Share

BAB 16: (POV AIRA) AIRA MULAI KESAL

(POV AIRA)

"Ngga usah, Mas. Aku pulang naik taksi aja. Mas jumpai aja dulu Safia." Aku menolak tawaran Mas Raihan.

Kesal, dong, ya. Dia mengagumi wanita lain di depanku. Menceritakan keistimewaan wanita itu tanpa memikirkan perasaanku sama sekali. Apa tidak terbersit di pikirannya tentang perasaanku? Sedikit saja.

"Kamu kenapa, sih?" tanyanya sambil menahan pintu agar aku tidak bisa keluar.

"Kamu yang kenapa, sih, Mas? Aku mau pulang. Bosan di sini. Bikin gerah hati."

"AC-nya kurang dingin? Aku setel ulang, ya."

"Ngga usah, Mas. Aku mau pulang."

Aku semakin tidak bisa menahan sedih. Meski baru saja menikah, tapi aku selalu mencoba untuk menumbuhkan rasa cinta pada Mas Raihan. Sama sekali tak pernah terpikir untuk meninggalkannya atau mencari orang lain untuk dicinta. Bagiku, Mas Raihan-lah orang yang harus kuperjuangkan hingga nyawa terpisah dari raga.

"Ya sudah. Aku antar."

Kami berjalan terpisah. Dia berjalan di depan, sementara aku memperlambat langkah di belakang. Aku melihat Saf
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status