Share

Chapter 17

—Devon Woody

Sejak tadi, aku merasa tidak tahu pasti apa yang tengah dipikirkan oleh Lila. Dia terlihat hanya terus memperhatikan pimpinan panti asuhan dengan tatapan tanpa ekspresinya itu. Tertarik? Mana mungkin. Aku yakin bukan karena hal itu. Atau bisa saja berpikiran sama sepertiku. Lila mencurigai sesuatu.

“Bagaimana?” Haidan, si bocah pemusik itu, menghampiri Lila yang berdiri tegak tidak jauh dariku.

“Bagus.” Lila mengacungkan ibu jarinya sekilas. Tidak berlama-lama. Bahkan tidak ada senyum di wajahnya.

“Jangan tanya padanya. Kita tampil bukan untuk dia, tapi untuk anak-anak panti.” Ruby menyusul Haidan sambil menimpali dengan kalimat provokasi.

Lila bahkan tidak punya waktu untuk meladeninya. Dengan tidak peduli, dia mengajak Haidan bicara seolah mereka sudah saling kenal sejak lama.

“Aku perlu bicara denganmu.”

Haidan langsung mengiyakan dengan pergi bersama Lila menjauhi aula tempat kami berkumpul.

“Dia kenapa?” Ruby bertanya heran pada Gray. Aku dan Gray baru saja selesai b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status