Share

86. Alexander dan Sophie hampir senasib

Keji, keji sekali.

Pemerintah tidak menunaikan janji mereka sebagaimana mestinya.

Seharusnya pejuang seperti Sophie mandapatkan bayaran sebagai orang yang telah ikut dalam wajib militer serta juga mendapatkan santunan setelah kepergian semua keluarganya.

“Sepeser pun aku tidak menerima uang. Parahnya, pas aku pulang setelah berperang, rumahku kena rampok.”

Tragis.

Kemarahan di dada Alexander meledak. Dalam hati, dia bersumpah akan mencari para pelaku dan siapa pun yang terlibat dalam masalah ini. Jika Presiden yang bermasalah, dia yang akan turun tangan.

Alexander merasa kasihan, lalu meminta nomor rekening atau nomor dompet digital punya Sophie.

“Untuk apa, Alex? Lagi pula, aku sudah tidak punya apa pun.”

Perih rasanya.

Alexander menghela napas panjang kemudian mengeluarkan semua uang yang ada di dompetnya. Mesin ATM cukup jauh di sini.

Alexander tidak menghitungnya lagi. “Ambil lah untuk keperluan hidup mu. Jika kurang, kau bisa meminta lagi padaku.” Dia juga memberikan nomor ponsel
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status