MAFIA Behind The MASK

MAFIA Behind The MASK

Oleh:  Radharmy RD  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 Peringkat
16Bab
2.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Olivia D'Rossa, wanita cantik yang terlahir dengan kecerdasan diatas rata-rata. Tapi sangat disayangkan, karena ekonomi keluarga nya yang sangat sulit membuatnya harus putus sekolah dan menjadi pencuri sejak kecil. Dia tinggal bersama Ibu dan Adiknya disebuat rumah kontrak, sedangkan ayahnya menikah lagi saat adiknya dilahirkan. Olivia yang cerdas memiliki trik pencurian yang sulit diketahui oleh polisi biasa. Tapi suatu hari, Olivia yang sangat ceroboh dengan tindakannya langsung di tangkap oleh ketua Mafia. Ia sempat disiksa beberapa hari, tapi karena kejujuran nya tentang keadaan keluarganya. Membuat Mafia berkedok polisi itu memaafkan Olivia dan memberikannya pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh orang istimewa seperti Olivia. Bagaimana keadaan Olivia sekarang ?. Nantikan ceritanya di Novel #MafiaBehindTheMask

Lihat lebih banyak
MAFIA Behind The MASK Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
MARETTA
....pemuda yang tidak terduga
2022-02-22 23:45:49
0
user avatar
Radharmy RD
Sekian lama Hiatus, akhirnya author bisa update lagi. Author janji bakal rajin Update ...
2022-01-26 18:23:13
0
user avatar
Radharmy RD
Beberapa hari lagi bakal up episode baru ya kak ...️
2021-10-03 19:47:50
0
user avatar
Asnafa
Semangat kak!
2021-09-28 18:43:14
0
user avatar
miss.possan
aku suka pembukanya... up lagi thor, bab nya kurang banyak
2021-09-27 15:33:38
0
user avatar
macayp
Semangat kakak nulis novelnya
2021-09-26 18:39:06
0
user avatar
Naya Lim
next kilat Kak
2021-09-25 13:25:49
0
user avatar
Ntut Roesnawati
Ceritanya bagus kk.. semangat yaa
2021-09-24 23:28:31
0
user avatar
Triwahyuni Triwahyuni
Ceritanya bagus kak, lanjut...
2021-09-24 18:21:55
0
user avatar
layla
salam dari author klorofil lanjut kak. seru
2021-09-24 16:03:17
0
user avatar
Ade Esriani
Keren ceritanya ...
2021-09-24 12:34:58
0
user avatar
Kurni naziha
Ceritanya keren,next...
2021-09-24 10:42:49
0
user avatar
errie_kurnia
lanjutt kak ......
2021-09-24 10:12:06
0
user avatar
Andi Sasa
Good luck ya brother... Ditunggu kelanjutannya.
2021-09-23 22:06:26
0
user avatar
Pratiwi
Semangat up ya
2021-09-23 19:33:05
0
  • 1
  • 2
  • 3
16 Bab
Benci dan Sayang #1
Aku terbangun karena mendengar suara ribut yang berasal dari dapur. Sudah bisa kutebak apa yang sedang terjadi di sana. "Kapan mereka berdua bisa akur!" keluhku sambil mengusap wajahku dengan kasar. Aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah agar terasa lebih segar. Setelah selesai mencuci wajah, aku pergi ke dapur untuk menghentikan keributan mereka. "MAMA HENTIKAN!" Aku berteriak pada Mama agar dia menghentikan perbuatannya. Tetapi Mama tidak mendengarkanku dan terus memukuli Stella Adikku. "JANGAN IKUT CAMPUR OLIV! MAMA MAU MEMBERIKAN PELAJARAN PADA ANAK PEMBAWA SIAL INI!" teriak Mama membalas teriakkanku. Mama memang memiliki tingkat tempramen yang sangat tinggi. Dia bisa menjadi baik seperti sedang tidak terjadi apa-apa. Tetapi Mama juga bisa jadi lebih jahat dari seorang pembun*h. Aku mendekat ke arah Mama. Ketika dia ingin melayangkan kembali pukulannya ke arah Stella, dengan cepat ku pegang tangannya dan mengajaknya duduk di sebuah kursi yang tidak jauh dari tempat pert
Baca selengkapnya
Benci dan Sayang #2 (end)
Beberapa jam tertidur setelah berbaikan dengan adikku, aku terbangun kembali karena ponselku terus berbunyi. Kulihat layar ponsel milikku, di sana terdapat puluhan panggilan tak terjawab dengan nama kontak Om Kevin. Hampir saja aku melupakan janji yang dibuat kemarin bersama Bos Secret Scarlett itu. Karena Om Kevin tidak lagi menghubungiku aku bergegas menghubunginya balik. "Halo, Om!" sapaku canggung dari balik telepon yang baru saja tersambung."Ketiduran?" tanya Om Kevin blak-blakan dengan suara dinginnya."Iya, Om Kevin. Tunggu bentar ya, Om. Aku segera ke sana!" ucapku dan langsung menutup panggilan dari Om Kevin. Aku segera berganti pakaian dan bergegas ke caffe yang ada di persimpangan jalan dekat rumahku. Setelah sampai di sana, kulihat sosok laki-laki tinggi dengan tubuh tegap dan wajah yang tampan sedang duduk sambil bermain dengan anak perempuannya. Nama lengkap Om Kevin adalah Kevin Pranata Agraha. Umurnya 40 tahun, dia seorang duda beranak satu. "Jessi, Sayang. Jessi p
Baca selengkapnya
Dokumen Penting #1
Sehari sebelum rapat penting itu, aku ingin mengajak Mama dan Adikku jalan-jalan ke tempat yang tidak pernah mereka datangi selama ini. Sesekali, sebagai anak dan kakak yang jahat ini, aku ingin membahagiakan keluarga kecilku. "Kamu pulang jam berapa? Kakak nggak keluar kamar tadi malam, soalnya sibuk ngerjain beberapa dokumen penting," tanyaku pada adikku yang sedang menikmati sarapannya. "Jam 10 kak! Seharusnya Stella sudah sampai jam setengah 9, tapi dijalan utama menuju rumah kita ada kecelakaan. Jadi pak supirnya ngambil jalur lain yang lumayan jauh," ujar Stella menjelaskan padaku. "Hmm...kalau ada kelas malam lagi bilang ke Kakak. Biar Kakak aja nanti yang jemput kamu pulang. Jangan pulang pakai taksi dimalam hari! Kakak khawatir, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Kakak cuman punya kamu sama Mama, Stella!" Aku mengomelinya habis-habisan. Bagaimana aku tidak marah, mendengarnya pulang naik taksi jam 10 malam lewat jalan yang tidak biasa Adikku lewati. "Iya kak maaf, tapi k
Baca selengkapnya
Happy Family #1
Aku sampa di rumah jam 10.00. Ku lihat Stella dan Mama sudah menungguku di ruang tamu. Rasa haru sekaligus malu bercampur menjadi satu, haru karena baju yang kupilih untuk mereka terlihat sangat cantik, dan juga malu karena uang yang kugunakan bukanlah uang dari hasil pekerjaan yang baik. "Bajunya cantik banget ya, Kak!" puji Stella pada baju yang kubelikan. Aku hanya tersenyum menanggapi pujiannya. "Kakak ganti baju dulu ya, kalian tunggu bentar disini!" ujarku pamit ke kamar pada mereka. Mereka mengangguk dan kembali menunggu diruang tamu yang sama. Setelah beberapa menit berlalu, aku kembali dengan pakaian jumpsuit berwarna rose gold serta sepatu hills dengan warna senada. "Ayo berangkat,nanti waktu kita terbuang sia-sia. Hari ini kita akan mengunjungi banyak tempat yang sangat indah." Aku memegang tangan mereka berdua, dan membawa mereka kearah mobil. "Ini mobil siapa, sayang?" tanya Mama padaku. "Mobil ini punya Bos Oliv, Ma. Besok kan Oliv akan kerja di Pusat Kota, jadi
Baca selengkapnya
Happy Family #2 (end)
Dalam perjalanan, kami bertiga menghabiskan dua jam lebih untuk sampai ke Festival Malam Sonata. Di Festival ini terdapat banyak permainan dan kuliner dari berbagai macam Negara. "Mau kulineran dulu atau permainan dulu?" tanyaku pada Mama dan Stella. "Mama terserah kalian bedua saja," ujar Mama dengan nada lembutnya yang mampu membuat siapapun luluh. "Stella mau main dulu kak," rengek Stella padaku. "Oke, Stella mau main apa?" tanyaku lagi. Stella menunjuk beberapa permainan. Ada Disco Pang Pang, Rumah Hantu, Biang Lala, dan Kora Kora. Nyaliku sedikit ciut ketika Adikku menunjuk kerumah hantu. Meski aku seorang pencuri handal, aku tetap sedikit takut terhadap hantu. "Kakak gaberani ya masuk rumah hantu?" ujar Stella dengan Nada meledek "Ee-enggak kok, kk-kata siapa kakak t-takut!" jawabku yang tiba-tiba menjadi gagap. Aku dan Stella bermain Disco Pang Pang. Sedangkan Mamah hanya menunggu di ruang tunggu yang sudah disediakan khusus untuk orang tua. Disaat bermain Disco Pang-
Baca selengkapnya
Romantis Sesaat (18+)
"Tok Tok tok." Seseorang mengetuk pintu rumah kami. Aku masih sibuk dengan riasan dan pakaianku."Stella, ada yang mengetuk pintu. Tolong dibukakan!" teriakku meminta pada Stella yang kamarnya berada di samping kamarku. Beberapa menit kemudian, Stella masuk ke kamarku tanpa izin. Tapi bagiku itu bukanlah suatu masalah."Siapa yang datang?" tanyaku pada Adikku."Om Kevin, Kak!" Jawabnya sambil ingin melangkah pergi. "Tunggu dek. Tolong buatkan dia air minum ya. Dan katakan padanya, kakak mau membereskan berkas dulu. Nanti kakak segera menyusul," pintaku pada Stella. Dia mengangguk dan pergi dari kamarku.Ku keluarkan sebuah Map besar dari laci meja di samping tempat tidurku. Lalu kuambil beberapa berkas penting dari laci lainnya. Tidak lupa dengan undangan penting itu juga kumasukkan dalam Map yang akan ku bawa untuk perjalanan bisnis ini. Sebelum menemui Om Kevin, aku berdo'a terlebih dahulu."Lindungi aku dan yang lainnya
Baca selengkapnya
Secret Scarlett #1
Suara deburan ombak terdengar di luar ruangan. Aku terbangun di sebuah kamar besar yang lampunya lumayan redup. Sekilas ku ingat apa yang terjadi sebelum aku bangun. Aku tertidur di pesawat lalu bangun dikamar besar ini? Aku yakin pasti ini ulah Om Kevin. Aku pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar itu. Rasanya segar ketika tubuhku mulai terguyur oleh air yang mengalir dengan deras dari sebuah shower. "Olivia! Ayo siap-siap, sebentar lagi kita berangkat!" panggil seseorang wanita dari luar kamar. Aku sangat mengenal suara wanita itu, dia adalah Gehna Febrilio adik kandungnya Om Kevin. Kedudukanya di Secret Scarlett hampir sama dengan kakaknya. "Iya, Kak!" jawabku sambil menyudahi mandiku yang lumayan menyegarkan. Beberapa menit berpakaian, aku keluar kamar dengan memakai jumpsuit berwarna hitam, jaket dengan bahan jeans, sepatu hitam dengan hak 2cm, dan tas tidak terlalu besar untuk membawa dokumen-dokumen penting. Kutemui Om Kevin dan Kak Gehna yang sedang duduk di ruang tamu
Baca selengkapnya
Secret Scarlett #2
"Semua tamu yang berhadir diminta berdiri! Pemimpin Secret Scarlett akan memasuki ruangan!" beritahu seorang MC dari balik mimbar. Aku dan yang lain berdiri untuk menghormati pemimpin kami. Om Kevin berjalan dengan gagahnya menuju kursi kekuasaan. Om Kevin mengangkat tangannya, meminta kami untuk duduk. "Selamat datang para pencuri-pencuriku yang hebat! Kuucapkan Selamat kepada kalian karena telah terpilih untuk menghadiri rapat yang penting ini! Kalian pasti sudah tahu, bahwa untuk masuk ke markas ini harus memiliki akses berupa kode...." Saat Om Kevin asik berbicara, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik memotong ucapnya tanpa merasa takut "Permisi, Mr.Kevin! Maaf karena saya telah dengan berani memotong pidato anda yang berharga itu! Tapi bisakah kita langsung saja ke intinya? Saya punya 2 anak bayi yang harus diurus!" ucapnya dengan berani. Para pengawal mengacungkan pistol ke arah wanita itu. Tapi tidak ada ketakutan sedikitpun di wajahnya. "Turunkan!" tegas Om
Baca selengkapnya
Secret Scarlett #3
"Sekarang hanya tersisa satu orang yang belum mengeluarkan idenya. Saya persilahkan kepada Mrs. Olivia untuk menjelaskan rencana apa yang ada di otak jenius milik anda!" ucap Om Kevin tanpa memudarkan senyumannya. Semua orang yag ada di ruangan itu menatap pemimpin mereka dengan ekspresi heran dan bingung. Aku berjalan sambil membawa Tab yang tadi sudah ku otak-atik menuju LED Proyektor yang masih menyala. Kusambungkan kabel yang ada di alat itu ke Tab yang tadi kubawa. sebuah gambar pesta bertema Disney muncul dan menarik perhatian semua orang yang ada diruangan itu. "Tanpa bertele-tele,saya akan langung mejelaskan apa yang akan menjadi rencana saya. Seperti yang kalian lihat! Ini adalah gambar pesta bertema Disney yang selalu dirayakan setahun sekali di Kerajaan Inggris," jelasku pada mereka, aku terus menampilkan info-info yang tadi kucari. "Tapi, jika dilihat dari berita yang rilis dua minggu yang lalu. Perayaan akan dilaksanakan bulan depan dengan tema y
Baca selengkapnya
Secret Scarlett #4
Setelah rapat berjalan dengan lancar, Om Kevin, Kak Gehna, dan aku pergi ke Restoran yang ada di seberang gedung untuk mengisi perut kami yang mulai bernyanyi. Begitu berat langkahku untuk meninggalkan gedung mewah ini. "Kenapa?" tanya Om Kevin datar. "Tidak apa-apa,Om! hanya saja Oliv begitu menyukai tempat ini," ucapku sambil menggandeng tangan. Ia menatapnya sebentar lalu kembali berjalan. Kakiku yang pendek membuatku kesulitan mengikuti langkah kaki pria tinggi ini. "Tidak adiknya! Tidak kakaknya! Sama saja, mereka tidak akan pernah mengerti betapa pendeknya kakiku!" gumamku pelan. Tapi hal itu kedengaran oleh Om Kevin. Sehingga Ia membungkukkan badannya dan memintaku naik ke punggungnya. "Naik!" perintahnya padaku dengan tegas. "Tidak perlu, kakiku masih bisa berjalan." Aku terus berjalan tanpa mempedulikan perintahnya. "Ayo! Ini perintah!" tegasnya sekali lagi. "Ish, aku bukan anak kecil!" Dengan terpaksa aku menaiki punggungnya dan berpegangan erat pada batang lehernya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status