Share

17

" Nisa, kamu apa-apan sih menggaji suami hanya segini ? Ini tidak ada seperempat gajiku dulu Nis,"

Aku dengan tenang menanggapinya.

" Memangnya mau berapa sih mas ?" tanyaku sembari merapikan buku di meja kerja.

" Hargai aku dong Nis. Aku ini suamimu,"

" Iya, kalau di rumah. Kalau dikantor seperti ini kita tetap atasan dan bawahan bukan ? Lagipula kebijakan perusahaaan juga sebesar itu kan. Kamu saja yang dulu mengubah itu. Kamu paham atau tidak sih mas tentang strategi bisnis ?"

" Jadi kamu anggap aku ini bodoh begitu ?"

Aku hanya tertawa kecil.

" Sama sekali tidak. Aku hanya mengingatkan."

Mas Ridwan pergi dari ruanganku dengan raut kesal. Aku tidak perduli itu. Sekarang jadwal ku meneliti semua laporan keuangan yang masuk.

Dan aku merasa aneh, laporan keuangan ini sangat rajin dan rapi. Tetapi saat aku melihat riwayat mutasi rekening, kenapa yang masuk dengan yang dilaporkan itu berbeda

Bertanya pada Mas Ridwan ? Ahh rasanya percuma. Pasti dia berkilah sedemikian hebatnya.

Aku pe
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status