Share

12

" Kenapa kamu disini Nis ?" tanya Mas Ridwan. Yang bisa aku tangkap adalah wajahnya menyimpat gurat kemarahan mendalam.

Tapi justru aku tersenyum manis untuknya.

" Perbaiki dulu pertanyaanmu Mas,"

Mas Ridwan salah tingkah. Ia menunduk penuh gusar.

" Sudahlah Nis maksud kamu itu sebenarnya apa ?"

" Aku ingun mengelola kembali perusahaan ayahku. Ada yang salah ?"

" Tapi kan Nis. Ayahmu sudah memasrahkan ini ke aku. Dan kamu tetap fokus pada program hamil."

Aku nenyilangkan tangan ke dada. Menatap Mas Ridwan seperti kucing yang tengah menatap tikus yang lemah.

" Memasrahkan bukan berarti memberi kan ? Lagipula aku sudah pasrah untuk hamil. Kalau Allah menakdirkan aku hamil, pasti juga hamil kok,"

Dia menjambak rambutnya sendiri. Dan Brakkkk....

Mas Ridwan memukul meja.

" Lalu kamu anggap suamimu ini apa ?"

" Tenang mas. Kamu tetap disini membantuku. Kamu berada di posisi wakil dirut. Sudah lama semenjak ayah tiada, posisi itu kosong karena kamu telah meniadakanya,"

" Kenapa harus begini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status