggak keluar kamar tadi malam, soalnya sibuk ngerjain beberapa dokumen penting," tanyaku pada adikku yang sedang menikmati sarapannya. 

"Jam 10 kak! Seharusnya Stella sudah sampai jam setengah 9, tapi dijalan utama menuju rumah kita ada kecelakaan. Jadi pak supirnya ngambil jalur lain yang lumayan jauh," ujar Stella menjelaskan padaku. 

"Hmm...kalau ada kelas malam lagi bilang ke Kakak. Biar Kakak aja nanti yang jemput kamu pulang. Jangan pulang pakai taksi dimalam hari! Kakak khawatir, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Kakak cuman punya kamu sama Mama, Stella!" Aku mengomelinya habis-habisan. Bagaimana aku tidak marah, mendengarnya pulang naik taksi jam 10 malam lewat jalan yang tidak biasa Adikku lewati. 

"Iya kak maaf, tapi kalau kakak gabisa jemput gimana? Akhir-akhir ini kan kakak sibuk kerja," tanya Stella padaku tanpa berani menatap wajahku. 

"Kakak punya banyak kenalan yang rumahnya dekat sekolah kamu. Kalau memang kakak gabisa jemput kamu, kakak bakal minta mereka ngantar kamu dengan jaminan selamat sampai ke rumah." Ku usap tangannya dengan lembut. Stella menatapku dengan tersenyum, lalu ku kedipkan sebelah mataku hingga membuatnya salah tingkah. 

"Memakai baju rapi kayak gini mau kemana kak? Kudengar dari Mamah, bukannya kakak mulai masuk kerja besok?" tanya Adikku dengan ekspresi kebingungan.

"Kakak mau ke kantor cabang sebentar. Mau ngambil dokumen yang ketinggalan kemaren," ujarku sambil berjalan menuju kamar. Langkahku terhenti sebentar, ada yang ingin kuberitahu pada adikku. "Oh iya, Stella. Kamu hari ini gausah sekolah, kakak udah minta izin ke guru kamu dan dia udah ngasih izinnya. Kakak pulang nanti jam 10, sebelum kakak datang kalian sudah harus siap. Jangan lupa pakai baju yang udah Kakak siapin dikamar kamu sama Mamah. KITA AKAN LIBURAN!" ucapku sambil menekan kalimat terakhir. Stella terlihat kaget, dia tersenyum dan langsung berlari memelukku. Setelah pelukan kami terlepas, aku ke kamar mengambil kunci mobil dan segera bergegas ke markas. 

                                   ***

Aku sampai di Markas yang lumayan ramai dengan lalu-lalang oleh pekerja yang sedang bertugas. Sapaan dari para pekerja dan teman-teman membuatku lebih semangat untuk bekerja pagi ini. 

"Pagi Nona, Olivia," sapa pekerja 1.

"Pagi Nona, semoga hari anda menyenagkan!" sapa pekerja 2.

Masih banyak lagi sapaan dari para pekerja lainnya. Mereka semua adalah orang kepercayaan Om Kevin, tapi mereka tidak bisa dipercayai begitu saja. Om Kevin menenam Bom Micro yang siap diledakkan kapan saja. Kata Om Kevin, penanaman tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir para pekerja yang akan berkhianat. Jadi jika ada di antara mereka yang berkhianat, Om Kevin tinggal menekan tombol KLIK dan langsung BOOMMM.

Dari kejauhan, aku melihat dua orang yang sangat familiar bagiku. Mereka berdua adalah teman dekatku. Nama mereka adalah Julius Vincent dan Angelina Holist. Kami bertiga bekerja dalam satu tim, Julius bekerja sebagai Hacker muda yang hebat dan jenius, sedangkan Angelina memiliki kemampuan memanipulasi lawan dengan kata-kata manisnya yang mempunyai unsur hipnotis.

"OLIVIAAAA...!" teriak mereka berdua. Aku melambai dan berlari kecil mendekati mereka.

"OLIVIA!" Julius berteriak padaku. "Kenapa nggak ngajak-ngajak? Kita bekerja dalam 1 tim, tapi kamu pergi sendiri ke Markas Utama Secret Scarlett! Padahal aku pengen banget liat isi gedung mewah itu," keluh Julius padaku, aku menepuk bahunya dan terkekeh pelan.

"Selamat ya, Oliv! Jangan lupa bawa oleh-olehnya," ujar Angelina tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang rapi dan bersih. Manusia yang satu ini memang tidak pernah lepas dari makanan, tapi bentuk badannya selalu terlihat ideal dan cantik.

Kami berjalan melewati lorong markas menuju ruangan rapat kami. Di sana kami berdiskusi tentang dokumen penting yang diberitahu Angelina satu minggu yang lalu. 

"Tugas apa yang diberikan Om Kevin pada kita?" tanya ku serius pada kedua temanku. Julius menunjukkan beberapa photo padaku. Di layar monitor terlihat photo Dokumen, Flashdisk, dan Laptop dengan tulisan SECRET JC di atasnya. 

"MHS Company, adalah perusahaan yang lumayan terkenal di Korea Selatan. Mr. Lee Kwang membayar kita untuk mengambil ketiga barang penting ini dari Perusahaan lawan, yaitu JC GROUP." Aku mengangguk memahami ucapan Angel. Lalu berpikir sejenak, yang kutahu perusahaan JC GROUP memiliki keamanan yang super ketat, sulit untuk masuk kesana tanpa bantuan orang dalam.

"Kapan Pemilik Perusahaan menginginkan ketiga barang ini ada ditangannya? Kalau dalam waktu singkat, aku rasa sulit untuk mengabulkan keinginan Mr. Lee!" ucapku sambil mengotak-atik keyboard laptop yang ada dihadapanku untuk mencari info tentang kedua perusahaan ini.

"Tidak! tidak! Kita punya waktu 2 bulan untuk memberikan ketiga barang ini padanya," jawab Julius dengan cepat. 

"Hmm...Yang ku tahu, perusahaan JC GROUP memiliki keamaan sangat ketat dan berbahaya. Tanpa orang dalam kita akan sulit untuk memasuki wilayah perusahaan tersebut." ucapku menjelaskan pada Angel dan Julius. "Julius! Cari tahu tentang orang-orang yang dekat dengan CEO dari perusahaan JC, kalau bisa utamakan wanita muda!" pintaku pada Julius

"Rencana apa yang ada di otak jeniusmu ini huh ?" tanya Angel sedikit tertawa. Aku memberikan senyuman licik padanya. 

"Tugas kali ini tidak terlalu sulit. Julius dengan wajah tampan nya ini akan menghubungi wanita yang akan jadi target kita, mereka akan berkencan ditempat yang lumayan ramai." Aku mengacak-acak wajah Julius sampai dia meringis.

"HEI HENTIKAN! Bagaiman kalau wajah ini nanti menjadi jelek. Bayangkan saja, nanti keluar berita OLIVIA D'ROSSA YANG TERKENAL JENIUS MENGGAGALKAN RENCANANYA SENDIRI KARENA MENGHANCURKAN WAJAH REKAN KERJANYA," ujar Julius sambil menekankan kalimat berita yang dibuatnya. Refleks aku langsung memukul mulut nya itu. 

"HENTIKANNN!" teriak Angelina, kami berdua langsung diam mematung "Julius sudah mendapatkan tugasnya. Sekarang giliranku, apa yang harus aku lakukan?" tanya Angel serius.

"Tugas kamu seperti biasa, keluarkan semua kalimat manis yang kamu punya. Kamu bakal bekerja sebagai pelayan disana. aku akan memberitahu lokasinya dan pakaian apa yang harus kau gunakan nanti. Kita masih punya waktu 1 bulan lebih, berliburlah jika kalian lelah. Oh ya untuk kamu Julius, kirimkan info beberapa target yang aku minta besok malam. Aku akan menganalisisnya lebih lanjut." Kujelaskan semuanya pada mereka sebelum aku pulang.

"Siap Nona Oliv!" ucap Julius tegas. Setelah itu kami tertawa bersama. 

"Aku pulang dulu, sudah hampir jam 10. Aku ada janji mau ngajak jalan-jalan Mama dan Stella," ujarku izin pamit pada mereka. 

"Punggung kamu emang kuat banget Oliv, aku salut sama kerja keras mu selama ini," ujar Angel sambil menepuk pundakku lalu memelukku sebentar.

"Semangat Oliv!" ujar Julius tersenyum sambil memberiku semangat

Aku tersenyum haru,lalu berterima kasih pada mereka sudah mau menjadi teman baikku. Mau dalam tim ataupun diluar tim, mereka memang yang terbaik. Aku pulang menggunakan mobil yang dikasih Om Kevin 1 tahun yang lalu. Sampai dirumah, aku segera mengajak mereka jalan-jalan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status